Sukses

Menilik Asal-usul Perayaan Hari Ayah di Indonesia

Sejak kapan dan bagaimana Hari Ayah akhirnya bisa diperingati? Simak ulasan berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama, juga budaya tahun 2006 silam, deklarasi Hari Ayah dilakukan pada 12 November di Pendapi Gede Balaikota Solo. Walau belum sepopuler perayaan Hari Ibu, namun dedikasi satu hari untuk berterima kasih pada ayah ini terus diperkenalkan.

Awalnya, seperti dikutip dari kemedikbud.go.id, Senin 12 November 2018, Hari Ayah tercerus saat Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) mengadakan peringatan Hari Ibu di Solo, Jawa Tengah, dengan mengadakan sayembara menulis surat untuk ibu.

Dalam acara tersebut, sekitar 70 surat terbaik dibukukan dan dibacakan oleh peserta yang terdiri dari anak-anak Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa, dan masyarakat umum.

Setelah acara berakhir, para peserta langsung terang-terangan mengajukan pertanyaan yang membuat panitia penyelenggara sayembara terkejut, "Kapan diadakan sayembara menulis surat untuk ayah? Kapan peringatan Hari Ayah? Kami pasti ikut lagi,” tutur mereka kompak.

Pertanyaan tersebut menyentuh hati PPIP untuk mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia, mengingat kehadiran ayah juga penting dalam keluarga. Sebagai kepala rumah tangga, pemberi nafkah, pelindung, dan sandaran tulang punggung dalam keluarga, posisi ayah sama krusial dengan seorang ibu.

Selain Solo, pada hari yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT. Dalam deklarasi itu diluncurkan buku Kenangan untuk Ayah berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari sayembara menulis surat untuk ayah.

Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu menjabat sebagai Presiden Indonesia. Serta bupati di empat penjuru Indonesia, yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote. (Mariany)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.