Sukses

Apa Beda Manfaat Prebiotik dan Probiotik untuk Imunitas Anak?

Prebiotik dan probiotik sudah kerap terdengar, tapi apakah Anda mengetahui perbedaannya? Apa kaitannya dengan imunitas anak?

Liputan6.com, Jakarta - Istilah prebiotik dan probiotik kemungkinan besar sering Anda dengar. Tapi, apakah Anda tahu bedanya? Lalu, apa kaitannya dengan imunitas tubuh anak?

Dokter spesialis anak konsultan gastroenterologi, DR. dr.Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) menjelaskan secara sederhana. Probiotik adalah bakteri baik yang menempati saluran cerna, sedangkan prebiotik adalah makanan untuk bakteri baik.

Tanpa prebiotik, jumlah bakteri baik di dalam saluran pencernaan akan terganggu. Jika sudah begitu, kuman jahat bisa tak terkendali dan zat gizi yang semestinya bisa diserap jadi hilang.

"Antara makanan yang dimakan dan yang dipergunakan oleh tubuh, yang menjembataninya adalah saluran cerna yang baik. Nutrisi setinggi apapun, kalau sistem pencernaannya tidak baik, justru timbulkan problem pada saluran cerna," tutur Ariani dalam Seminar Digital “Nutrisi untuk Imunitas, Kunci Tumbuh Kembang Optimal” yang diselenggarakan Nutriclub, beberapa waktu lalu.

Masalah yang kerap timbul akibat saluran pencernaan anak tidak baik adalah perut kembung dan diare. Diare bahkan menjadi salah satu jenis infeksi yang banyak diidap anak. Hal itu juga jadi pertanda sistem imunitas terganggu.

"Saluran cerna berkaitan dengan perkembangan sistem imun. 60--70 persen bakteri berada di saluran pencernaan. Sementara, jonjot sangat berperan dalam struktur usus keseluruhan. Tetapi, bentuk jonjot pada bayi dan anak belum sempurna, sehingga peran probiotik sangat dibutuhkan. Bakteri itu akan menempel pada mukosa, nantinya akan beri sinyal untuk sistem imun," jelas Ariani.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jenis Bakteri

Sejak lahir, saluran pencernaan bayi sebenarnya sudah mengandung probiotik. Ia mendapatkannya baik dari mikroflora ibu saat dilahirkan lewat vagina dari ASI. Tetapi, semakin besar, kebutuhan semakin kompleks. Jumlah probiotik yang dibutuhkan makin tinggi.

Bakteri-bakteri baik itu nantinya akan menempati permukaan di usus. Fungsinya mulai dari mencerna makanan, terutama serat yang tidak bisa dicerna; memproduksi vitamin K dan B12; dan mengatur sistem metabolisme tubuh.

Ariani menyebut jumlah bakteri baik di dalam saluran pencernaan yang ideal antara 80-85 persen dari total bakteri yang ada. Jenis probiotik yang dominan ada dua, Lactobacillus dan Bifidobacterium. Tetapi, yang dominan pada anak adalah Bifidobacterium.

Meski keduanya dibutuhkan, fungsinya berbeda. Bifidobacterium diketahui bekerja memfermentasi karbohidrat dari tanaman maupun susu menjadi sumber energi bagi sel pada saluran pencernaan.

Bifidobacterium juga berfungsi untuk membangun sistem imunitas tubuh sekaligus untuk memproteksi tubuh dari patogen. Perkembangan bakteri tersebut akan semakin baik bila didukung asupan prebiotik yang baik.

Head of Departement of Pediatrics, Vrije Universiteit Brussel, Prof. Yvan Vandenplas, MD, PhD, menyebut prebiotik yang dimaksud secara spesifik adalah golongan oligosakarida. Ia menerangkan, kombinasi prebiotik FOS dan GOS dengan rasio 1:9 dapat meningkatkan jumlah Bifidobacteria, menstimulasi pertumbuhan Bifidobacteria dan Lactobacillus tertentu, mengurangi bakteri patogen, dan membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

"Banyak makanan yang disarankan untuk mendapatkan prebiotik, tetapi kita harus kembali kepada studi klinis yang valid," kata Yvan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.