Sukses

Heboh Temuan Telur Emas di Dasar Laut Alaska, Halus saat Disentuh Seperti Jaringan Kulit

Benda emas misterius berlubang ini ditemukan di dasar laut lepas pantai Alaska. Para peneliti di NOAA menduga bahwa benda tersebut kemungkinan adalah cangkang telur.

Liputan6.com, Jakarta - Para peneliti terperanjat dengan penemuan sebuah benda berlubang berwarna emas yang misterius di dasar laut dekat pantai Alaska. Menurut Badan Oseanografi dan Atmosfer Nasional (NOAA), benda tersebut bertekstur halus saat disentuh, mirip dengan tekstur kulit.

Melansir Daily Mail pada Rabu, 6 September 2023, meski belum dapat dipastikan identitas benda tersebut, beberapa ahli menduga itu adalah cangkang telur atau bekas spons laut. "Sepertinya sesuatu berusaha masuk, atau mungkin keluar," ujar Miami Herald, salah seorang peneliti saat melakukan siaran langsung penemuan tersebut.

Benda yang disebut-sebut sebagai 'telur' ini ditemukan pada kedalaman sekitar dua mil selama misi yang diorganisir oleh NOAA dan disiarkan melalui internet. NOAA membagikan foto dari benda tersebut di X, dulunya Twitter, menyebutnya sebagai 'bola emas'. Mereka menduga bahwa benda tersebut kemungkinan adalah cangkang telur, yang memicu keingintahuan dari banyak orang yang menyaksikan siaran tersebut.

Sebagai langkah selanjutnya, bukannya membiarkannya di tempat penemuan, NOAA menggunakan alat mekanik yang dioperasikan dari kejauhan untuk menyentuh objek tersebut dan membebaskannya dari bebatuan tempatnya menempel. Objek tersebut kemudian diambil dan ditempatkan dalam tabung untuk dibawa ke daratan.

Di sana, mereka berharap tes DNA yang akan dilakukan di laboratorium akan memberikan informasi lebih lanjut mengenai identitas makhluk tersebut. Para pakar belum yakin tentang penyebab adanya lubang besar di bagian depan, namun salah satu kemungkinan adalah akibat pertarungan dengan makhluk laut lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penemuan Menarik

Seorang anggota tim berkomentar bahwa dia berharap tidak ada yang tiba-tiba muncul saat mereka menyentuhnya. Seorang rekan timnya menambahkan, "Ketika keseluruhan pengetahuan kita gagal mengidentifikasi apa itu, maka itu pasti sesuatu yang tidak biasa. Apa sebenarnya makhluk yang dapat menghasilkan cangkang telur semacam ini?"

Mempertimbangkan bahwa sekitar dua pertiga dari kehidupan yang berada di lautan dalam masih menjadi misteri bagi dunia ilmiah, ini bisa menjadi sebuah penemuan yang sangat menarik. Kerry Howell, seorang profesor yang ahli dalam ekologi laut dalam dari Universitas Plymouth, mengakui keunikan dari objek tersebut.

"Dalam dua dekade saya menjelajahi laut dalam, saya belum pernah menemui sesuatu seperti ini," ujarnya saat diwawancara oleh MailOnline.

"Selalu menarik menemukan sesuatu yang baru, dan saya menantikan hasil analisis sampel untuk mengetahui lebih jauh tentang objek tersebut. Lautan dalam memiliki banyak spesies yang belum teridentifikasi, jadi ini mungkin berkaitan dengan spesies yang belum dikenal," tambah Howell.

Profesor Howell menyatakan bahwa lubang tersebut mungkin berfungsi sebagai alat pernapasan bagi makhluk itu jika itu merupakan spons, atau sebagai tempat keluarnya makhluk muda jika objek tersebut adalah cangkang telur.

3 dari 4 halaman

Kemungkinan Besar Telur

Murray Roberts, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Edinburgh, menyetujui pendapat para peneliti dari NOAA bahwa kemungkinan besar objek tersebut adalah telur.

"Ada beberapa spesies, seperti ikan laut dalam yang termasuk hiu dan pari, yang meletakkan telurnya di pegunungan laut atau di habitat karang di perairan dingin. Ini mungkin asal dari lubang tersebut, di mana suatu makhluk menetas dan kemudian berenang keluar," ujarnya saat berbicara dengan MailOnline.

Telur berwarna emas tersebut ditemukan pada hari ke-8 dari ekspedisi Seascape Alaska 5 yang dilakukan oleh NOAA, yang dilaksanakan dari 23 Agustus 2023 hingga 16 September 2023.

"Dalam misi ini, tim berfokus untuk meningkatkan pemahaman kita tentang daerah tersebut melalui pemetaan detil dan penggunaan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh di kedalaman lebih dari 200 meter (sekitar 656 kaki). Selama misi ini, kami berencana untuk menyelam dan meneliti habitat-habitat seperti karang dan spons di lautan dalam, serta kolom air dan lain-lain," ungkap lembaga tersebut.

Para penggemar dapat memantau perkembangan ekspedisi melalui halaman khusus di website NOAA.

4 dari 4 halaman

Restorasi Terumbu Karang

Bicara mengenai laut, merek makanan hewan peliharaan, Sheba, di bawah naungan PT Mars Indonesia berkomitmen untuk memulihkan keindahan laut melalui program bernama "Sheba Hope Grows" di Pulau Bontosua, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

"Restorasi terumbu karang adalah salah satu caranya seperti projek ini, dan kita sudah membuktikan ada solusi buatan manusia untuk masalah yang disebabkan oleh manusia," ucap General Manager, Mars Pet Nutrition Indonesia, Dr. Susan Wan, di Pulau Bontosua, Sabtu, 26 Agustus 2023 sebagaimana yang dikutip dari kanal Citizen6 Liputan6.com.

Lebih lanjut, Susan mengatakan, "Sebab di masa depan kita membutuhkan ikan, jadi kalau kita mau ikan, dalam ekosistem coral yang baik, harus dipastikan ada tumbuhan terumbu karang hari ini untuk ikan di masa depan."

Restorasi terumbu karang ini menggunakan metode MARRS (Mars Assisted Reef Restoration System) dengan menggunakan reef star. "Reef star ini berbentuk bintang dengan lebar sekitar 90 sentimeter yang digunakan sebagai wadah untuk pertumbuhan terumbu karang yang baru," ujar Indonesia Marine Program Lead, Mars Sustainable Solutions, Philippa Mansell.

Pembuatan reef star dimulai dengan menyusun rangka yang dilapisi bahan antikarat. Kemudian, lapisan berikutnya diberi fragmen pasir dan terumbu karang yang berasal di sekitar pulau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini