Sukses

Alun-Alun Suryakencana di Gunung Gede Pangrango Kebakaran, TNGGP Perketat Aturan Pendakian

Aturan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) diperketat buntut Alun-Alun Suryakencana kebakaran. Untuk mengantisipasi kebakaran lahan di taman nasional, Balai Besar TNGGP turut melarang menyalakan api unggun di jalur pendakian hingga puncak.

Liputan6.com, Jakarta - Aturan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) diperketat buntut Alun-Alun Suryakencana kebakaran pada Senin, 18 September 2023. Untuk mengantisipasi kebakaran di taman nasional berulang, Balai Besar TNGGP turut melarang menyalakan api unggun di jalur pendakian hingga puncak.

Kepala Balai Besar TNGGP Cianjur Sapto Aji Prabowo menyebut kini pihaknya telah mengirim petugas ke Alun-Alun Surayakencana. Dari CCTV yang terpasang, terlihat api membakar padang rumput yang berdekatan dengan Taman Edelweis.

"Terlihat dari CCTV yang terpasang kepulan asap terjadi di padang rumput Alun-Alun Suryakencana yang lebih dikenal pendaki dengan sebutan Surken. Saat ini petugas sudah menuju ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan mencari tahu pasti penyebab kebakaran," katanya, dikutip Antara, Selasa (19/9/2023).

Ia menyebut bahwa Surken kerap dijadikan lokasi membangun tenda dan tempat istirahat pendaki sebelum sampai puncak Gunung Gede. Tetapi ketika terlihat ada kebakaran, lokasi sepi dari pendaki dan belum ada yang mendirikan tenda.

Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab terbakarnya padang sabana di Surken. Dugaan sementara kebakaran ini diakibatkan cuaca panas yang terik pada siang hari membuat percikan api yang dengan cepat membakar rumput di Surken yang sebagian besar mengering.

"Kami masih mencari tahu penyebab kebakaran di Surken apakah dari cuaca atau ada faktor lain, namun dipastikan pendaki belum ada yang melakukan pendakian," terangnya.

Guna memastikan kejadian dan segera memadamkan api, pihaknya mengirim petugas dibantu tim gabungan serta relawan ke lokasi. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan kebakaran dapat menjalar ke Taman Edelweis atau bunga abadi yang berjarak 150 meter dari lahan yang terkabar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kampanye Gunung Bukan Tempat Sampah Bergema di TN Gunung Gede Pangrango

Pihak balai taman nasional segera mengirimkan petugas dibantu tim gabungan dan relawan ke lokasi guna memadamkan api. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan kebakaran dapat menjalar ke Taman Edelweis atau bunga abadi yang berjarak 150 meter dari lahan yang terbakar.

Untuk mengantisipasi kebakaran lahan akibat faktor kelalaian, pihaknya memperketat aturan pendakian dengan cara tidak membuat api unggun mulai dari jalur pendakian hingga puncak gunung, tidak membawa atau menyalakan kembang api atau kegiatan lain yang dapat menimbulkan kebakaran.

"Peraturan sudah diterapkan sejak jauh hari, namun imbauan kami gencarkan agar dipatuhi semua pendaki termasuk membatu petugas ketika melihat ada lahan yang terkabar di sepanjang jalur pendakian hingga puncak," katanya.

Sebelumnya, sampah di gunung menjadi polemik yang belum terselesaikan. Kendati sudah ada aturan ketat dan pemeriksaan sebelum pendakian, tetap saja masih sering ditemukan sampah di gunung.

 

 

3 dari 4 halaman

Didukung Berbagai Pihak

Situasi itu sementara ini ditanggulangi dengan gerakan membersihkan gunung, seperti yang dilakukan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP). Tujuannya bahwa selain mengurangi sampah yang berserakan di gunung, juga kesempatan mengedukasi pendaki dan masyarakat umum agar tidak mengotori gunung dengan sampah.

Melalui Instagram resminya @BBNT_gn_pangrango mengajak untuk masyarakat umum dan pendaki untuk bersih-bersih sampah di gunung. "Gunung Indonesia darurat sampah! Saatnya lakukan perubahan dengan Aksi Nyata Revolusi Mental, Bersih Gunung Gede Pangrango, 17--19 September 2023," tulis akun tersebut, dikutip Rabu, 13 September 2023.

Kegiatan itu didukung sejumlah instansi, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta organisasi seperti Mapala UI, dan lembaga swadaya yang mengelola sampah. "Kalau bukan kita yang bertanggung jawab atas sampah kita, lalu siapa lagi? #GunungBukanTempatSampah," tambah pihak BBTNGGP. 

Kegiatan bersih-bersih gunung sebenarnya sudah sering dilakukan. Namun saat gunung dibuka setiap musim pendakian, sampah kembali ada. "Miris ya min, tiap taun dibersiin, tp tetep aja tiap taun numpuk sampahnya.. malah lebih bersih di mall ketimbang di gunung yg katanya pecinta alam semua," tulis seorang warganet.

4 dari 4 halaman

Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka

Aktivitas pendakian Gunung Gede Pangrango lewat jalur Cibodas kembali dibuka sejak Selasa, 5 September 2023. Keputusan itu diambil dari hasil evaluasi dan perbaikan fasilitas demi meningkatkan pengelolaan pendakian melalui jalur Cibodas.

Ini tertuang pada surat edaran nomor SE 10/BBTNGGP/Tek/09/2023 yang diunggah akun Instagram Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP). "Semua pihak supaya dapat berkomitmen mendukung perbaikan manajemen pendakian dengan mematuhi aturan-aturan yang telah disepakati bersama. Menjaga keselamatan, keamanan, dan ketertiban saat melakukan pendakian," imbau pihak BBTNGGP.

Disebutkan agar calon pendaki melakukan booking online melalui situs web booking.gedepangrango.org sebelum datang ke lokasi. Untuk informasi lebih lanjut, wisatawan juga diharapkan menghubungi call center BBTNGGP di nomor 08119155815. 

Sebelumnya, jalur pendakian Cibodas ditutup sementara pada 29 Agustus 2023 lantaran perusakan fasilitas kantor Resort Cibodas oleh seorang penyedia jasa wisata alam. Waktu itu, calon pendaki via jalur Cibodas yang telah mendaftar di laman resmi dialihkan ke jalur Gunung Putri. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini