Sukses

Ilmuwan Vaksin AstraZenecca Sarah Gilbert Jadi Figur Boneka Barbie Terbaru

Selain Sarah Gilbert, Barbie juga memberikan penghormatan kepada lima perempuan lain yang dianggap telah bekerja luar biasa selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen Barbie, Mattel kerap membuat boneka yang terinspirasi dari tokoh-tokoh dunia, mulai dari selebritas, atlet sampai ilmuwan. Yang terbaru, ilmuwan vaksin Dame Sarah Gilbert dijadikan model peran boneka oleh Barbie. Pembuatan boneka tersebut sebagai bentuk apresiasi karena telah memimpin proyek pembuatan vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19.

Harapannya, boneka Barbie Sarah Gilbert bisa menginspirasi anak-anak perempuan untuk menekuni bidang sains, teknologi, teknik, atau matematika (STEM). "Saya bersemangat untuk menginspirasi generasi perempuan berikutnya ke dalam karir STEM. Saya berharap anak-anak yang melihat Barbie saya akan menyadari betapa pentingnya karir dalam sains, untuk membantu dunia di sekitar kita," terang Gilbert, dikutip dari Sky News, Rabu, 4 Agustus 2021.

"Saya berharap boneka ini akan menunjukkan kepada anak-anak, karier yang mungkin tidak mereka sadari, seperti menajdi seorang ahli vaksin," harapnya.

Tak hanya Gilbert, Barbie juga memberikan penghormatan kepada lima perempuan lain yang dianggap telah bekerja luar biasa selama pandemi. Pertama adalah perawat ruang gawat darurat Amy O'Sullivan. Ia merawat pasien Covid-19 pertama di Rumah Sakit Wycoff di Brooklyn, New York.

Lalu, ada Dr Audrey Cruz, tenaga kesehatan dari Las Vegas yang bergabung dengan dokter Asia-Amerika lainnya untuk melawan bias dan diskriminasi rasial. Yang ketiga, Dr Chika Stacy Oriuwa, seorang psikiatri di University of Toronto, Kanada, yang menganjurkan melawan rasisme sistemik dalam perawatan kesehatan.

Sosok keempat adalah peneliti biomedis Dr Jacqueline Goes de Jesus, yang dipercaya memimpin pengurutan genom varian Covid-19 di Brasil. Terakhir, Dr Kirby Whitby yang ikut mendirikan 'Gowns for Doctors', gaun untuk tenaga medis yang dapat dicuci dan digunakan kembali.

Barbie juga berdonasi untuk organisasi pilihan Gilbert, Women in Science and Engineering, yang menjalankan sumber daya penjangkauan yang dibuat untuk menginspirasi para remaja perempuan agar mempertimbangkan karier di STEM.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Standing Ovation

Nama Gilbert juga sempat viral karena mendapat standing ovation di hari pertama pertandingan tenis di Wimbledon, Inggris, pada 28 Juni 2021. Gilbert secara istimewa diundang Panitia Wimbledon untuk menonton pertandingan bergengsi di olahraga tenis tersebut.

Ia duduk di tempat terbaik yakni Centre Court dan Court One. Ia sengaja diundang dalam pertandingan tenis antara Novak Djokovic melawan Jack Draper. Di antara laga tersebut, penyiar menyebutkan tamu undangan spesial kala itu, salah satunya Gilbert.

"Pemimpin yang mengembangkan vaksin anti-COVID," begitu sebut penyiar, seperti dikutip dari kanal Health Liputan6.com. Tepuk tangan meriah lansung membahana di stadian.

Penonton pun langsung memberikan standing ovation kepada Gilbert. Aksi penonton ini sempat membuat Gilbert tersipu malu seperti diberitakan Evening Standard, lantaran wajahnya muncul saat pembukaan pertandingam tersebut.

3 dari 4 halaman

Mengembangkan Vaksin

Wajah Gilbert yang kaget mendengar ucapkan terima kasih telah berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19, menjadi viral di media sosial. Sejak itu, ia makin sering diperbincangkan publik. 

Gilbert adalah seorang profesor di bidang vaksinologi dari universitas bergengsi Jenner Institute, University of Oxford. Sejumlah penelitian pernah ia lakukan sebelum akhirnya memimpin pembuatan vaksin COVID-19 AstraZeneca-Oxford.

Dalam laman resmi University of Oxford, Gilbert merupakan peneliti yang telah melakukan pengembangan dan tes sejumlah vaksin selama kurang lebih 10 tahun. Ia memimpin pengembangan antigen untuk malaria dan influenza.

Ketika ilmuwan China sudah menerbitkan struktur genetik virus penyebab COVID-19, Gilbert dan tim mulai bekerja mengembangkan vaksin. Bahkan, akhir pekan ia gunakan untuk pengembangan vaksin penyakit menular itu.

4 dari 4 halaman

3 Vaksin Program Vaksinasi Covid-19 Nasional Kantongi Izin WHO

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.