Sukses

Hari Hijab Dunia 2019 Angkat Isu Kebebasan, Apa Maksudnya?

Meski baru diperingati 1 Februari 2019, Hari Hijab Dunia mulai menggaungkan isu kebebasan ke seluruh dunia. Apa maksudnya?

Turki - Meski Hari Hijab Dunia baru akan diperingati 1 Februari 2019, tema besar peringatan tahun depan sudah ditetapkan sejak Rabu, 26 Desember 2018. Tema yang dipilih adalah #FreeInHijab.

"#FreeInHijab adalah 'tagar' yang sangat diperlukan bagi situasi global kita saat ini, tempat perempuan yang berhijab dicap oleh media sebagai orang yang tertindas dan secara simbolis terkungkung," kata pendiri acara tahunan itu, Nazma Khan kepada Kantor Berita Anadolu, seperti dilansir Antara, Kamis (27/12/2018).

Nazma menerangkan kampanye itu bertujuan mendorong perempuan untuk menyuarakan pilihan mereka dalam memakai hijab. "Dengan demikian, (mereka) bisa menepis salah pemahaman yang beredar luas," ujarnya.

Pada 2017, Hari Hijab Dunia menjadi organisasi nirlaba, dengan misi memerangi diskriminasi terhadap kaum Muslimah melalui pendidikan dan peningkatan kesadaran.

Aktivis perempuan tersebut mengatakan moto 2019 buat hari itu ialah "Breaking Stereotypes, Shattering Boundaries", sedangkan kegiatan tersebut juga meliputi promosi Hari Hijab Dunia baik daring maupun luring secara global.

Nazma Khan mengatakan motifnya di balik penciptaan hari itu ialah kesulitan yang dihadapi karena ia berhijab ketika tumbuh dewasa di Kota New York. "Saya terus-menerus dirundung di sekolah menengah dan sekolah tinggi. Diskriminasi mencapai bermacam puncak setelah 11/9," kata Nazma sambil mengenang serangan 11 September di AS.

Ia menuturkan, pasca-teror 11 September, setiap hari ia menghadapi perlakuan tidak mengenakkan. Ia dikejar-kejar, diteriaki teroris, diludahi, hingga dikepung oleh orang jahat. Hal itu, sambung dia, benar-benar menghancurkan perasaannya.

Maka itu, ia tak ingin orang lain mengalami perlakuan yang sama. Nazma lalu bangkit dengan gagasan Hari Hijab Dunia.

"Oleh karena itu, saya berpikir, jika saya dapat mengundang saudari-saudari dari seluruh lapisan kepercayaan dan latar belakang untuk bergabung dengan saya cuma sehari saja, barangkali keadaan akan berubah," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cetak Sejarah Penting

Pada Hari Hijab Dunia, ia mengajak semua perempuan untuk mengenakan hijab barang sehari sebagai wujud solidaritas terhadap tantangan yang dihadapi perempuan berhijab setiap hari. Beberapa tahun setelah gerakan itu diluncurkan, sejumlah sejarah tercetak.

Salah satunya adalah pengakuan Hari Hijab setiap 1 Februaari oleh negara bagian New York pada 2017. Pada tahun yang sama, Majelis Permusyawaratan Rakyat Inggris menjadi tuan rumah untuk memperingati hari tersebut dan Perdana Menteri Theresa May juga hadirn.

Pada 2018, Parlemen Skotlandia juga menjadi tuan rumah eksebisi tiga hari untuk hari itu. Begitu pula dengan Filipina yang bahkan mengumumkan 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional.

"Dengan pengakuan tersebut oleh lembaga pemerintah, gerakan kami terus berjalan ke arah pengurangan diskriminasi gender," kata Nazma Khan.

Mengenai tuduhan menyebarkan ideologi politik Islam, Nazma Khan menampiknya. Ia menyatakan tidak ada unsur politik dalam gerakan yang berusaha membawa kesadaran mengenai perempuan yang secara tidak adil dijadikan sasaran semata-mata karena mereka memilih untuk memakai hijab.

"Itu cuma mengenai kesadaran," katanya sembari menegaskan bahwa hari itu menjadi pengingat agar Muslim ikut bertanggung jawab untuk memperbaiki masyarakat secara umum.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.