Sukses

Makna di Balik Seragam Oranye Basarnas

Dengan seragam oranye, Basarnas selalu sigap setiap ada bencana.

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) atau Badan pencarian dan pertolongan selalu hadir dalam misi kemanusiaan setiap musibah melanda nusantara, seperti bencana alam, kecelakaan pesawat, dan lain sebagainya. Basarnas selalu sigap setiap ada bencana.

Hal itu sesuai dengan salah satun misi Basarnas yakni menyelenggarakan siaga terus-menerus dalam pencarian dan pertolongan, penyelamatan, dan evakuasi kepada masyarakat dalam kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan manusia secara andal, efektif, cepat, efisien, serta aman.

Baru-baru ini, Basarnas sedang berjibaku mencari korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Jika diperhatikan, anggota Basarnas selalu menggunakan seragam oranye. Lantas, tahukan Anda mengapa seragam Basarnas berwarna oranye?

Dalam buku manual SAR yang diterbitkan National Search and Rescue Committee, salah satu cara untuk mempermudah pencarian objek adalah warna. Perbedaan warna ini bisa memberikan pembeda, apalagi ketika berada di tengah laut. Tingkat kekontrasan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap situasi di sekitarnya, terutama pada cahaya.

Apalagi setiap operasi betul-betul membutuhkan ketelitian mata dalam membedakan objek yang dicari dengan keadaan sekelilingnya. Dalam sebuah pencarian, mata bisa dengan selektif memilah dengan menggunakan retina tengah. Jika bukan objek yang dicari, maka benda akan dikesampingkan secara otomatis. Selama proses ini, putih, kuning, merah dan oranye sangat bertolak belakang dengan air.

Hanya saja, kuning dan putih sulit terlihat saat terjadinya ombak sehingga membiaskan cahaya yang datang. Kondisi ini membuat merah dan oranye lebih mudah dilihat dengan mata telanjang.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan penggunaan warna oranye ini berdasarkan kesepakatan internasional. Bahkan memiliki arti tersendiri.

"Oranye itu berarti waspada atau siap. Itu kesepakatan internasional," ungkap Sutopo melansir dari Merdeka.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.