Sukses

Bibir Perempuan Inggris Jadi Super Bengkak Gara-Gara Menang Undian Lip Filler Murah

Ellie Gallear memenangkan undian untuk mendapatkan perawatan filler bibir. Namun bibirnya justru mengalami inflamasi yang parah dan bibirnya tampak sangat bengkak.

Liputan6.com, Jakarta - Bibir yang penuh dan berkontur sering dianggap sebagai lambang kecantikan dan keseksian. Dengan harapan mendapatkan bibir idaman seperti itulah, Ellie Gallear, seorang perempuan berusia 22 tahun, merasa sangat beruntung ketika memenangkan undian senilai 12 dolar AS (setara Rp185 ribu) di Facebook untuk mendapatkan perawatan lip filler. Dia pun sangat bersemangat untuk menjalani prosedur tersebut, terutama setelah melihat hasil yang memuaskan dari beberapa teman-temannya.

Melansir NY Post, 21 September 2023, perempuan Inggris ini memutuskan untuk mengambil tawaran itu dan mendatangi salon setempat yang menawarkan jasa tersebut. Dia percaya bahwa hasil akhirnya nanti akan membuatnya semakin percaya diri dengan bibir yang lebih penuh. Namun, harapannya malah berubah menjadi mimpi buruk.

Bibirnya mengalami reaksi yang tidak diharapkan. Inflamasi yang terjadi sangat parah, membuat bibirnya tampak sangat bengkak, jauh dari hasil yang dia impikan. Kondisi tersebut bukan hanya mengecewakan secara estetika, tapi juga sangat menyakitkan bagi Gallear.

"Saat saya sampai di rumah dan melihat diri di cermin, saya langsung tahu ada sesuatu yang sangat salah," ujar Gallear. "Bibir saya terasa panas seperti terbakar, dan rasa sakitnya hampir tidak tertahankan."

Melihat kondisi tersebut, Gallear dengan cepat berinisiatif untuk menghubungi ahli kecantikan yang telah menjalani prosedur filler terhadapnya. Kepada Jam Press, Gallear menjelaskan bahwa injektor telah memasukkan sebanyak 1,7 mililiter filler ke dalam bibirnya. Menurut berbagai sumber medis, dosis tersebut jelas melebihi rekomendasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penggunaan Filler Bibir yang Seharusnya

Berdasarkan sebuah artikel dari 2021 yang dipublikasikan oleh International Open Access Journal of American Society of Plastic Surgeons, idealnya penggunaan filler untuk bibir hanya sekitar 0,5 hingga 1 mililiter dalam satu sesi yang dilakukan setiap 30 hari. Hal ini dikarenakan bibir memiliki kemampuan ekspansi yang terbatas, sehingga jika diberi terlalu banyak filler dapat menyebabkan masalah seperti yang dialami oleh Gallear.

Pandangan ini juga didukung oleh Dr. Tim Pearce, seorang dokter estetika ternama. Menurutnya, seorang praktisi seharusnya tidak menyuntikkan lebih dari 1 milimeter filler ke bibir seseorang dalam satu sesi. Namun, praktik di lapangan kadang berbeda, dengan beberapa praktisi memilih untuk memasukkan lebih dari jumlah tersebut dengan alasan mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.

Ketika menghadapi komplikasi, ahli kecantikan yang menangani Gallear hanya menyarankannya untuk meminum antihistamin. Keputusasaannya meningkat, Gallear kemudian mencari pendapat kedua dengan menghubungi profesional kecantikan lain yang dia kenal.

Profesional itu menyarankan agar filler yang ada di bibir Gallear diluruhkan. Namun, trauma yang dialami Gallear membuatnya terlalu takut sehingga dia memutuskan untuk membiarkan filler tersebut larut dengan sendirinya.

Kondisi Gallear yang mengkhawatirkan ini menjadi sorotan bagi keluarganya. "Pasangan saya terus mengatakan kepada saya, betapa buruknya keadaan bibir saya dan menggambarkannya seperti bibir seseorang yang baru saja mendapatkan pukulan keras," ungkap Gallear.

3 dari 4 halaman

Tidak Ingin Lakukan Filler Lagi

Komentar serupa juga datang dari anggota keluarga lainnya. Mereka sama-sama khawatir dan merasa kasihan dengan apa yang harus dialami oleh Gallear. Tiga bulan setelah insiden tersebut, kondisi bibir Gallear belum juga pulih sepenuhnya. Meski bengkak pada bibirnya sudah mulai berkurang, namun bibirnya masih terlihat tidak rata.

Gallear memutuskan untuk berbicara tentang pengalamannya ini bukan hanya sebagai ungkapan rasa frustrasi, tetapi juga sebagai upaya untuk menyadarkan banyak orang tentang pentingnya memahami risiko dan pertimbangan sebelum melakukan prosedur estetika.

"Ada begitu banyak informasi di luar sana. Jadi, ambilah waktu untuk memahaminya, jangan hanya tergiur oleh tawaran murah atau hasil instan," ucapnya.

Gallear menambahkan, walaupun tujuan banyak orang melakukan filler adalah untuk mendapatkan penampilan yang lebih baik, namun keselamatan harus selalu menjadi prioritas. "Seandainya saya riset dengan lebih mendalam, mungkin saya tidak akan menghadapi kondisi seperti ini," ungkapnya.

Kini, dengan pengalaman pahit yang dia alami, Gallear telah membuat keputusan tegas untuk menjauhkan diri dari segala bentuk filler atau bahan pengisi wajah.

"Setelah saya menemukan cara yang aman untuk menghilangkan filler dari bibir saya, saya berjanji pada diri sendiri untuk tidak pernah kembali menggunakan bahan pengisi lagi. Bagi saya, kesehatan dan keselamatan jauh lebih berharga daripada sekadar penampilan," tuturnya.

4 dari 4 halaman

Bibir Bengkak Akibat Alergi Filler Bibir

Kejadian serupa terjadi kepada seorang perempuan dari Las Vegas, Amerika Serikat, yang memutuskan untuk menjalani lip filler di sebuah klinik. Bukannya terlihat kenyal, bibir perempuan bernama Basia Query itu malah terlihat begitu bengkak yang memaksanya dilarikan ke rumah sakit setelah menderita reaksi alergi yang mengganggu.

Dikutip dari The Sun, Rabu 26 Oktober 2022, Basia mengungkap kejadian mengejutkan itu ke TikTok. Ia mengunggah video yang memperlihatkan ukuran bibir atas dan bawahnya membesar hampir tiga kali lipat.

Basia awalnya merasa semuanya berjalan normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia merasa percaya diri karena telah berkonsultasi dengan ahli kecantikan sebelumnya dan dinyatakan tidak memiliki masalah apapun.

Bibirnya tampak sedikit merah dan montok saat dia mirror selfie. Selang beberapa waktu, bentuk bibirnya berubah tajam menjadi sangat dower. Banyak warganet membandingkan bibir Basia dengan penjahat Monsters Inc., Fungus.

"0/10 do not recommend (0/10 tidak merekomendasikan)," perempuan itu memberi judul video yang sekarang viral, yang telah dilihat lebih dari 12 juta kali hanya dalam satu hari.

Setelah menghebohkan jagat maya, pencinta kecantikan itu mengunggah video lanjutan dengan menjelaskan apa yang terjadi. "Saya alergi terhadap krim topikal, itu Lidocaine, saya belum pernah menggunakannya sebelumnya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.