Sukses

Demi Janji Pemilu PM India, Kuil Hindu Kontroversial Dibangun di Lokasi Bekas Masjid

Lokasi kuil Hindu baru yang akan dibangun menempati lahan bekas masjid yang dihancurkan kelompok Hindu sayap kanan pada 1992.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri India Narendra Modi akan memenuhi janji pemilunya yang telah berumur satu dekade, beberapa bulan setelah jajak pendapat nasional. Ia mengumumkan bahwa sebuah kuil Hindu akan dibuka di lahan masjid yang dihancurkan oleh massa Hindu sayap kanan pada 1992.

Pembangunan kuil yang akan dinamai Ram Janmabhoomi Mandir itu sontak menuai pro kontra. Mengutip laman CNN, Selasa (19/9/2023), deskripsi rinci pertama tentang kuil itu dirilis belum lama ini. Di cetak itu menunjukkan struktur kuil dengan dekorasi mewah.

Terletak di kota suci Ayodhya di negara bagian Uttar Pradesh yang secara pemilihan umum penting, interior kuil akan dihiasi dengan emas batangan dan karya seni yang merayakan keberagaman India, menurut Nripendra Misra, ketua komite pembangunan kuil.

BJP nasionalis Hindu yang dipimpin Modi telah berkampanye selama beberapa dekade untuk membangun sebuah kuil di situs tersebut. Lokasi itu diyakini secara luas oleh para pengikutnya sebagai tempat kelahiran Dewa Ram, salah satu dewa paling dihormati dalam agama Hindu.

Namun, umat Islam mengklaim tanah tersebut karena masjid tersebut dibangun di sana pada 1528. Klaim itu ditentang umat Hindu yang meyakini Masjid Babri dibangun di atas reruntuhan candi Hindu, yang diduga dihancurkan oleh Babar, Kaisar Mughal pertama di Asia Selatan.

Pembukaan kuil tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan bagi partai Modi menjelang pemilu, dengan mewujudkan janji yang ia buat kepada para pendukungnya hampir satu dekade lalu. Namun, Misra mengatakan tanggal pelantikannya tidak ada kaitannya sama sekali dengan pemilu nasional mendatang.

"Kami pindah ke bulan Januari karena matahari berada di selatan," katanya, seraya menambahkan bahwa ini adalah waktu yang baik bagi kuil untuk dibuka.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanah yang Disengketakan

Lokasi candi, yang sebelumnya diklaim oleh umat Hindu dan Muslim, telah lama menjadi pusat kontroversi. Dulunya merupakan lokasi Masjid Babri, sebuah masjid abad ke-16 yang dihancurkan oleh massa Hindu sayap kanan dengan palu dan tangan kosong pada 1992.

Serangan itu memicu kekerasan komunal yang menewaskan lebih dari 2.000 orang di seluruh negeri. Lusinan kuil dan masjid menjadi sasaran serangkaian serangan balas dendam setelah masjid tersebut dihancurkan, sehingga memicu ledakan kekerasan sektarian. Insiden merupakan salah satu yang terburuk sejak pemisahan India yang tergesa-gesa dan berdarah setelah keluarnya penguasa kolonial Inggris pada 1947.

Pada tahun-tahun berikutnya, kaum nasionalis Hindu berunjuk rasa untuk membangun Ram Mandir di tanah tersebut, sehingga memicu pertikaian emosional dan bermuatan politik yang berlangsung hampir tiga dekade. Di antara kelompok paling vokal yang mendorong pendirian kuil tersebut adalah Modi dan Partai BJP, yang menggunakan topik tersebut untuk mendapatkan dukungan di kalangan umat Hindu, yang merupakan 80 persen dari 1,4 miliar penduduk negara tersebut. 

3 dari 4 halaman

Dimenangkan Pengadilan

Pada 2019, setelah pertarungan hukum yang panjang, Mahkamah Agung India mengizinkan umat Hindu untuk membangun kuil di lokasi yang diperebutkan. Hal ini dipandang sebagai kemenangan bagi Modi dan para pendukungnya, namun menjadi pukulan bagi banyak umat Islam yang menganggap penghancuran Masjid Babri masih menjadi sumber ketegangan.

Ketika Mahkamah Agung menyampaikan putusannya empat tahun lalu, Modi mengatakan keputusan tersebut “telah membawa pencerahan baru" bagi bangsa ini. "Perselisihan ini mungkin berdampak pada beberapa generasi," kata Modi. "Tetapi setelah putusan ini, kita perlu memutuskan bahwa generasi baru, dengan awal yang baru, akan bergabung dalam penciptaan India baru. Mari kita mulai dari awal dan membangun India baru."

Dalam pengarahannya pada Kamis, 14 September 2023, Misra memberikan penjelasan rinci mengenai desain Mandir Ram Janmabhoomi, mulai dari patung yang akan ditempatkan di dalam bangunan hingga sumber bahan yang digunakan untuk membangun kuil tersebut.

Kelompok arsitek India Larsen dan Toubro sedang membangun kuil di atas lahan seluas 1,08 hektare di dalam kompleks seluas 70 acre (28 hektare), kata Misra. Ia menambahkan bahwa seniman dari seluruh negeri telah dipilih untuk membuat karya seni dan mural yang memamerkan kuil tersebut sebagai keberagaman negara.

Tiga pematung dipercaya untuk mengukir mural Dewa Ram. Salah satunya akan dipilih untuk ditempatkan di dalam sanctum sanctorum, dan kuil tersebut akan dihiasi dengan emas batangan yang dibuat oleh pembuat perhiasan terkenal India..  

4 dari 4 halaman

Politisasi Isu Keagamaan untuk Pemilu

Misra mengatakan bahwa sekitar 100 ribu umat diperkirakan mengunjungi kuil setiap hari. Ini artinya seseorang hanya diperbolehkan masuk ke dalam tempat suci selama sekitar 20 detik, karena adanya permintaan.

Pembangunan kuil tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar 180 juta dolar AS atau setara Rp2,7 triliun, kata Misra. Pemerintah belum menyediakan dana untuk pendiriannya, namun sumbangan sekitar 361 juta dolar AS telah dikumpulkan untuk kompleks tersebut.

Ayodhya, sebuah kota kuno berpenduduk sekitar 76 ribu orang di Uttar Pradesh adalah situs ziarah Hindu yang penting dan dikunjungi jutaan pengunjung setiap tahunnya. Ayodhya baru-baru ini mengalami perubahan infrastruktur besar-besaran, termasuk pembangunan bandara internasional baru yang akan dibuka pada November 2023.

Beberapa situs bersejarah dan keagamaan di kota ini juga telah dipugar, menurut laporan media lokal. Sementara, jalan dan jalur kereta api diperkirakan akan diperbaiki.

Para analis mengatakan ketua menteri BJP di Uttar Pradesh, biksu Hindu garis keras Yogi Adityanath, mengandalkan strategi gabungan antara reformasi ekonomi dan polarisasi agama untuk menarik suara. Pada saat yang sama, ia menerapkan kebijakan yang menurut para kritikus berpihak pada umat Hindu dan mendiskriminasi kelompok minoritas, khususnya Muslim. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini