Sukses

Mengenal Poveglia, Pulau Hantu di Italia yang Simpan 160 Ribu Mayat

Poveglia menyimpan cerita tragis karena 160 ribu orang meninggal akibat wabah penyakit mematikan Maut Hitam. Poveglia juga telah terbengkalai selama 55 tahun terakhir dan belum banyak yang berani mengunjunginya.

Liputan6.com, Jakarta - Maukah Anda menguji nyali Anda dengan mengunjungi pulau misterius yang dikenal sebagai "pulau mayat" atau pulau hantu? Poveglia, sebuah pulau kecil yang terletak di antara Venesia dan Lido di Italia Utara, telah menjadi pulau yang terabaikan selama lebih dari setengah abad. Dengan jejak dari 160 ribu mayat yang dikremasi di tanahnya, pulau ini menawarkan suasana yang mencekam.

Melansir news.com.au pada Rabu, 26 September 2023, Poveglia telah terbengkalai selama 55 tahun dan belum banyak yang berani mendekati atau bahkan mempertimbangkan untuk mengunjunginya. Menurut laporan dari The Sun, akses ke pulau ini sangat terbatas dan hanya mereka yang diberikan izin khusus yang dapat memasukinya. Bahkan dengan izin tersebut, hanya sedikit yang benar-benar menginjakkan kaki di sana.

Sejarah pulau ini tidak hanya ditandai oleh kematian ribuan jiwa yang dikremasi di sana, tetapi juga oleh rumah sakit jiwa yang beroperasi di pulau itu hingga 1968. Sejak rumah sakit tersebut ditutup, bangunan-bangunan di pulau itu mulai membusuk dan dibiarkan diserang oleh waktu. Alam mulai merebut kembali wilayahnya, dengan tanaman liar mulai tumbuh merajalela, menyelimuti dasar bangunan rumah sakit, sementara retakan mulai muncul di dinding-dinding yang lama.

Pulau Poveglia juga menyimpan cerita tragis dari ribuan jiwa yang meninggal akibat penyakit mematikan Maut Hitam. Barang-barang peninggalan masa lalu, seperti tempat tidur, pemandian tua, dan beberapa kontainer besar, menjadi saksi bisu tragedi yang terjadi di pulau tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Diserang Wabah Penyakit

Baru-baru ini, berkat keberanian dua penjelajah kota asal Inggris, Matt Nadin dan Andy Thompson, dunia diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat apa yang tersisa dari pulau terlupakan ini. Keduanya menyelinap ke Poveglia dan mengambil foto-foto serta rekaman video yang kini telah dibagikan melalui saluran YouTube mereka.

Pada 1776, pulau ini dijadikan pos pemeriksaan untuk setiap individu dan barang yang masuk dan keluar dari Venesia. Namun, sejarah berubah menjadi tragis ketika pulau tersebut berubah fungsi menjadi tempat karantina setelah wabah penyakit terdeteksi di beberapa kapal yang datang. Siapapun yang menunjukkan gejala infeksi, meskipun ringan, akan diusir ke pulau, dengan banyak dari mereka tidak pernah kembali.

Mereka yang terinfeksi ditempatkan di kuburan massal, dengan sekitar 160 ribu jiwa yang meninggal dan dikubur di sana. Pulau Poveglia telah menjadi subyek dari banyak legenda kengerian yang menakutkan, sebagian besar diakar oleh sejarah gelap pulau tersebut.

Kisah-kisah tentang hantu orang-orang yang meninggal dalam penderitaan muncul seiring berjalannya waktu. Para ahli geologi, ketika meneliti pulau tersebut, mendapati bahwa sebagian besar komposisi tanah di pulau itu berasal dari abu manusia, sebuah sisa dari ribuan kremasi yang terjadi selama wabah penyakit mematikan.

3 dari 4 halaman

Eksperimen Medis Terhadap Manusia

Sejarah kelam pulau ini tidak berhenti di sana. Pada 1922, bangunan-bangunan yang ada di pulau ini diubah menjadi rumah sakit jiwa. Menurut narasi yang beredar, seorang dokter di rumah sakit tersebut diketahui bereksperimen medis yang kejam pada pasiennya, termasuk lobotomi yang kasar dengan menggunakan alat-alat seperti bor tangan.

Para pasien yang menjadi korban percobaan ini dikabarkan sering disiksa sampai mati. Ironisnya, dokter yang bertindak kejam itu akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari menara lonceng pulau tersebut, dengan klaim bahwa dia terus dihantui oleh roh-roh dari korban-korbannya.

Meskipun sudah lama ditinggalkan, penduduk di daratan utama mengklaim bahwa mereka kadang-kadang masih mendengar suara bel menara lonceng berdentang, meskipun bel tersebut sebenarnya telah dihilangkan beberapa dekade yang lalu. Ada juga laporan yang mengatakan bahwa ada upaya untuk merestorasi bangunan di pulau, tetapi untuk alasan yang tidak diketahui, pekerjaan tersebut tiba-tiba dihentikan.

Poveglia telah menjadi objek ketertarikan bagi banyak pencinta paranormal. Pulau ini telah ditampilkan dalam berbagai acara televisi yang mengeksplorasi tempat-tempat berhantu di seluruh dunia, termasuk "Ghost Adventures" dan "Scariest Places on Earth".

4 dari 4 halaman

Pulau Bekas Penjara

Pulau Poveglia mengingatkan kepada Pulau Alcatraz, pulau yang menjadi penjara paling menyeramkan di dunia dan terletak di Teluk San Fransisco, California, Amerika Serikat.Mengutip kanal Global Liputan6.com pada 20 Agustus 2021, pulau yang dijuluki "The Rock" tersebut hanya memiliki luas 0,089 kilometer persegi. Sejak akhir abad ke-20 hingga kini, Pulau Alcatraz telah menjadi salah satu tujuan wisata paling populer di Amerika Serikat.

Pulau Alcatraz berlokasi sekitar 2,01 km lepas pantai dari kota San Francisco di California, Amerika Serikat. Pulau kecil ini ditetapkan sebagai Landmark Bersejarah Nasional pada 198enam setelah sebelumnya menjadi bagian dari The Golden Gate National Recreation Area pada 1972.

Dari 1934 hingga 1963, Pulau Alcatraz berfungsi sebagai penjara federal yang menampung beberapa penjahat paling berbahaya dalam sejarah Amerika, termasuk Robert Franklin Stroud yang dikenal sebagai "Birdman of Alcatraz", George Kelly, Rafael Cancel Miranda, dll. Setelah 29 tahun beroperasi, penjara Alcatraz ditutup pada 21 Maret 1963.

Selang satu tahun, pada 8 Maret 1964, Pulau Alcatraz diduduki oleh aktivis penduduk asli Amerika yang ingin membangun pusat budaya dan kompleks pendidikan bagi penduduk asli Amerika di pulau itu. Dengan begitu, penduduk asli Amerika akhirnya dipindahkan dari pulau itu oleh Federal Marshals pada Juni 1971. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini