Sukses

Mengapa Ice Bucket Challenge Jadi Tren yang Penting?

Mengapa tren Ice Bucket Challenge ini penting untuk dilakukan? Apa manfaatnya?

Liputan6.com, Jakarta- Mungkin Anda sudah bosan membaca berita mengenai siapa saja selebriti yang baru saja melakukan tantangan Ice Bucket Challenge. Meski dimulai di Hollywood, namun tren ini juga merambah ke Indonesia, dan kini bahkan ke Bollywood!

Di Hollywood, sejumlah nama-nama penting terekam melakukan tantangan ini. Mulai dari Victoria Beckham, Gwynet Paltrow, Tom Cruise, Kristen Stewart, hingga Bill Gates, Anna Wintour, dan George Bush. Bahkan tantangan ini juga menggoyahkan aktor pria yang dikenal anti sosial media: Robert Pattinson yang merelakan kepala dan tubuhnya diguyur seember air es.

Mengapa gerakan yang terlihat hura-hura ini menjadi tren yang penting? Sejak awal diluncurkan, Ice Bucket Challenge dirancang untuk menggalang dana dan kesadaran untuk Asosiasi ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) atau istilah yang digunakan untuk menggambarkan Penyakit neuron motorik.

Penyakit neuron motorik ini tidak dapat disembuhkan dan terjadi ketika bagian dari sistem saraf menjadi rusak, sehingga memengaruhi kemampuan seseorang untuk pegangan, berjalan, berbicara, menelan, dan bernapas.

ALS menyebabkan kehidupan penderitanya menjadi lebih dramatis dan orang-orang dengan kondisi tersebut cenderung hanya hidup selama sekitar tiga atau empat tahun setelah gejala pertama tiba. Meski demikian, Profesor Stephen Hawking, berhasil bertahan hidup dengan penyakit ini selama lebih dari 50 tahun.

Ketika diluncurkan secara viral awal bulan ini, Ice Bucket Challenge dimulai pertama kali oleh seorang pemain bisbol yang menderita ALS, Pete Frates. Asosiasi untuk para penderita ALS ini baru-baru ini melaporkan telah menerima sumbanngan sebesar US$ 71,8 juta. Jumlah ini besarnya lebih dari tigapuluh kali llipat dibanding tahun lalu yang hanya sebesar US$ 2,1 juta dalam rentang waktu kampanye yang sama.

Jadi, meski mungkin akan sangat mengganggu bagi Anda untuk melihat para selebriti dan petinggi dunia melakukan tantangan ini seolah mereka sedang bersenang-senang, di lain pihak, para penderita ALS yang jangka waktu hidupnya tidak panjang ini juga sedang bergembira karena mereka bisa jadi akan memperoleh jaminan terapi yang lebih baik. (Liz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.