Sukses

Komentar Kim Kardashian Soal Tips Bekerja Jadi Bumerang, Eks Pekerja Balik Menyerang

Kim Kardashian dinilai sebagai jutawan yang hidup mewah tapi membayar para pekerjanya secara tak layak.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Kim Kardashian kembali jadi sorotan. Di samping kisah asmara yang rumit antara mantan suami, Kanye West, dan kekasih barunya, Pete Davidson, ada lagi hal yang jadi perbincangan. Hal itu bermula dari ucapan Kim soal tips bekerja bagi para perempuan.

"Aku punya saran terbaik untuk perempuan dalam bisnis. Get your f – – king ass up and work (bangun dan bekerjalah)," ucap Kim, beberapa waktu lalu.

"Sepertinya tidak seorang pun ingin bekerja belakangan ini," ia menambahkan. Video yang diedarkan Variety itu pun menjadi viral dan menjadi bulan-bulanan online. 

Sejumlah mantan pegawai Kim Kardashian bersuara, menanggapi pernyataan pemilik brand kosmetik KKW Beauty itu. Salah satunya adalah Jessica DeFino, perempuan asal Los Angeles yang pernah bekerja sebagai editor untuk aplikasi resmi Kardashian-Jenner yang kini dimatikan. 

Ia mengaku sudah menerapkan tips yang diberikan Kim Kardashian, tapi ia mengaku hampir tak bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Ia mengklaim harus berjuang keras membayar makanan dan bensin.

"Aku bekerja sebagai editor untuk aplikasi the Kardashians pada 2015 di Los Angeles," cuitnya pada 9 Maret 2022, dikutip dari Page Six, Rabu (13/4/2022).

"Aku bekerja sepanjang hari dan akhir pekan, hanya untuk bisa membeli belanjaan dari 99 Cent Only Store, disebut 'sakit' lebih dari satu kali karena saya tidak bisa mengisi bensin di mobil saya untuk sampai ke kantor, dan diperingatkan karena melakukan pekerjaan sampingan."

DeFino yang saat itu masih berusia 20an mengklaim hanya bisa mengumpulkan 600 dolar per minggu di tabungannya, setelah dipotong pajak. Uang itu tidak cukup membiayai makan, sewa kamar, tagihan, dan bensin. Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Vice, DeFino mengingat bahwa masa itu ia hanya bisa membeli bensin 4 dolar AS yang tak cukup untuk mengantarnya ke kantor.

"Aku panik, memukul kemudi, dan berteriak, dan kemudian aku menangis," tulisnya tentang pengalaman traumatis bekerja untuk keluarga Kardashian-Jenner.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Depresi Parah

 

DeFino kemudian berusaha mencari pekerjaan sampingan untuk menutupi kebutuhannya. Ia menulis artikel lepas, tapi ternyata diketahui atasannya. Manajernya kemudian menegurnya habis-habisan. Ia juga mengaku ditekan pegawai lain saat mereka mengetahui bahwa ia berusaha melamar pekerjaan lain. 

"Perusahaan tampaknya mengawasi semua kemungkinan untuk mendapat penghasilan yang layak, dari pekerja lepasan hingga mencari pekerjaan baru. Saya merasa dimanipulasi dan dipantau, paranoid dan terjebak," ucapnya.

Efeknya, DeFino mengaku mengalami masalah kesehatan karena pekerjaan dan tekanan finansial. Ia bahkan mengalami depresi parah. Ia akhirnya keluar dari perusahaan itu setelah bekerja selama 1 tahun 3 bulan. 

Kultur toksik di perusahaan itu juga diakui oleh dua mantan pegawai Whalerock yang pernah bekerja untuk menangani aplikasi itu. Mereka mengklaim bahwa mereka diminta untuk bisa dihubungi setiap saat.

"Aku bekerja sepanjang waktu. Aku tak bisa tidur cukup. Aku minum alkohol, terlalu banyak alkohol, untuk mengatasi stres. Aku lalu menjadi sakit secara fisik. Rambutku rontok," kata mantan pekerja yang tak disebutkan namanya.

3 dari 4 halaman

Picu Pengakuan Lain

DeFino dipekerjakan oleh sebuah perusahaan media digital Whalerock Industries. Keluarga Kardashian-Jenner menggunakan jasa perusahaan itu untuk membuat aplikasi itu pada Mei 2015. Masing-masing anggota keluarga Kardashian-Jenner meluncurkan aplikasi sendiri yang menampilkan beragam konten eksklusif berbayar dengan pendapatan jutaan dolar sebelum mereka menutupnya pada 2019. 

Seorang sumber mengatakan pada The Post bahwa sepertinya Kardashian-Jenner tidak menyadari 'bagaimana orang-orang di belakang aplikasi itu dibayar'. Pasalnya, mereka hanya menjadi klien dan berhubungan hanya dengan satu karyawan senior di perusahaan itu.

Sementara, pihak perusahaan dimaksud hanya menanggapi cerita DeFino dengan mengatakan, "Jessica DeFino adalah karyawan tetap Whalerock selama 14 bulan, tujuh tahun lalu. Karyawan di levelnya dibayar gaji pokok, ditambah lembur untuk setiap jam kerja tambahan, dan memenuhi syarat untuk menerima bonus dan kenaikan gaji reguler."

Namun, cuitan itu dengan cepat menyebar dan mendapat lebih dari 600 ribu likes. DeFino pun menjelaskan lebih lanjut tentang pengalaman buruknya bekerja untuk Kardashians, dan memicu para pegawai di perusahaan Kardashian lainnya membuat klaim bahwa mereka terlalu banyak bekerja dan dibayar rendah.

 

4 dari 4 halaman

Permintaan Maaf Kim Kardashian

Pengakuan datang dari mantan pekerja Kim Kardashian di brand kosmetiknya. "Ini dia jutawan - dia belum menjadi miliarder - yang memamerkan kekayaannya dengan berlebihan, tetapi dia hanya ingin [beberapa] orang di tim karena dia (ingin membayar) murah," ujar salah satu mantan karyawan yang tidak puas kepada Vice.

"Ada anggapan umum bahwa orang-orang sangat beruntung bekerja untuk mereka sehingga mereka tahu bahwa mereka dapat memperlakukan orang seperti sampah," tambah mereka.

Pegawai lainnya mengklaim bahwa keluarga Kardashian-Jenners menganggap diri mereka sebagai 'keluarga kerajaan di Amerika' yang berpikir bahwa pegawai akan menerima bayaran apapun untuk bekerja dengan mereka. Atas rusuh dan kritikan pedas itu, Kim Kardashian akhirnya meminta maaf.

Ia mengatakan perkataannya ditanggapi di luar konteks. "Itu bukan pernyataan menyeluruh terhadap perempuan atau merasa seperti saya tidak menghormati pekerjaan atau berpikir bahwa mereka tidak bekerja keras," katanya. "Saya tahu mereka melakukannya. Itu diambil di luar konteks, tapi saya benar-benar minta maaf jika diterima seperti itu."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.