Sukses

Tips Memilih Sekolah untuk Anak Sesuai Minat dan Bakat ala Caca Tengker

Caca Tengker memiliki pertimbangan tersendiri dalam memilihkan sekolah bagi sang buah hati.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orangtua tentu memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih sekolah anak. Begitu pula dengan Caca Tengker yang menekankan ada beberapa tips utama dan salah satunya adalah kualitas dan kuantitas pengajar untuk putrinya, Ansara.

"Aku salah satu yang percaya banget kalau pengajar happy dan itu passion-nya dan expertise-nya, dia akan kelihatan juga ke anak kita. Gimana anak kita akan lebih banyak di-handle, influence-nya itu pasti akan lebih banyak dari gurunya, selain dari lingkungan teman-temannya," kata Caca Tengker dalam bincang virtual Lazada Mother and Kids Festival "Raising a Little Happy Learner", Senin, 22 Agustus 2022.

Maka dari itu, psikolog Amanasa dan Tiga Generasi ini percaya kualitas pengajar sangat penting. Ibu dua anak ini juga mengungkapkan biasanya ia ingin berkenalan dahulu dengan pengajar anaknya.

"Jujur saja Ansara pernah ada di satu sekolah yang ternyata dia enggak cocok kayaknya sama gurunya dan aku memang memutuskan buat enggak terus di sekolah itu karena memang rasanya enggak cocok, mungkin cara belajarnya. Anak-anak lain yang cocok enggak apa-apa, tapi mungkin enggak untuk Ansara," lanjutnya.

Caca menjelaskan bahwa keputusan itu ia ambil karena telah mengenal putri sulungnya dan tahu betul kebutuhan Ansara. "Aku tahu kebutuhan Ansara seperti apa, dan dia butuh guru yang seperti apa, dan sekolah yang mendukung dia seperti apa," lanjutnya.

Tips selanjutnya yang jadi fokusnya adalah peraturan sekolah yang disebutnya tak kalah penting. "Kayak sekarang walaupun Ansara sekolahnya lumayan semi-formal, tapi ada misalkan peraturan setiap dua minggu sekali keluarga wajib memberikan hasil swab antigen itu penting banget buat kenyamanan aku sebagai orangtua untuk menjadi anak aku dan keluarga aku juga," terangnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peraturan hingga Kurikulum

Caca Tengker juga menekankan soal kebijakan yang dilakukan sekolah saat ada anak sakit di sekolah hingga tindakan apa yang akan dilakukan bila anak sakit. Pendalaman ini dilakukan karena ia mempercayakan buah hatinya bersekolah di sana.

"Aku juga pengen merasa tenang, jangan sampai pas lagi kerja kita malah kepikiran anaknya di sekolah. Aku enggak bisa terlalu banyak beban atau stres di bagian itu. Jadi, aku perlu banget tahu soal itu," ungkap Caca.

Selain itu, tips Caca selanjutnya yang kini menjadi pertimbangannya untuk buah hati yang akan masuk Sekolah Dasar (SD) adalah kurikulum. Karena mengenal cara belajar putrinya, ia ingin mengembangkan kemampuan Ansara di rumah.

"Yang kira-kira aku enggak bisa, mungkin aku akan cari sekolah yang bisa mengisi itu. Jadi, bukan 100 persen tugas sekolah untuk mendidik anak aku, itu tanggung jawab aku juga. Jadi, gimana aku tahu dan sekolah itu bisa mengisi yang aku tidak bisa dibandingkan, yang dia sudah punya terus ditambahin lagi di sekolah, aku enggak mau itu jadi beban juga buat dia," tambahnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Lingkungan dan Tantangan

Poin selanjutnya adalah lingkungan yang perlu diketahui Caca. "Aku perlu tahu lingkungan seperti apa, nanti kira-kira pergaulan seperti apa di sekolah karena itu juga salah satu kekhawatiran aku, aku pernah muda, aku pernah jadi anak-anak juga, aku tahu gimana itu berpengaruh banget sama karakter anak," ungkapnya.

"Aku percaya semakin kecil anak, pembentukan karakter itu jauh lebih penting dibanding akademik. Jadi, aku pengen dia berada di lingkungan yang kira-kira bisa membentuk dia menjadi dirinya sendiri versi yang baiknya, daripada ikut sesuatu yang tidak diharapkan oleh orangtua manapun," terang Caca Tengker.

Di sisi lain, Caca tak memungkiri ada beberapa tantangan yang dihadapi ketika anak masuk sekolah. Bukan hanya untuk anak sendiri, tetapi juga dirinya sebagai orangtua.

"Kebetulan Ansara sudah aku datangi ke tempat-tempat les atau sekolah non-formal sudah dari kecil banget karena waktu itu masih banyak waktu buat nemenin dan waktu itu belum pandemi, jadi dia cukup terbiasa dengan cara belajar yang lebih formal dan enggak di rumah," katanya.

Tantangan pada Ansara, dikatakan Caca, ia melihat cara agar anak lebih mandiri ke sekolah tanpa dampingan orangtua dan support system di rumah dan tetap bisa melakukan hal-hal seperti biasanya. Kedua, adalah untuk menjaga protokol kesehatan yang masih terus Caca gencarkan.

"Gimana tetap pakai masker karena zaman sekarang dengan adanya Covid dan penyakit-penyakit lain yang kita dengar, tetap utama jaga kesehatan sama-sama," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Tantangan untuk Orangtua

Selama pandemi, Caca menjelaskan buah hatinya cukup lama tak berinteraksi dengan anak-anak lain. "Ada beberapa anak di sekolahnya Ansara itu masih sering ketemu, tapi ada beberapa yang dia belum terbiasa ketemu. Itu juga tantangan untuk membiasakan Ansara lagi untuk sosialisasi di lingkungan yang baru karena itu akan memperlihatkan kesiapan dia untuk ke jenjang sekolah selanjutnya," katanya.

Sedangkan tantangan untuk dirinya adalah saat awal ia berat melepaskan anak untuk masuk sekolah. "Persiapan selfcare sudah dari jauh-jauh hari sebelumnya berdua sama suami," terang Caca.

Poin kedua adalah melatih rasa percaya bahwa anaknya baik-baik saja di sekolah. Sedangkan tantangan ketiga adalah tentang work life balance antara dirinya dan sang suami.

"Karena gimana pun juga kita pengen tetap kasih waktu buat persiapan mereka sekolah, pengen kalau bisa ngantar, ingin ngantar ke sekolah, gimana jarak dari sini ke sekolah dan kita balik kerja dan bisa jemput dan mengatur semuanya itu yang menjadi tantangan juga, karena kalau kadang-kadang mungkin pas aku enggak bisa, Mas Barry enggak bisa berarti kita harus percayakan ke pengasuhnya dan supir untuk antar ke sekolah dan gimana caranya kita ngatur kasih yang terbaik untuk anak-anak," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.