Sukses

6 Fakta Menarik Mimika, Lokasi Salah Satu Perusahaan Tambang Terbesar di Dunia

Salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia asal Amerika Serikat, yaitu Freeport berlokasi di Kabupaten Mimika.

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Mimika adalah salah satu kabupaten di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Timika. Di kabupaten ini terletak Distrik Tembagapura, tambang emas terbesar di dunia milik PT. Freeport Indonesia berada. Terdapat sebuah bandar udara nasional di kabupaten ini, yaitu Bandara Moses Kilangin yang terletak di Kota Timika.

Mimika juga punya pelabuhan nasional, di Poumako. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2021, jumlah penduduk kabupaten Mimika sebanyak 311.731 jiwa dengan kepadatan penduduk 14 jiwa/km persegi. Kabupaten Mimika dijuluki "Negeri di Atas Sungai" karena memiliki kurang lebih 94 Daerah Aliran Sungai (DAS). Hal ini sepettinya sesuai dengan nama Mimika yang dalam bahasa daerah setempat berarti sungai yang meluap.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Mimika. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Mimika yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Kota Timika

Kota Timika menjadi simbol utama dari Kabupaten Mimika karena segala yang berkaitan dengan perekonomian, pendidikan, kesehatan dan sebagainya berkumpul dan bersumber pada kota Timika. Nama Timika atau Mimika juga sangat populer karena di wilayah pegunungan Papua ini beroperasi salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia asal Amerika Serikat, yaitu Freeport Mc Moran Copper and Gold Inc.

Melalui PT Freeport Indonesia, selama puluhan tahun mereka telah menambang biji tembaga, emas dan perak. Kompleks tambang di Grasberg yang berada di jantung wilayah mineral merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, juga mengandung cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia.

Berdasarkan sejumlah data resmi, Mimika tergolong kabupaten yang cukup beruntung. Bahkan, Mimika termasuk kabupaten yang makmur dibandingkan puluhan atau ratusan Kabupaten atau kota lainnya di Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

2. Suku Mimika

Mimika didiami oleh tujuh suku asli, dua suku besar yaitu Amungme yang mendiami wilayah pegunungan dan Kamoro di wilayah pantai. Selain kedua suku tersebut masih ada lima suku kekerabatan yaitu, Dani/Lani, Damal, Mee, Nduga dan Moni.

Ketujuh suku ini mendapat jaminan khusus dari pemerintah. Salah satunya yaitu mereka mendapatkan akses pelayanan kesehatan gratis di puskesmas utamanya di rumah sakit Mitra Masyarakat Caritas.

3 dari 7 halaman

3. Babi Simbol Perdamaian

Bagi masyarakat setempat, hewan babi dianggap sebagai simbol perdamaian. Saat ingin mendamaikan suatu konflik baik itu konflik antar keluarga ataupun suku, maka ada beberapa babi yang dikorbankan.

Ritual saling melempar babi menjadi simbol perdamaian yang sudah ada sejak lama. Prosesi saling melempar babi yang sudah mati ini sekadar mengingatkan kedua kubu bahwa perdamaian di antara mereka dibayar dengan mahal. Karena mereka saling memberikan babi sebagai binatang kesayangan dan simbol harga diri Melihat peluang ini, beberapa warga beternak babi dan pada kenyataannya mereka mendapatkan keuntungan yang lumayan untuk menghidupi keluarganya.

4 dari 7 halaman

4. Hutan Mangrove Pomako

Ekowisata Mangrove Pomako merupakan destinasi wisata yang menarik di Kabupaten Mimika, Papua. Wisatawan akan menikmati pemandangan alam yang asri sekaligus membaca pesan-pesan unik dan lucu yang cukup menghibur di sepanjang jalan.

Jika di destinasi wisata lain, papan-papan yang terpasang merupakan penunjang jalan, di Ekowisata Mangrove Pomako, papan tersebut bertuliskan kata-kata yang menggelitik. Contohnya "dilarang bawa mantan" yang bermakna tak boleh membawa barang yang sudah tak terpakai atau sampah, "jalan aja dulu, kalau cocok kita nikah", hingga ajakan "ayo selingkuh: selamatkan lingkungan hidup".

Perjalanan dari Timika ke lokasi ekowisata yang dikelola Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, ini relatif nyaman karena jalannya sudah diaspal. Wisatawan dapat menikmati hutan mangrove setinggi 10 sampai 15 meter di kanan kiri jalan.Terdapat 40 jenis mangrove, dan 27 di antaranya ada dalam kawasan Ekowisata Mangrove Pomako.

5 dari 7 halaman

5. Kuliner khas Mimika

Mimika punya berbagai kuliner khas yang bahan utamanya sagu. Salah satunya Sagu Tindis yang merupakan makanan khas Suku Kamoro yang terbuat dari sagu dan parutan kelapa. Sagu Tindis menjadi makanan sehari-hari masyarakat Suku Kamoro yang mendiami pesisir pantai Mimika. Bahan sagu sendiri didapatkan dari emplur atau sari pati sagu dari pohon sagu yang banyak tumbuh di Papua, termasuk di Kabupaten Mimika.

Selain itu, ada IKan Bakar Colo yang banyak dijumpai di Mimika maupun di daerah lainnya di Papua. Ikan bakar Colo biasanya menggunakan ikan dabu-dabu, yang sangat bergizi dan mengandung banyak protein.

6 dari 7 halaman

6. Wisata Mimika

Mimika punya sejumlah objek wisata menarik. Salah satunya adalah Daerah Kampus Biru yang letaknya di Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah. Di daerah ini, wisatawan bisa menjumpai vegetasi yang masih alami dan kita bisa melihat pemandangan sunset dan sunrise.

Ada juga Kokonao yang merupakan ibu kota Distrik Mimika Barat yang dapat dilalui dengan menyelusuri sungai-sungai yang bercabang dan bermuara dan menawarkan memiliki pemandangan alam yang indah. Lalu ada Keakwa, para wisatawan bisa melihat meriam peninggalan Belanda. Lalu ada destinasi sungai favorit masyarakat Timika yaitu Sungai/Kali Mayon dimana Anda dapat menikmati panorama keindahan alam dengan jernihnya air.

7 dari 7 halaman

4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.