Sukses

Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Berikut untuk Membantu Korban Hipotermia

Hipotermia ternyata tidak hanya menyerang para pendaki saja, dalam kondisi banjir pun Anda bisa saja mengalaminya.

Liputan6.com, Jakarta - Hipotermia merupakan suatu keadaan di mana suhu tubuh mengalami penurunan, yaitu di bawah 35 derajat Celcius. Umumnya, hipotermia akan menyerang para pendaki gunung. Namun, tidak menutup kemungkinan orang-orang yang berada di genangan air, termasuk banjir, dalam kurun waktu yang lama pun akan mengalaminya.

Belakangan ini, beberapa daerah di Ibu Kota Jakarta terendam banjir. Penyebab banjir tersebut menimbulkan berbagai kerugian bagi para korban. Bahkan, dikabarkan ada korban meninggal dunia akibat hipotermia.

Berdasarkan informasi yang tertulis di laman Mayo Clinic (@mayoclinic.org), Jumat, 3 Januari 2020, gejala yang ditunjukkan oleh penderita hipotermia di antaranya ialah menggigil, napas melambat, denyut nadi lemah, kebingungan, mengantuk, hilang kesadaran, dan kulit terasa dingin dan berwarna merah cerah pada bayi. Saat mendapati kondisi tersebut, Anda tentu tak bisa berpangku tangan.

Pertolongan pertama bisa diberikan asal memiliki pengetahuan memadai. Berikut ini beberapa langkah yang bisa membantu korban penderita hipotermia menurut Mayo Clinic, dikutip Jumat, 3 Desember 2019.

1.  Pindahkan ke Tempat Kering

Hipotermia bisa timbul akibat tubuh yang merasakan kedinginan. Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan ialah pindahkan korban ke tempat yang lebih kering. Jika pergi ke tempat kering tidak cukup memungkinkan, lindungilah korban dari angin, terutama di bagian leher dan kepala.

2.  Ganti Pakaian yang Basah

Jika hipotermia menyerang korban bencana banjir, lepaskan pakaian basah yang ada di tubuhnya. Jagalah agar bagian  leher dan kepala tetap hangat. Tutup seluruh tubuhnya dengan mantel dan selimut hangat.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kompres Hangat

Apabila mantel dan selimut tidak memberikan efek yang signifikan, beri korban rasa hangat dengan cara lainnya. misalnya, oleskan kompres hangat dan kering ke bagian tengah tubuh hingga leher, dada, dan pangkal paha.

Lembaga Pusat Pengendalian dan Pencegahan di Amerika Serikat mengatakan, opsi lainnya ialah menggunakan selimut listrik jika ada yang memilikinya. Langkah lainnya bisa pula dengan menggunakan botol air panas. Caranya ialah lapisi tubuh dengan handuk terlebih dahulu kemudian oleskan botol panas tersebut.

Namun, jangan sekali pun menggosok-gosok lengan dan kaki untuk memberikan kehangatan. Sebab, pijatan dan pemanasan dalam kondisi tersebut dapat membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih keras.

4. Tawarkan Minuman Hangat

Jika korban masih memiliki kesadaran, tawarkanlah minuman hangat untuk membantunya melawan rasa dingin. Minuman hangat tersebut bisa berupa cokelat dan teh.

5. Lakukan CPR

Saat korban mulai kehilangan kesadaran, segeralah lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). Hal itu bisa dengan memberikan napas buatan atau menekan dada korban. (Tri Ayu Lutfiani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.