Sukses

Klinik Perawatan Boneka di Jepang, Sediakan Operasi Mata hingga Transplantasi Rambut

Biaya perawatan di klinik boneka itu mencapai 100 ribu yen atau sekitar Rp13,7 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Klinik yang satu ini berbeda dari biasanya. Meski tampilan perawatnya sama-sama mengenakan jas putih, pasien yang dihadapi berbeda. Mereka merawat boneka-boneka lama kesayangan para klien.

Klinik Natsumi mengkhususkan diri dalam memperbaiki boneka teddy dan mainan yang bisa dipeluk lainnya ke bentuk semula. Hal itu pula yang mendorong pemilik boneka seperti Yui Kato membawa boneka dombanya Yuki Chan ke klinik.

"Aku pikir aku tak punya pilihan selain membuangnya karena ia benar-benar usang, tetapi kemudian aku mendengar ada rumah sakit yang mampu menangani hal ini," kata gadis berusia 24 tahun itu kepada AFP, dikutip dari Japan Today, Senin (9/11/2020). "Mungkin dia tidak akan benar-benar ke keadaannya semula, tapi aku datang ke sini berharap ia 'sehat' lagi."

Klinik tersebut melayani perawatan mulai dari operasi mata dan transplantasi rambut hingga menjahit semua robekan. Pendiri klinik Natsumi Hakozaki mengatakan ia mulai memperbaiki boneka-boneka lama sejak empat tahun lalu di kampung halamannya, sebelah utara Sendai. Sebelumnya, ia bekerja di toko perbaikan pakaian yang para pelanggannya sering menanyai soal apakah ia bisa memperbaiki boneka.

"Pelanggan melihat mainan boneka sebagai anggota keluarga, mitra, atau teman baik, bukan sekadar objek. Setelah boneka mereka diperbaiki, banyak dari mereka memeluknya, atau sampai menangis," kata Hakozaki.

Pengalaman itu menginspirasinya untuk membuka toko yang menawarkan perawatan khusus, setiap hewan memiliki resep berbeda tergantung kondisinya. Dalam kasus boneka domba Yuki chan, Hakozaki akan mengeluarkan isinya yang kemudian direndam dengan sabun khusus yang disebutnya sebagai layanan spa.

Hakozaki sadar bagaimana pelanggan bisa sangat terhubung kepada boneka hewannya dan menganggapnya seperti makhluk hidup. "Dia (boneka) terlihat sangat lelah. Tolong rileks dan nikmatilah!" tulis pihak klinik pada keterangan fto Yuki-chan yang sedang direndam dalam bak bersabun.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belasan Juta Rupiah

Yuki-chan dalam kondisi buruk sehingga harus diperbaiki seluruhnya. Proses pemandian mengembalikan permukaan boneka ke kondisi semula. Setelah itu, Hakozaki bisa menggunakannya untuk membuat pola memakai kain baru.

Setelah dijahit bersama, kain diisi dengan bahan isian yang baru. Secara umum, ia membuat Yuki Chan yang benar-benar baru, kecuali bentuk heart dari kain pink dan diisi sedikit bahan isian yang lama. Hakozaki menyebutnya sebagai cara mentransfer jiwa boneka ke badan barunya.

Untuk menghasilkan tampilan baru Yuki Chan, si pemilik wajib merogoh kocek hingga 100 ribu yen atau senilai Rp13,7 juta. Harga semahal itu dipandang sepadan dengan hasilnya.

"Ingatanku (bersamanya) lebih penting daripada uang, aku tak menyesalinya," kata Yui sembari mengingat kembali masa-masa sulit yang dilewatinya bersama boneka domba kesayangannya itu.

"Aku berbicara padanya ketika aku tidur untuk melegakan perasaanku dan aku pernah menangis di hadapannya," sambung dia.

3 dari 3 halaman

Seratus Pasien

Perempuan 34 tahun itu memerlukan 10 hari untuk memperbaiki pasien boneka. Hakozaki memindahkan bisnisnya ke Tokyo sejak dua tahun lalu dan saat ini bisa memperbaiki 100 pasien sebulan yang ditangani oleh lima 'dokter'.

Para kliennya tidak hanya dari lokal, tetapi juga ada yang mengirimkan dari Hong Kong, Taiwan, Prancis, dan Inggris. Mereka harus menunggu setahun untuk bisa dilayani.

Selain bisnis Hakozaki, ada pula klinik serupa di Osaka. Tarifnya berkisar antara 10 ribu hingga 500 ribu yen tergantung kerusakannya. 

Tetapi, Hakozaki mungkin paling memahami perasaan pemilik boneka terhadap koleksinya. "Kita tidak akan mengganti seorang ayah karena dia sakit kan. Ini serupa dengan boneka, ada orang-orang yang menganggap boneka mereka sebagai bagian anggota keluarga, tidak hanya di Jepang, tetapi seluruh dunia," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.