Sukses

Meski Dilarang, Kenapa Kafe Ganja Bisa Dibuka di Hong Kong?

Kafe ganja pertama di Hong Kong baru saja dibuka pada bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta -  Ganja dilarang di banyak negara, termasuk di China. Meski dianggap ilegal,sebuah kafe di Hong Kong menawarkan berbagai makanan dan minuman yang mengandung bagian dari tanaman ganja tanpa melanggar hukum.

Seperti dilansir dari Associated Press dan Voice of America, Senin, 21 September 2020, kafe bernama “Found” itu merupakan yang pertama di kota ini yang menawarkan berbagai kopi, biskuit, bir, dan jus buah yang mengandung cannabidiol, atau CBD.

CBD merupakan zat dari tanaman ganja yang menawarkan efek terapeutik tanpa membuat penggunanya mabuk. Senyawa tetrahidrokanabinol ganja atau umumnya dikenal sebagai THC adalah bahan psikoaktif yang membuat penggunanya bersemangat.

Namun berbeda dengan THC, CBD umumnya digunakan untuk membantu mengurangi stres tanpa memabukkan. Killian Hussey, seorang pekerja bidang keuangan di Hong Kong yang merupakan pelanggan Found Cafe, mengatakan bahwa mengonsumsi kopi CBD membuatnya merasa santai.

"Kopinya enak, dan saya suka efek CBD terhadap saya,” ucap Hussey. “Secara kognitif dan fisik, kopi itu membantu saya melewati rasa sakit dan nyeri di hari biasa," terangnya.

Sebotol kopi dingin yang mengandung CBD dibanderol 80 dolar Hong Kong atau sekutar Rp152 ribu, sedangkan sekaleng bir CBD seharga dihargai 70 dolar Hong Kong atau sekitar Rp133 ribu. Kafe tersebut baru saja melakukan soft opening di bulan ini dan diharapkan bisa beroperasi penuh pada Oktober 2020.

"Hong Kong sebenarnya termasuk salah satu pasar cannabinoid paling progresif di Asia," ungkap Fiachra Mullen, pemilik Altum International, pemasok cannabinoid di Asia yang mengoperasikan kafe tersebut. "Tidak seperti bagian lain dari kawasan ini - Australia, Selandia Baru, Singapura - ini sebenarnya adalah hukum cannabinoid yang cukup progresif di Hong Kong," sambungnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Obat Berbahaya

Mullen berharap kafe tersebut dapat membantu menghilangkan stigma seputar produk CBD, dan ingin menjauhkan CBD dari ganja dan penggunaan narkoba untuk rekreasi. Muller menambahkan, Found bisa menjual cannabinoid dalam makanan selama tidak ada unsur THC di produknya.

Menurut Pusat Pangan dan Keamanan pemerintah Hong Kong, di bawah Undang-undang Obat Berbahaya, impor ganja ilegal atau produk apa pun yang mengandung cannabinoid, tergolong tindakan pelanggaran pidana. Meski begitu, CBD tidak diklasifikasikan sebagai obat berbahaya menurut hukum Hong Kong.

Sebelumnya, kafe ganja pertama di Amerika Serikat dibuka pada 1 Oktober 2019 di Los Angeles. Kafe bernama Lowell Farms: A Cannabis Cafe ini merupakan bisnis pertama di Amerika Serikat yang diberikan izin konsumsi ganja yang sepenuhnya legal, menurut pihak restoran.

Para tamu akan dapat merokok ganja di kafe menggunakan sendi, pipa, dan bong. Ruang seluas 5.900 kaki persegi akan memiliki teras untuk merokok.Tak hanya di teras saja, seluruh ruangan di kafe tersebut adalah area bebas rokok. Beberapa makanan juga tersedia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.