Sukses

Dinkes Jatim Sebut Ratusan Warga Terpapar Covid-19 Varian Omicron

Dinkes Jatim mencatat ada sekitar 63 persen warga yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksin lengkap dua dosis

Liputan6.com, Jakarta Virus covid-19 varian omicron memapar ratusan orang di Jawa Timur. Tercatat, sebanyak 108 orang di provinsi Jawa Timur terkonfirmasi positif covid-19 omicron.

Kepala Dinkes Jati, Erwin Astha Triyono mengatakan, masyarakat yang terpapar omicron di Jawa Timur berdasarkan data dari Institute of Tropcal Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya.

Jumlah tersebut, kata dia, tersebar di 13 kabupaten/ kota yang ada di wilayah Jawa Timur. Sebelumnya, ITD Unair Surabaya merilis data terakhir tambahan kasus omicron Jatim sebanyak 82 kasus pada 28 Januari 2021.

Dari 82 pasien terpapar varian Omicron tersebut, sebanyak 31 orang berasal dari Surabaya, Kota Malang (22), Sidoarjo (5), Gresik (5), Kabupaten Madiun (5), Kabupaten Malang (5), Kabupaten Pasuruan (4), serta masing-masing satu orang dari Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Jember, Pacitan, dan Trenggalek.

"Dari total 108 orang yang terkonfirmasi positif varian Omicron, 47,2 persen telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi. Sedangkan 52,8 persen lainnya masih isolasi," kata dia, dilansir antara, Kamis (3/2/2022).

Dia mengatakan, masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dengan kondisi mayoritas tanpa gejala atau gejala ringan. Ia menjelaskan sekitar 63 persen warga yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksin lengkap dua dosis dan tidak bergejala sampai bergejala ringan.

Namun demikian, upaya vaksinasi saja tidak cukup, harus dibarengi dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan ketat. Prokes tersebut untuk menjamin seseorang aman dari tertular maupun menularkan COVID-19 kepada orang lain.

"Artinya dengan vaksinasi dapat mengurangi tingkat keparahan akibat COVID- 19," tambahnya.

Erwin menambahkan Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran Omicron semakin meluas. Mulai dari melaksanakan surveilans ketat COVID-19, termasuk dengan mengintensifkan pemeriksaan dan pelacakan kontak erat COVID-19.

"Untuk deteksi dini kasus dan pencegahan penularan lebih cepat di komunitas," sambung dia.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.