Sukses

Sejarah Hari Anak Perempuan Sedunia yang Diperingati Setiap 11 Oktober

Asal-usul Hari Anak Perempuan Sedunia dimulai pada 1995. Apa saja fokus peringatannya tahun ini?

Liputan6.com, Jakarta - Hari Anak Perempuan Sedunia kembali dirayakan Rabu (11/10/2023). Sebagaimana peringatan lain, hari spesial ini juga punya latar belakang penetapannya, dan merujuk situs web PBB, asal-usul Hari Anak Perempuan Sedunia dimulai pada 1995.

Saat itu, Konferensi Dunia tentang Perempuan berlangsung di Beijing, di mana negara-negara partisipan mengadopsi Beijing Declaration and Platform for Action. Itu merukan blueprint "paling progresif yang pernah ada untuk memajukan hak-hak tidak hanya perempuan, tapi juga anak perempuan," katanya.

Lalu, pada 19 Desember 2011, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 66/170 yang menyatakan tanggal 11 Oktober sebagai Hari Anak Perempuan Internasional. Ini diperingati untuk mengakui hak-hak anak perempuan dan tantangan unik yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.

"Hari Anak Perempuan Internasional memusatkan perhatian pada kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi anak perempuan, mendorong pemberdayaan anak perempuan, dan memenuhi hak asasi mereka," sebut organisasi antar pemerintah itu.

Mereka menganggap bahwa anak perempuan mempunyai hak atas kehidupan yang aman, terdidik, dan sehat, "tidak hanya pada tahun-tahun kritis pertumbuhan mereka, namun juga pada saat beranjak dewasa." "Jika didukung secara efektif pada masa remaja, anak perempuan mempunyai potensi untuk mengubah dunia," mereka percaya.

Investasi dalam mewujudkan kekuatan anak perempuan menjunjung tinggi hak-hak mereka saat ini dan menjanjikan masa depan lebih adil dan sejahtera. Ini penting karena "separuh umat manusia merupakan mitra setara dalam menyelesaikan masalah perubahan iklim, konflik politik, pertumbuhan ekonomi, pencegahan penyakit, dan keberlanjutan global," catat pihaknya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mendobrak Batasan

PBB juga percaya bahwa anak perempuan mampu mendobrak batasan dan hambatan yang ditimbulkan stereotip dan eksklusi. Ini termasuk yang ditujukan pada anak-anak penyandang disabilitas dan mereka yang tinggal di komunitas terpinggirkan.

"Sebagai wirausaha, inovator, dan penggagas gerakan global, anak perempuan menciptakan dunia yang relevan bagi mereka dan generasi mendatang," sebut mereka.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi para pemimpin dunia pada 2015 mewujudkan peta jalan menuju kemajuan yang berkelanjutan dan tidak meninggalkan siapa pun.

"Hanya dengan memastikan hak-hak perempuan dan anak perempuan di seluruh tujuan, kita akan mencapai keadilan dan inklusi, perekonomian yang bermanfaat bagi semua orang, serta melestarikan lingkungan bersama untuk sekarang dan generasi mendatang," catat PBB.

Tahun ini, dengan semangat "Invest in Girls' Rights: Our Leadership, Our Well-being," pihaknya menyoroti dampak buruk pembatasan hak-hak anak perempuan dan perempuan, mulai dari layanan kesehatan ibu dan dukungan pengasuhan bagi ibu remaja, hingga pelatihan digital dan keterampilan hidup.

 

3 dari 4 halaman

Berinvestasi dengan Berani dalam Tindakan

PBB juga menyinggung pentingnya pendidikan seksualitas yang komprehensif hingga layanan dukungan bagi penyintas dan program pencegahan kekerasan pada anak perempuan dan perempuan. "Ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan perhatian dan sumber daya pada bidang-bidang utama yang memungkinkan anak perempuan menyadari hak-hak mereka dan mencapai potensi mereka sepenuhnya," catat mereka.

Menanggapi seruan anak perempuan untuk melakukan perubahan, komunitas global harus bergerak lebih dari sekedar menegaskan kembali komitmen dan berinvestasi dengan berani dalam tindakan yang diperlukan untuk melakukan perubahan tersebut.

"Jika kita memperhatikannya, kita akan melihat bahwa sudah banyak anak perempuan yang memperjuangkan solusi dan perubahan di komunitas mereka. Bersama pemerintah dan masyarakat sipil sebagai mitra, UNICEF membayangkan sebuah dunia di mana anak perempuan mempunyai ruang dalam menentukan kebijakan."

Juga, bersama membentuk peraturan dan norma yang harus digunakan dalam menjalankan "bisnis" dan mengarahkan prioritas penelitian dan inovasi baru. "Contoh-contoh ini seharusnya bukan hal yang baru, melainkan sebuah norma," kata mereka.

4 dari 4 halaman

Peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia 2023

Diselenggarakan UNICEF dan Plan International, acara peringatan Hari Anak Perempuan Sedunia 2023 ini bertujuan mempertemukan remaja perempuan dengan para pembela hak-hak mereka. Ini termasuk para pemimpin PBB, LSM, dunia usaha, dan pemerintah.

"Acara ini menunjukkan dunia di mana anak perempuan secara aktif memengaruhi kebijakan pemerintah, praktik bisnis, dan prioritas penelitian," katanya. "Visi ini memerlukan komitmen global dan pendanaan khusus untuk jadi standar. Kami harap Anda dapat bergabung dengan kami dan menyaksikannya di mana pun Anda berada, dengan dan untuk para anak perempuan."

Terkait perayaan ini, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, berkomentar, "Perempuan dan anak perempuan dapat membawa kita menuju masa depan yang lebih adil. Mari kita memperkuat suara anak perempuan, dan berkomitmen kembali untuk bekerja sama membangun dunia di mana setiap anak perempuan dapat memimpin dan berkembang."

Pihaknya juga mengingatkan bahwa perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia mungkin saja dihelat secara independen oleh berbagai pihak di sejumlah negara, dan Anda dipersilakan bergabung untuk mendukung "gagasan yang penting."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.