Sukses

5 Kota Favorit Bagi Para Digital Nomaden

Perkembangan teknologi, khususnya internet memunculkan budaya kerja nomaden atau berpindah-pindah. Berikut kota favorit para digital nomaden

Liputan6.com, Jakarta Berkat internet, peluang dan kesempatan kerja tanpa harus ke kantor terbuka luas dan banyak orang yang memilih hidup sebagai "digital nomads" atau digital nomaden. Sebagian besar dari mereka yang didominasi oleh generasi milenial lebih memilih untuk bekerja secara no maden atau berpindah-pindah tempat agar tidak mengalami kejenuhan.

Sebagian besar dari mereka memilih industri teknologi untuk mendapatkan metode bekerja tanpa harus datang ke kantor sehingga bisa mengaksesnya dari mana saja. Digital Nomads bahkan sudah memiliki perkumpulannya sendiri di Asia dan Eropa, seperti yang diungkapkan programmer asal Belanda Pieter Levels.

Seperti dilansir dari CNN.com pada Senin (27/6/2016), Liputan6.com merangkum beberapa kota di dunia yang bisa menjadi pilihan bagi para digital nomaden untuk bekerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Chiang Mai, Thailand

1. Chiang Mai, Thailand

Chiang Mai, Thailand (sumber:zenchiangmaivillas)
Kota pegunungan ini terus menerus berada di peringkat atas bagi para pekerja di dunia digital sebagai tempat yang tenang dan nyaman untuk bekerja sambil bermain. Menurut Johnny Jen yang meninggalkan pekerjaannya di California dan tinggal di Chiang Mai mengatakan kota tersebut merupakan kombinasi sempurna dari biaya hidup yang rendah, Wi-Fi stabil, dan masyarakat yang ramah. Biaya per bulan yang Anda butuhkan untuk hidup di kota tersebut, yaitu sekita 939 dolar AS atau Rp 12 juta.

3 dari 6 halaman

Bangkok, Thailand

2. Bangkok, Thailand

Bangkok, Thailand. (Julien Grondin/Bored Panda)
Dengan kehidupan malam yang selalu ramai, Bangkok merupakan bentuk kontras dari kehidupan tenang di Chiang Mai. Bangkok sendiri memiliki semua fasilitas yang ada di kota besar, tetapi para pelancong digital masih banyak yang belum terkesan dengan kualitas udara dan cuaca di kota ini. Biaya hidup per bulan yang harus Anda keluarkan saat tinggal di kota ini, sekitar 1.439 dolar AS atau sekitar Rp 19 juta.

4 dari 6 halaman

London, Inggris

3. London, Inggris

London
Dengan semakin merebaknya start-up khususnya bidang teknologi di Inggris, bekerja dari jarak jauh untuk menghindari aktivitas rutin di pagi hari sudah menjadi sebuah tren. London pun menjadi daya tarik utama bagi nomaden digital. Para perantau menyukai kehidupan malam yang ramai di kota tersebut tanpa memedulikan kualitas udaranya. Biaya per bulan untuk hidup di kota ini pun tergolong cukup mahal, tetapi sebanding dengan penghasilan, yaitu sekitar 3.264 dolar AS atau sekitar Rp 43,7 juta.

5 dari 6 halaman

Berlin, Jerman

4. Berlin, Jerman

Kota Berlin, Jerman.
Jika dibandingkan kota lainnya disepanjang Eropa Barat, Berlin diklaim memiliki biaya hidup yang lebih terjangkau. Kota ini lebih menarik bagi anak muda dan banyaknya Start-up. Orang-orang yang tinggal di Berlin mengklaim bahwa kota tersebut memiliki kualitas kehidupan yang hebat dan ramah. Biaya hidup per bulan di kota Berlin, sekitar 2.323 dolar AS atau Rp 31 juta.

6 dari 6 halaman

San Fransisco, Amerika Serikat

5. San Fransisco, Amerika Serikat

Jembatan Golden Gate, San Fransisco, California. (somchaij/Getty Images)
Dompet Anda mungkin jauh lebih ramping di San Fransisco ketimbang kota-kota sebelumnya, pasalnya biaya hidup yang lebih mahal. Namun, Anda bisa mengakalinya dengan berbagi biaya hidup dengan teman seperjuangkan sampai mendapatkan pekerjaan untuk menutupinya. Walaupun mahal, kota ini tetap menjadi daya tarik bagi digital nomaden karena kualitas hidup, Wi-Fi, dan kehidupan malam. Biaya hidup per bulan yang harus Anda rogoh adalah sekitar 4523 dolar AS atau sekitar Rp 60,5 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.