Sukses

Bukan Buku Resep, Chef Degan Rayakan Ultah ke-55 dengan Luncurkan Biografi

Buku biografi Chef Degan itu ditulis oleh Akmal Nasery Basral.

Liputan6.com, Jakarta - Chef Degan Septoadji punya cara unik untuk merayakan ulang tahunnya ke-55 yang jatuh pada 1 September 2022. Alih-alih meluncurkan buku resep, ia memilih menuangkan perjalanan hidupnya dalam sebuah biografi.

Buku berjudul Degan Septoadji Sebuah Perjalanan Kuliner: Behind The Chef itu ditulis oleh sastrawan Akmal Nasery Basral, penerima penghargaan National Writer's Award 2021 dari Perkumpulan Penulis Nasional SATUPENA. Buku tersebut dijadwalkan akan diluncurkan pada hari terakhir Indonesia International Book Fair (IIBF), Minggu, 13 November 2022.

"Setiap kejadian dalam hidup seseorang selalu terjadi pada waktu-Nya, atas izin-Nya. Jadi mungkin inilah saat yg tepat untuk berbagi cerita pengalaman dan kisah perjalan kuliner seorang Chef Degan setelah berkarir selama hampir empat dekade di dunia gastronomi," kata Akmal dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Jumat, 11 November 2022.

Chef Degan memilih buku sebagai medium karena memungkinkan menceritakan perjalanan hidupnya secara rinci, tanpa batas durasi tayang. Bahkan, pembaca bisa saja berimajinasi, selain berharap buku itu bisa menginspirasi pembaca.

Proses pembuatan biografi itu tak mudah baik bagi Chef Degan maupun Akmal sang penulis. Dari perspektif Chef Degan, bagian tersulit adalah bab-bab awal karena banyak faktor emosional dan perjuangan yang berangsur membuahkan hasil. Begitu pula dengan Akmal yang merasa bagian awal menjadi yang paling menantang.

"Bagian tersulit saya sebagai penulis adalah Bab 1 dan Bab 2, dua bab pertama, karena ini merupakan pondasi biografi yang akan mengantar pembaca ke bab-bab berikutnya," kata Akmal.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tersandung Pandemi

Bahan-bahan untuk biografi mulai dikumpulkan sejak awal 2019 oleh Chef Degan dan Akmal. Namun, prosesnya tak mulus, sebagian besar terhambat oleh pandemi.

Dalam pembuatan buku ini, Chef Degan mengajak penulis untuk bertemu dengan beberapa rekan chef, mantan anak buah, orang-orang terdekat, dan lainnya untuk wawancara mendalam tentang kehidupan nyata di dapur profesional yang tidak banyak diketahui publik. Akmal juga diajak mengunjungi beberapa tempat, lokasi, hotel yang signifikan dalam perjalanan karir mantan juri MasterChef Indonesia itu.

"Untuk memberi pemahaman publik tentang kitchen operations dan berbagai situasi yng dilalui seorang chef dalam kesehariannya. Nah, proses ini sempat terkendala oleh pandemi," jelas Akmal.

Pola pendekatan itu terinspirasi dari Walter Isaacson, biografer Steve Jobs dan beberapa tokoh penting AS lainnya yang dikagumi Akmal. Ia menuturkan, Isaacson tidak memulai cerita Jobs dari era kelahiran, melainkan jauh sebelumnya, yakni saat kedua orangtua kandung Jobs bertemu dan berpacaran.

"Kebetulan juga biografi Steve Jobs (versi Isaacson) ini salah satu biografi favorit saya karena dia ketemu Steve, khusus untuk wawancara biografi, sampai 40 kali. Maka, pola itu yang saya terapkan dalam biografi Chef Degan," Akmal menerangkan.

 

3 dari 4 halaman

318 Halaman

Biografi itu akhirnya bisa diselesaikan dalam 318 halaman. Terdapat 21 bab di dalam buku yang diterbitkan oleh Republika Penerbit. Dimuat pula perjalanan hidup pria kelahiran Jakarta yang menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja selama 14 tahun di Jerman, sebelum kembali ke Tanah Air pada akhir 80an.

Profesinya itu telah membawa Chef Degan melanglang buana ke berbagai negara, dari Jerman, Indonesia hingga Inggris. Sejauh ini, ia sudah berkarir sebagai chef profesional selama hampir empat dekade.

"Buku ini disusun dengan harapan menjadi motivasi dan inspirasi, terutama bagi yang menaruh minat terhadap dunia kuliner, baik di industri atau apa pun latar belakang profesinya," ujar mantan juri MasterChef Indonesia musim kedua dan ketiga (2012-2013) serta Junior MasterChef Indonesia musim pertama (2014) ini.  

Saat ini, buku biografi itu baru tersedia dalam bentuk buku fisik, belum ada versi e-booknya saat ini. "Semoga nanti bisa ada versi digitalnya," kata Chef Degan. Ia juga membuka kesempatan untuk mengalihmediakan ke dalam format film.

"Kami tertarik menerbitkan biografi ini karena dua hal. Pertama, kisah hidup Chef Degan yang inspiratif bagi pembaca dari semua jenis umur dan latar belakang pendidikan. Kedua, karena biografi ini ditulis oleh Akmal Nasery Basral dengan gaya layaknya jurnalisme sastrawi (literary journalism) yang renyah dan enak dibaca," ujar Syahrudin el-Fikri, GM Redaksi Republika.

4 dari 4 halaman

Pameran Buku

Sementara, IKAPI kembali menggelar Indonesia International Book Fair (IIBF) 2022 secara luring di JCC, Jakarta. Acara ini mengemban misi untuk membangkitkan kembali minat baca di Indonesia.

"Kita percaya minat baca ujungnya pada literasi," ujar Arys Hilman, Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kepada Liputan6.com, Selasa, 8 November 2022.

Menurut Arys, literasi adalah kemampuan masyarakat untuk memahami informasi secara kritis sehingga informasi yang bermanfaat saja yang diserap oleh masyarakat. Informasi tersebut dapat berguna untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. "Dengan membaca, maka kita terbukti literasinya bagus," ujar Arys. 

Arys berharap masyarakat lebih terpanggil untuk menggemari buku. Tidak hanya sekadar mengoleksi, tetapi lebih gemar membaca. "Karena kalau sekadar bukunya bagus dan menarik, kalau tidak ada pembacanya maka akan menjadi persoalan," ujar Arys.

Mengingat saat ini masih pandemi, pameran buku tahunan itu kali ini digelar secara hybrid. Namun, Arys lebih menganjurkan pengunjung datang langsung ke pameran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.