Sukses

Pakar Hubungan Ungkap Wanita Pendek Suka Berkencan dengan Pria Tinggi, Apa Alasannya?

Saat memilih teman kencan, seringkali kita mempertimbangkan untuk memiliki pasangan dengan tinggi badan sesuai dengan preferensi yang kita miliki, apa alasannya?

Liputan6.com, Jakarta - Saat memilih teman kencan, seringkali seseorang mempertimbangkan untuk memiliki pasangan dengan tinggi badan sesuai dengan preferensi yang dimiliki. Hal ini sah-sah saja, namun apa alasan di balik keputusan itu? Para pakar hubungan pun mencari tahu.

Dilansir dari New York Post, Rabu (30/8/2023) preferensi tinggi badan dalam dunia kencan adalah topik hangat yang sering memicu perdebatan di media sosial dan podcast hubungan. Banyak dari diskusi tersebut yang tampaknya berfokus pada wanita yang mengklaim bahwa dirinya hanya mau berkencan dengan pria yang lebih tinggi dari mereka.

Para laki-laki telah angkat bicara dan mempertanyakan mengapa perempuan ingin bersama pria dengan tinggi badan di atas rata-rata. Selain itu, kebanyakan dari mereka mencantumkan persyaratan tinggi badan di profil aplikasi kencan atau saat percakapan langsung.

Dalam unggahan viral di Reddit yang memperoleh lebih dari 109.000 suara positif dan 7.800 komentar, seorang pria yang mengaku memiliki tinggi sekitar 190 cm, membagikan sebuah potongan percakapan teks seorang wanita dengan tinggi sekitar 154 cm yang marah. Hal itu lantaran dia tidak sesuai dengan preferensi tinggi badan yang diinginkan pria tersebut sebagai teman kencannya.

Di TikTok dan YouTube, beberapa pria juga mengunggah video yang menyatakan bahwa tinggi badan di bawah 180 cm, tidak serta merta membuat pria tersebut menjadi pasangan romantis yang buruk. Wanita heteroseksual umumnya tertarik pada pria tinggi karena alasan evolusi, biologis, dan sosial, menurut Avigail Lev, pendiri, dan direktur Bay Area CBT Center di San Francisco, yang berspesialisasi dalam terapi perilaku kognitif.

"Membedakan antara alam dan pengasuhan sangatlah sulit di banyak bidang, jadi kita tidak tahu pasti mana yang lebih bersifat biologis dan mana yang lebih bersifat pengaruh sosial," katanya kepada Fox News Digital.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Preferensi Tinggi Badan

Selain itu menurutnya ada banyak bukti perbedaan budaya dalam standar kecantikan. "Model evolusi atau biologis akan mengatakan bahwa tinggi badan terkait dengan kesehatan dan kekuatan pasangan atau, secara sosiologis, terkait dengan kekuatan, kekuasaan, kemampuan untuk memberi makan dan menjadi kuat," tambah Lev.

Ia menyambung, "Tetapi kita juga tidak tahu seberapa besar dampak biologis, sosial, dan epigenetik."

Lev memberi catatan bahwa peran gender dan ketersediaan sumber daya yang terbatas dapat menjadi faktor mengapa perempuan cenderung menyukai laki-laki yang lebih tinggi. Wanita yang bergantung pada pria demi uang dan tempat tinggal biasanya tidak terlalu pilih-pilih soal penampilan saat mencari pasangan romantis, dan Lev menunjuk pada wanita di tahun 1930-an, 1940-an, dan 1950-an sebagai contoh.

Menurutnya, pria selalu lebih mengutamakan penampilan daripada karier wanita, dan bagi wanita di masa lalu, karier tidak diperlukan. "Sekarang perempuan memiliki lebih banyak akses terhadap sumber daya mereka sendiri, mereka menjadi lebih pilih-pilih dalam memilih penampilan pasangannya." jelasnya 

Bagi perempuan, menurut Lev, masyarakat pada umumnya menyamakan pendek dengan feminitas. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa sebagian perempuan lebih memilih pria bertubuh tinggi.

Lev mengatakan, pasangan sesama jenis yang memiliki dinamika "feminin" dan "maskulin" dalam hubungan mereka juga cenderung memiliki perbedaan tinggi atau ukuran. "Masyarakat telah menyamakan feminitas dengan menjadi kecil, rapuh, dan mungil," katanya.

"Dan masyarakat telah menyamakan maskulinitas dengan kekuatan, kekuasaan, dan dominasi, namun ini adalah gender, bukan seks," tambahnya lagi. 

3 dari 4 halaman

Tinggi Badan dan Kekuatan

 

Orang cenderung menyamakan tinggi badan dengan kekuatan dan kekuasaan. Nicole Moore, seorang pelatih kehidupan bersertifikat yang berspesialisasi dalam cinta, hubungan, dan pelatihan bahasa tubuh, yang juga mengoperasikan layanan konsultasi Love Works di Beverly Hills, California, mengatakan kepada Fox News Digital bahwa sebagian besar klien wanita yang bekerja dengannya tampaknya menyamakan tinggi badan dengan kekuatan dan keamanan.

"Banyak klien saya, berapapun tinggi badannya, menyampaikan bahwa mereka ingin merasa bahwa pasangannya dapat melindungi mereka secara fisik jika diperlukan," katanya.

Selain itu, banyak perempuan juga tampaknya yakin bahwa laki-laki yang lebih pendek dan berbadan kecil tidak mampu melindungi mereka. "Ini membuat mereka percaya bahwa laki-laki yang mereka pilih "harus lebih besar dari mereka," menurut Moore.

 

Keinginan untuk bersama pria tinggi sepertinya juga tidak hanya dimiliki oleh wanita pendek. Moore mengatakan dia memiliki klien setinggi 5 kaki 7 inci atau sekitar 170 cm,  yang tumbuh "merasa terlalu tinggi" karena dia memiliki ibu dan saudara perempuan yang "sangat mungil". "Saat mencari pasangan, dia menginginkan pasangan yang bisa membuatnya merasa kecil, meski dia mengenakan sepatu hak tinggi," kata Moore.

"Dia akhirnya menarik pasangan yang tingginya 6 kaki 5 kaki, dan dia sangat senang dengan tinggi badannya.” tambahnya

4 dari 4 halaman

Peran Budaya

Mengenai alasan mengapa beberapa pria bertubuh tinggi lebih memilih wanita bertubuh pendek, Moore mengatakan hal ini bisa jadi disebabkan oleh  budaya yang sama telah meyakinkan wanita dari semua tingkatan bahwa mereka harus bersama pria tinggi dan memiliki potensi keinginan untuk berkuasa.

"Perbedaan tinggi badan dapat menciptakan dinamika kekuatan dalam suatu hubungan yang mungkin menarik bagi beberapa pasangan yang lebih menyukai dinamika di mana perempuan dipandang kurang kuat atau bahkan lebih lemah dibandingkan laki-laki," katanya.

"Di sisi lain, beberapa pria yang sangat tinggi mungkin menikmati dinamika di mana mereka 'didominasi' atau diperintah oleh wanita yang pendek namun penuh semangat dan blak-blakan," lanjut Moore.

Meskipun preferensi tinggi badan adalah hal yang sangat pribadi, Moore memperingatkan bahwa orang-orang di zaman modern harus mempertimbangkan dari mana preferensi mereka berasal. Lalu memeriksa apakah preferensi tersebut berasal dari ketidakamanan atau gagasan masyarakat yang sudah ketinggalan zaman.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.