Sukses

Peselancar Hawaii Mikala Jones Meninggal Usai Kecelakaan Selancar di Mentawai Indonesia

Peselancar Mikala Jones dari Hawaii meninggal dunia setelah cedera serius saat berselancar di perairan Mentawai, Indonesia. Kehilangan darah dari cedera tersebut menyebabkan kematiannya.

Liputan6.com, Jakarta - Mikala Jones, peselancar asal Hawaii, meninggal dunia pada Minggu, 9 Juli 2023, setelah mengalami cedera serius saat berselancar di Indonesia. Dilansir dari Daily Mail, Senin (10/7/2023), Mikala (44) sedang berselancar di perairan Kepulauan Mentawai, Indonesia, ketika dilaporkan bahwa arteri femoralisnya terputus.

Ia pun banyak kehilangan darah hingga meninggal dunia. Detail tentang kejadian ini masih belum jelas, tetapi rekan-rekan peselancar terkenal dan putri Mikala telah mengungkapkan penghormatan terakhir mereka kepada pria tersebut.

Putri Mikala, Isabella, berbagi beberapa foto menyentuh dirinya dan ayahnya bersama-sama di Instagram pribadinya @isabellajones__. Dia menjelaskan bahwa ayahnya mengalami kecelakaan selancar yang parah dan tidak selamat. Dia mengaku masih belum memercayai ayahnya sudah tiada.

"Aku sangat tidak percaya sekarang, ini tidak terasa nyata. aku sangat mencintaimu ayah dan aku berharap bisa memberimu satu pelukan terakhir," tulis Isabella membuka kalimatnya.

Isabella juga memberikan penghormatan kepada ayahnya. "Aku berharap bisa memberitahumu lagi betapa aku mencintaimu dan terima kasih telah menjadi ayah terbaik. Aku berharap ayah masih di sini bersama kami, ayah belum seharusnya pergi. Ini terlalu cepat."

"Hidup tidak akan pernah sama tanpamu. Aku sangat merindukanmu, aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan satu momen lagi, bahkan jika kita berdebat dan kemudian tertawa terbahak-bahak," Isabella melanjutkan.

"Terima kasih telah mengajari aku begitu banyak pelajaran hidup, dan selalu ada untukku. Aku berharap ayah masih di sini bersama kami sekarang. Aku akan selalu memikirkanmu ayah," Isabella menyelesaikan kalimatnya.

Kolom komentar pada unggahan itu pun dipenuhi dengan ucapan belasungkawa dari rekan-rekan dan teman-teman Isabella maupun Mikala. "Ayahmu adalah salah satu manusia terbaik yang pernah kutemui di komunitas selancar. Sedih sekali mendengar berita ini. Mengirim Anda cinta dan kekuatan. Aku turut berduka mengenai hal ini," tulis akun @tiablanco di kolom komentar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan Mikala Jones

Mikala lahir dan dibesarkan di Rock Point di Hawaii. Majalah selancar Stab melaporkan bahwa dia pindah ke Bali pada awal tahun 2000-an. Dia dikenal dalam komunitas selancar karena menemukan lokasi selancar yang belum dijelajahi di seluruh dunia, dan sangat bersemangat untuk melestarikannya.

Mikala juga dikenal karena penggunaan GoPro, mendokumentasikan aktivitas berselancarnya di bawah gelombang yang mengalir di seluruh dunia dan memberikan rekaman yang luar biasa. Sejumlah potongan gambarnya terpampang di sampul majalah dan jurnal selancar sepanjang kariernya.

"Sangat terpukul mendengar berita ini. Mikala, kau adalah orang yang istimewa. Anda orang yang lucu, santai, seorang penjelajah, seorang pionir, tetapi yang paling penting, suami dan ayah yang penuh kasih. Aku akan merindukan selera humor dan ungkapan khasmu. Aku menyukai bagaimana kau selalu jujur dan kamu benar-benar orang yang penuh cinta kasih," tulis Mick Fanning di Instagram pribadinya @mfanno, seorang legenda peselancar yang pernah mendapat juara dunia tiga kali.

"Untuk Emma dan para gadis yang mengirimkan begitu banyak cinta. Mikala mencintaimu lebih dari apapun dan dia akan selalu menunjukkan kepada kita foto dan video dengan senyuman penuh kebanggaan di wajahnya. Kami sangat bersyukur telah mengenalmu selama 25 tahun terakhir dan merasa terhormat telah menjelajah bersamamu pada saat itu. Kami akan merindukanmu. Semoga engkau selalu menyertai dan memberikan bimbingan kepada keluargamu dari tempat yang tinggi. Aku mencintaimu, saudaraku," tulis Fanning.

3 dari 4 halaman

Banyak Teman Berduka

Brian Bielmann, seorang fotografer dan teman Mikala juga memberikan penghormatan terakhir kepadanya. "Saya memasang album Brian Wilson/Beach Boys Smile, saya membuat secangkir kopi dan duduk untuk membuat postingan yang sangat menyedihkan ini. Teman kita Mikala Jones meninggal dunia kemarin di Pulau Mentawai saat berselancar di ombak yang dicintainya," tulis Bielmann di Instagram pribadinya @brianbielmann.

"Saya turut berduka dan mengirim doa untuk keluarganya. Dia berusia 44 tahun dan masih muda. Dia adalah orang yang luar biasa, seorang seniman yang luar biasa, foto-foto GoPro-nya sangat menakjubkan. Kami akan sangat merindukannya," lanjut Brielmann.

"Saya telah duduk di sini sepanjang pagi mencoba memproses kenyataan ini. Kita semua sedang menghadapi situasi ini, tetapi sungguh mengejutkan ketika hal-hal tidak terduga seperti ini terjadi. Keberadaannya selama 44 tahun sungguh menakjubkan. Dia menjalani kehidupan yang luar biasa dan dicintai oleh banyak orang, dan akan selalu dikenang. Dia meninggalkan warisan jiwa yang indah bagi kita semua untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. Aloha, Mikala. Kami mencintaimu, sahabat."

Mikala meninggalkan istri dan ketiga anaknya. Dilansir dari The Inertia, Mikala lahir dan dibesarkan di Hawaii. Dia mengabdikan hidupnya untuk menjelajahi dunia mencari tempat-tempat selancar terpencil. Dia menghabiskan waktunya antara Pesisir Utara Oahu dan Pantai Canggu, Bali, menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan peselancar lain di luar sana. 

4 dari 4 halaman

Berselancar di Kepulauan Mentawai

Apa itu Kepulauan Mentawai? Kepulauan Mentawai adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Kabupaten ini berada di luar dari wilayah pulau Sumatra yang terdiri atas empat pulau utama, Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, dan Pulau Pagai Selatan.

Dilansir dari htsresort.com, laman yang fokus membahas perselancaran di Kepulauan Mentawai, jika memutuskan datang ke Mentawai, bisa dilakukan dari Maret hingga November karena posisinya di Samudra Hindia. Pulau-pulau di samudra tersebut terkena gelombang Selatan-Barat Daya, jadi dari Maret hingga April gelombangnya lebih kecil tapi konsisten. Gelombang akan menjadi lebih kuat pada Mei. Hal yang sama terjadi pada akhir Oktober dan awal November dengan gelombang yang lebih kecil namun lebih konsisten.

Dari April hingga Oktober, gelombang besar dari Afrika Selatan dan Antartika mencapai terumbu karang, membawa gelombang menakjubkan yang menggulung menjadi tong yang bersih dan sempurna. Jika ingin suasana yang tidak ramai dan berselancar lebih mudah, disarankan memesan pada Maret, April, Oktober, dan November. Jika suka dengan suasana ramai dan ombaknya yang agresif, harus memesan dari Mei hingga September. Surfline menyarankan Agustus sebagai waktu terbaik untuk berselancar di Mentawai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.