Sukses

Kontroversi Tamara Dai Cosplay Jadi Karakter di Dokumenter Netflix Kasus Jessica Wongso

Ombak popularitas dokumenter Netflix Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso "dikendarai" setiap orang dengan cara berbeda. Kebanyakan memang berteori dan mempertanyakan keadilan vonis penjara 20 tahun pada Jessica Wongso, namun berbeda dengan Tamara Dai.

Liputan6.com, Jakarta - Ombak popularitas dokumenter Netflix Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso "dikendarai" setiap orang dengan cara berbeda. Kebanyakan memang berteori dan mempertanyakan keadilan vonis penjara 20 tahun pada Jessica Wongso, namun berbeda dengan Tamara Dai.

Influencer ini berbagi konten cosplay karakter di dokumenter berdurasi 1 jam dan 26 menit tersebut yang diimplementrasi ke dalam warna busana pilihannya. Klip ini dimulai dengan menirukan "es kopi sianida," lalu terdakwa Jessica dan pengacaranya, Otto Hasibuan, serta disusul ayah Mirna, Edy Darmawan Salihin.

Konten ini jadi kontroversi tidak hanya di Instagram. Di X, dulunya Twitter, pengguna @goodghan menganggap apa yang dilakukan Tamara "tidak sopan." Pada Selasa, 10 Oktober 2023, ia menulis, "Tamara Dai cosplay anime tentu gak masalah, tapi bikin konten dari kasus pembunuhan where someone actually died ... Menurut gw disrespectful sih."

"Gw bukan pakar fashion dan gw ngerti intentionnya sama sekali gak ke arah sana. But.. is it really necessary?" sambungnya. "Kalo beneran pengen riding the wave ya, kenapa gak cosplay real/fictional detektif yang (hopefully) bisa bikin terang kasus ini? (sorry this is just an idea, i wouldn't recommend all of this either, I'm just pissed)."

Komentar senada juga terlihat membanjiri konten dokumenter "kasus kopi sianida" tersebut di Instagram. Salah satu pengguna menulis dalam bahasa Inggris yang artinya, "Ini sangat tidak sensitif. Ada orang meninggal (karena kasus tersebut) dan kasusnya masih belum terpecahkan dan Anda membuat konten fesyen darinya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Klarifikasi Tamara Dai

Warganet lain berkomentar, "Ini tidak sopan. Saya tahu keluarga Mirna ada di IG. Bisakah Anda bayangkan bagaimana perasaan mereka jika melihat ini? Saya pikir mereka sudah cukup menderita." "Ada yang meninggal malah di jadiin konten fasyun," imbuh yang lain.

Tanpa menghapus konten tersebut, setidaknya sampai Rabu siang (11/10/2023), Tamara memberi klarifikasi pajang di unggahan terbaru. Ia menulis, "Well, lagi rame di Twitter ngebahas tentang aku bikin konten play with 'Ice Cold' colours. Maap banget bukan ga respon, tapi abis dari dokter disuntik jadi ketiduran seharian."

"Di sini aku, Tamara Dai, meminta maaf karena udah bikin gaduh dan membuat orang beropini baik dan tidak baik. Dalam pembuatan konten ICE COLD, pure tidak ada sama sekali rasa tidak menghargai korban maupun keluarga korban. Namun karena saya dan team terbiasa membuat konten dari sumber film/anime/karakter yang sedang trending 1 di Netflix," ia menyambung.

3 dari 4 halaman

Singgung Tuduhan Riding the Wave

Tamara Dai melanjutkan, "Tidak ada niat saya sebagai kreator untuk menjadikan konten ICE COLD ini sebagai lelucon, di mana di konten ini pun saya tidak memerankan almarhum Mirna, saya tidak mengeluarkan opini berpihak ke mana, saya tidak menggiring opini."

"Yang saya lakukan hanya create the outfits," imbuhnya. "Namun, saya sadar bahwa banyak yang tidak bisa menerima dan menganggap tindakan saya 'disrespectful.'"

Ia juga membahas tuduhan riding the wave, menulis, "Siapa yang zaman sekarang enggak riding the wave. Dari semua podcast, semua TikTok, isinya semua selalu yang sedang HOT TOPIC. Tapi, kalo kalian ngikutin konten aku, aku memang selalu bikin yang sedang trending di Netlix."

"ICE COLD is really a hot topic, dan aku liat sangat banyak kok kreator lain yang ngebahas 'ICE COLD.' Ada yang menggiring opini sampe ngejelek-jelekin keluarga almarhum, ngejelek-jelekin Jessica, ngebela-bela Jessica, main berasumsi sendiri. Menurutku itu yang lebih disrespectful," sebutnya lagi.

4 dari 4 halaman

Putuskan Tidak Hapus Video

Belum selesai, Tamara Dai menyatakan, "Banyak juga yang jadiin konten ICE COLD aku as a hook. Mereka stitch konten aku buat ngata-ngatain aku, dan rame. Itu pun part dari riding the wave, btw, dan menggiring opini seakan-akan aku yang paling bersalah dan paling insensitive."

"Dengan posting-an ini, membuat saya sadar dan lebih belajar bahwa ga semua konten bisa saya buat meski pun 'by request' dari followers saya, dan dari banyaknya yang merasa saya 'disrespectful,' saya melihat banyak juga orang yang mendukung saya karena mereka tau saya ga punya itikad apapun dalam membuat konten tersebut, melainkan hanya memainkan outfit dan makasih yang udah support."

"Jejak digital tidak akan hilang, betul? Maka tanpa perlu saya take down videonya pun, jika memang ada orang lain yang ingin berniat ga baik ya tetep aja dia akan berusaha cari celah untuk jahatin kita. Thank you semua," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini