Sukses

Kerjasama di Bidang Penerimaan Mahasiswa Magang UBM di Katagonia Language Solution

Yang membuat MoU ini sedikit spesial karena selain belajar mereka akan ada penghasilan bulanannya.

Liputan6.com, Jakarta Jumat, 19 Maret 2021, menjadi hari bersejarah bagi Katagonia Language Solution dan Universitas Bunda Mulia (UBM) Program Studi Bahasa dan Budaya Inggris. Pada hari tersebut kedua belah pihak menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU)

Kerjasama di bidang Penerimaan mahasiswa Magang Semester akhir UBM di Katagonia Language Solution. MoU ini selanjutnya akan menjadi landasan kerja sama antara katagonia Language Solution yang memberikan ‘jembatan’ dari dunia kampus ke dunia industri. Katagonia Language Solution juga ingin memberikan semacam feedback ke pihak-pihak Kampus bahwa apa yang dibutuhkan di dunia industri saat ini terkait dengan profesi juru bahasa dan interpreter.

Bertempat di kantor Katagonia Language Solution, CoHive 101 lantai 15 kawasan Mega Kuningan Jakarta Selatan, penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Co-Founder Katagonia Language Solution, Bapak Sony Novian. Acara penandatanganan MoU ini juga dihadiri para petinggi dari Katagonia Language Solution.

Sedangkan dari pihak UBM diwakili oleh Sekretaris Program Studi bahasa dan Budaya Inggris UBM yaitu Ibu Suwarni Wijaya Halim S.Hum, M.Hum. Turut hadir pula segenap jajaran senat akademik Universitas Bunda Mulia Program Studi Bahasa.

Pada sambutan yang diberikan Co-Founder Katagonia Language Solution, Bapak Sony Novian menjelaskan bahwa pihaknya melihat tidak banyak mahasiswa Jurusan Bahasa yang tahu bahwa ada profesi sebagai penerjemah atau juru bahasa yang benar-benar bisa menjadi pekerjaan utama. Yaitu menjadi penerjemah terutama di bidang industri.

Mereka juga ingin memperkenalkan ke para pihak Universitas bahwa selain perusahan yang mereka kenal ternyata ada perusahaan-perusahaan agency seperti Katagonia Language Solution yang bisa menerima para lulusannya. Dengan arus globalisasi yang begitu pesat sekarang ini, Katagonia dan sejuamlah agency lainnya pun semakin perlu adanya talent-talent baru dan ini adalah peluang baru bagi para lulusan mahasiswa terutama di Bidang Studi Bahasa.

“Katagonia sangat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mereka yang sudah selesai magang dan kembali ke kampusnya namun tetap dalam kordinasi apabila mereka ingin meneruskan profesinya. Selama magang di Katagonia, para mahasiswa akan ditemani penerjemah senior sambil diperkenalkan bagaimana aktivitas sesuanguhnya menjadi seorang penerjemah bahasa.

Setiap mereka bekerja mereka akan mendapat fee tapi tidak sebesar fee penerjemah senior. Ini yang membuat MoU ini sedikit spesial karena memang selain belajar mereka akan ada penghasilan bulanannya,” umbuhnya.

Selanjutnya, Sekretaris Program Studi bahasa dan Budaya Inggris UBM yaitu Ibu Suwarni Wijaya Halim S.Hum, M.Hum, menyatakan dengan adanya MoU ini pihak kampus memberikan ingn kesempatan kepadxa para mahasiswanya terustama di bidang penerjemahan supaya mereka bisa memperoleh kesempatan dan dunia kerja dibidang penerjemahan seperti apa.

Pihaknya sangat bangga bisa perjumpa dengan pak Sony dan diberi kesempatan untuk mewujudkannya. Karena memang diakuinya bahwa selama ini para mahasiswa terutama dibidang penerjemahan sedikit mengalami kesulitan untuk masuk dunia ke dunia industri terutama disebabkan tidak adanya koneksi. Jadi dengan adanya kesempatan MoU ini pihak UBM bisa memiliki channel atau koneksi bagi mahasiswanya yang ingin berkarir di bidang penerjemahan.

“Ini juga bisa menjadi semacam solusi bagi mahasiswa untuk mengenal dunia industri seperti apa dengan cara magang terlebih dahulu kemudian juga sudah memiliki koneksi apabila mereka setelah lulus dikemudian hari, “ tambah Ibu Suwarni.

Rencananya mahasiswa akan akan diberikan kesempatan magang selama 6 bulan karena memang hal tersebut sesuai dengan ketentuan dari Kampus. Namun demikian, mereka masih mempunyai opsi untuk bisa meneruskan dengan sejumlah syarat dan tetap ada proses interview-nya.

MoU ini merupakan kerjasama yang pertama Katagonia Language Solution dengan pihak kampus dan kedepannnya semakin banyak Kampus yang akan diikursertakan. Katagonia Language Solution juga berencana ingin bekerjasama dengan Badan Bahasa Pemerintah Indonesia. Katagonia Language Solution secara sertifikat dan profesional sudah mampu melayani penerjemahan 30 bahasa.

Dengan adanya tren bernama localization yang merupaka bisnis baru dimana para kalangan industri yang ingin membawa produknya ke Indonesia tidak hanya butuh penerjemah tapi juga yang mampu menerjemahkan bahasa produk mereka ke pasar lokal, maka peran bagi para penerjemah semakin penting. Karena atas usul para penerjemah nama produk pun bisa diganti untuk menyesuaikan selera pasar dan kaidah kesopanan di Negara Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini