Sukses

Bromo Kembali Dibuka untuk Wisatawan pada 19 September 2023, Berapa Taksiran Kerugian Akibat Kebakaran Hebat?

Api kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo dilaporkan sudah padam. Namun, peristiwa itu menghasilkan kerugian besar, baik dari sisi ekonomi, sosial, dan ekologi.

Liputan6.com, Jakarta - Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, mengungkap keprihatinannya atas nahas kebakaran Bromo. Ia juga menggarisbawahi bahwa peristiwa tersebut berdampak besar pada ekologi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

"Kemenparekraf juga menyatakan keprihatinan dan belasungkawa, terutama terhadap warga sekitar dan pelaku usaha ekonomi kreatif yang terdampak kejadian kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," katanya di weekly press briefing yang digelar secara hybrid, Senin (18/9/2023).

Ia menyambung, "Kemenparekraf menyesalkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan diakibatkan kelalaian pengunjung. (Itu) sesungguhnya bisa tidak terjadi kalau kita betul-betul tahu do and dont's-nya."

Pihaknya juga mendorong langkah evaluasi guna meningkatkan mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan di kawasan taman nasional di Jawa Timur itu maupun di lokasi wisata alam lainnya. "Kemenparekraf melalui Staf Ahli Menajemen Krisis telah berkoordinasi dengan taman nasional dan KLHK," imbuhnya.

Sempat menyinggung evaluasi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) untuk membuka kembali kawasan wisata alam tersebut, Nia menegaskan bahwa dalam keputusan itu, faktor jaminan keselamatan pengunjung harus jadi pertimbangan utama.

"Kami melalui Kedeputian Kebijakan Strategis sedang mengkaji dampak sesungguhnya (kebakaran Bromo) berapa, apa saja, baik sisi ekonomi maupun sosial. Tapi, kalau melihat data, statistik tahun 2022, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di kawasan ini mencapai sekitar Rp11,65 miliar," papar Nia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hitungan Kasar Kerugian Kebakaran Bromo

Nia menyambung, "Berdasarkan analisis ekonomi, kejadian kebakaran yang mengakibatkan berhentinya aktivitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menyebabkan penurunan PNBP hingga 30--40 persen. Duh setengah mati nih, turun nanti (supaya) naik perlu effort yang besar."

Berdasarkan pernyataan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di sekitar TNBTS, penutupan taman nasional ini juga berdampak pada tingkat pemesanan kamar sampai 80 persen. "Tentunya (berdampak pada bisnis) makan minum, jasa pemandu juga," imbuhnya.

"Tadi saya sempat bicara dengan (seorang) pelaku pariwisata (agen perjalanan) di Surabaya, dia mengatakan dari kejadian ini, reservasi (perjalanan ke Bromo) semua ditunda, bahkan dibatalkan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing," tutur Nia.

Ia melanjutkan, "Dia sangat bersedih. Saya tanya wisman dari mana, (dijawab) dari Singapura dan Malaysia. Reservasinya ada lima yang dibatalkan. Jumlah wisatawan beragam, berkisar 5--15 pax. Soal spending, paling tidak Rp2,5 juta. Itu baru dari satu travel, saya belum bertanya dengan yang lain."

3 dari 4 halaman

Tanggal Pembukaan Kembali TNBTS

Di tengah berbagai kemalangan, Nia mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Gunung Bromo untuk tetap semangat bangkit tanpa mengorbankan keselamatan pengunjung. "(Data kerugian dampak kebakaran Bromo) mungkin sudah ada sekitar minggu depan," tutupnya.

Sementara itu, BN TNBTS telah mengumumkan kembali pembukaan kawasan wisata di TNBTS. Melalui unggahan Instagram, Selasa (18/9/2023), kunjungan wisata sudah kembali diperbolehkan per besok, Selasa, 19 September 2023, mulai pukul 00.01 WIB.

"Baik melalui pintu masuk Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuran, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo, dan Senduro Kabupaten Lumajang," katanya. "Pembelian karcis masuk kawasan Bromo dan sekitarnya hanya dapat dilakukan secara online melalui bookingbromo.bromotenggersemeru.org."

Pihaknya menegaskan bahwa tidak ada pembelian tiket masuk secara offline, kecuali sistem booking online sedang bermasalah. "Calon pengunjung diwajibkan mematuhi seluruh aturan dan larangan yang berlaku di kawasan TNBTS yang tercantum di website booking online," imbuhnya.

Calon pengunjung yang sudah membeli karcis online pada 7--18 September 2023 bisa menjadwalkan ulang melalui bit.ly/reschedulebromo092023.

4 dari 4 halaman

Kembali Memutar Roda Perekonomian

Lebih lanjut, BB TNBTS mengatakan bahwa kunjungan wisata ke Ranu Regulo dan Ranu Durungan juga telah dibuka untuk pengunjung. "Pembelian karcis masuk Ranu Regulo dan Ranu Durungan dapat dilakukan di pintu masuk Ranu Regulo dan Ranu Durungan," mereka menjelaskan.

Pihaknya menyambung, "Sementara itu, pendakian Gunung Semeru masih ditutup karena tingkat aktivitas kegunungapiannya masih Level III, Siaga."

Bersama pengumuman itu, BB TNBTS mengimbau pada seluruh pengunjung dan pelaku jasa wisata agar mematuhi prosedur masuk, peraturan, dan larangan yang berlaku di kawasan TNBTS. "Mengingat saat ini masih dalam masa waspada kebakaran hutan, (pengunjung dilarang) membawa peralatan yang bisa menyebabkan kebakaran hutan," sebutnya.

Ini termasuk api unggun, perapian, kembang api, petasan, dan flare. Melengkapi pengumuman itu, pihaknya menuliskan keterangan unggahan, "Terima kasih pada seluruh elemen masyarakat yang telah berjuang keras selama ini dalam pemadaman api di kawasan TN BTS. Mohon maaf tidak bisa mimin sebutkan satu per satu, karena banyak bangeeettt…. Terharu dengan seluruh perjuangan kalian. 🥲🥲"

"Api telah padam, saatnya kembali memutar roda perekonomian di kawasan Bromo. Tapi ingat, pengunjung dan pelaku jasa wisata harus ada kesiapan dan kesadaran bahwa menjaga kawasan konservasi adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya petugas ya."

"Ingat ya sahabat.. Bromo itu kawasan konservasi, sebelum ke sini sebaiknya sahabat juga membekali diri sendiri dengan pengatahuan tentang konservasi ya.. JADILAH PENGUNJUNG YANG CERDAS DAN BERTANGGUNG JAWAB. Mari berwisata dengan bijak. Salam Lestari," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini