Sukses

Ketika Jamu Stick Produksi Indonesia Sempat Jadi Kontroversi di Inggris

Para ahli dilaporkan tidak setuju dengan klaim Jamu Stick, produk asal Bali, Indonesia yang konon bisa mengencangkan vagina.

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar Jamu Stick? Produk yang dilaporkan diproduksi di Bali itu sempat bikin heboh di Inggris pada 2019. Disebut bahwa Jamu Stick dirancang untuk dimasukkan ke dalam vagina, "mengeksfoliasi" dari dalam. Itu konon membantu "mengencangkan vagina, memperkuat otot vagina, dan meningkatkan libido."

"Jamu Stick membersihkan dan meregenerasi vagina, memiliki efek positif pada konsistensi dan aroma sekresi," klaim iklan produk tersebut, dilansir dari HuffPost UK, Rabu, 5 Juli 2023.

Jamu Stick dilaporkan sempat dijual di e-commerce platfrom, termasuk Etsy, seharga 21,91 pound sterling di satu halaman dan 18,78 pound sterling di iklan lain, membuatnya mudah diakses konsumen Inggris. Menyusul reaksi terhadap produk di media sosial, HuffPost UK menghubungi Etsy untuk mengklarifikasi bagaimana pihaknya memantau produk yang dijual penjual independen dan "ditanggapi" dengan menghapus Jamu Stick dari penjualan.

Pembuat Jamu Stick mengklaim, produknya bekerja dengan mengangkat sel kulit mati dari lapisan permukaan "kulit epitel vagina." Ginekolog yang berbasis di London, Dr Shazia Malik, mengatakan, "Sama sekali tidak ada bukti ilmiah untuk manfaat yang diklaim (Jamu Stick) di situs web mereka, untuk bahan apa pun, atau konsep mengapa itu bisa membantu."

Faktanya, ia menyebut, ada "bukti yang jelas secara medis" bahwa memasukkan benda asing ke dalam vagina dapat menimbulkan risiko kesehatan." "Kami tidak tahu komposisi pasti dari produk ini, secara kimiawi, jadi Anda sama sekali tidak tahu apa yang Anda masukkan ke dalam vagina Anda, apakah itu steril, dan Anda tidak dapat mengetahui potensi efek jangka panjang atau pendek dari melakukannya," ia berkata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendapat Para Pakar

Ginekolog yang berbasis di California, Dr Jen Gunter, juga tidak menganggap Jamu Stick aman. "Vagina itu seperti oven pembersih sendiri. Tidak ada bahan dalam Jamu Stick yang dapat membantu dengan cara apapun dan kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan," katanya pada Refinery29.

Di Twitter, Gunter menyebut produk itu "bodoh," berbagi tautan ke blog yang ia tulis pada 2016, memperingatkan wanita untuk tidak menggunakan produk semacam itu. "Epitel vagina berubah setiap 96 jam, mengeksfoliasi sendiri! Itu salah satu mekanisme pertahanan," tulisnya.

Dr Malik menambahkan bahwa produk tersebut merupakan bagian dari masalah yang lebih luas, di mana vagina dianggap "najis" oleh industri kesehatan dan kecantikan. "Premis dari produk seperti ini bahwa vagina pada dasarnya adalah organ yang kotor, yang tidak benar," katanya.

Ia menyambung, "Dengan membuat asumsi dasar itu, publik kemudian berasumsi bahwa bagian anatomi wanita ini membutuhkan semacam pembersihan atau perawatan agar baik-baik saja."

3 dari 4 halaman

Produk Stik Vagina

Dr Malik menyebut, "Anda memberi makan ketidakamanan orang tentang tubuh mereka sendiri dan pada kenyataannya, apa yang mereka miliki tidak hanya sepenuhnya normal, tapi merupakan bagian penting dari anatomi wanita karena berbagai alasan."

Seorang juru bicara dari Jamu Stick mengatakan pada Refinery29 bahwa klaim produk tersebut tidak aman adalah “tidak benar." Studi untuk mendukung penggunaan Jamu Stick tidak tersedia, tambah mereka, karena "stik dibuat berdasarkan resep tradisional di industri rumah tangga."

Jamu Stick, yang berasal dari Bali, Indonesia, bukanlah satu-satunya merek yang menjual "stik" vagina. Pencarian untuk "stik vagina," termasuk di Amazon dan Etsy, menghasilkan produk serupa, yang berasal dari negara-negara, seperti AS dan Jepang.

Pembuat Jamu Stick memperingatkan stik "tiruan" yang lebih murah yang dijual di seluruh dunia, yang datang "terutama dari China" dan "dapat berbahaya karena penggunaan bahan yang salah."

Sementara itu, ramuan jamu Indonesia juga belum terbukti secara embiris bisa mengencangkan vagina. 

4 dari 4 halaman

Kondisi yang Wajar

Tim dokter Alodokter, dr. Nadia Nurotul Fuadah, menjelaskan bahwa wajar bagi wanita yang sudah hamil dan melahirkan, terutama dengan persalinan normal, merasakan kekencangan vaginanya menurun, sehingga vagina seakan kurang rapat.

"Vagina bisa juga menurun kekencangannya karena pengaruh usia, kurang olahraga, sering berhubungan seksual, gangguan hormon, dan perawatan yang kurat tepat," sebutnya. "Saran kami, jangan khawatir berlebih atas kondisi itu (vagina dirasa tidak kencang)."

"Untuk membuat vagina Anda terasa rapat kembali, yang perlu Anda lakukan utamanya adalah memperbanyak olahraga. Ada beragam jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk mengencangkan otot sekitar perineum dan otot dasar panggul, sehingga membuat vagina terasa lebih rapat," sebutnya.

Contohnya, ia menyambung, dengan senam kegel dan yoga. "Olahraga ini bisa Anda lakukan rutin setidaknya selama 30 menit setiap 2--3 hari sekali guna mendapat manfaat yang optimal," ujar dia. "Tidak lupa, imbangi juga dengan menjaga berat badan ideal, serta makan variasi makanan yang kaya antioksidan, seperti buah, sayur, dan biji-bijian."

"Hanya lakukan hubungan seks yang aman dan bertanggung jawab, serta jaga selalu kebersihan vagina dan area sekitarnya," tandasnya.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini