Sukses

Bukan Takjil, Ibu-ibu di Purwakarta ini Justru Bagikan Sayuran Segar

Sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani di Kabupaten Purwakarta punya cara unik berbagi Takjil. Yakni, berupa sayuran segar.

Liputan6.com, Purwakarta - Puluhan ibu-ibu di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, turut berbagi kebahagiaan di momentum Ramadan ini. Mereka memberikan takjil gratis kepada para pengguna jalan yang melintas di jalur protokol wilayah ini.

Uniknya, menu Takjil yang disebar oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari ini berbeda dari biasanya. Umumnya, Takjil yang diberikan berupa makanan siap santap, semisal kolak atau makanan ringan lainnya.

Tapi, apa yang diberikan oleh ibu-ibu tersebut justru berbeda, yakni berupa sayuran segar yang dikemas cukup menarik dalam kemasan yang serba guba. Sayuran tersebut, tak lain merupakan hasil dari perkebunan yang mereka kelola di sebuah demplot.

Penggagas KWT Bina Lestari, Eni Lestiorini menuturkan, kegiatan ini sengaja dilakukan pihaknya sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat luas. Selain berbagi kebahagiaan di momen Ramadan, kegiatan ini juga sekaligus upayanya untuk mengampanyekan gemar bercocok tanam, terutama jenis sayuran kepada masyarakat.

"Takjil sayuran yang kami siapakan ada sekitar 600 paket. Melalui cara ini, kami ingin turut berbagi kebahagiaan kepada masyarakat," ujar Eni kepada Liputan6.com, Selasa (26/3/2024) sore.

Dalam pembagian Takjil gratis ini, kata Eni, terdiri dari beberapa item sayuran. Di antaranya, pakcoy, selada, Kangkung, Bayam, Sosin, Bawang merah, Labu madu, Mentimun dan Kacang panjang. Untuk kegiatannya sendiri, digelar di pusat kota. Yakni, sekitar Pasar Juma'ah di Jalan Jendral Sudirman.

Menurut Eni, sebenarnya berkebun sayuran itu bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Ada banyak jenis sayuran bernilai ekonomis yang bisa ditanam secara mandiri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produktif di Lahan Sempit

Memang tak bisa dipungkiri, bagi sebagian masyarakat terutama yang ada di wilayah urban atau perkotaan cenderung merasa kebingungan untuk memulainya. Ketersediaan lahan mungkin yang jadi kendalanya.

"Ketersediaan lahan, jangan dijadikan halangan untuk memulai berkebun sayuran. Karena, saat ini sudah banyak media yang bisa digunakan untuk bercocok tanam. Seperti dengan konsep tabula pot, hidroponik atau menggunakan media lain yang tak terlalu memakan banyak lahan," kata dia.

Sehingga, kata dia, dengan kegiatan ini pihaknya ingin turut mengedukasi masyarakat supaya gemar bercocok tanam. Apalagi, banyak sekali jenis sayuran yang tersedia di sekitar lingkungan masyarakat dan sangat mudah untuk ditanam. Semisal, daun bayam, pakcoy, daun Salada dan lainnya.

"Di dalam paket Takjil yang kami berikan, itu ada Barcode-nya. Nantinya bisa discan melalui handphone, dan akan keluar berbagai informasi, termasuk tatacara menanam dan merawatnya. Sehingga, bisa dipraktekkan dengan mudah di rumah," jelas dia.

Eni yang memang hobi berkebun ini berpendapat, masyarakat di Kabupaten Purwakarta sangat beruntung. Karena, kabupaten ini merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan perkebunan, terutama jenis sayuran daun dan buah. Sehingga, potensi ini harus digali secara maksimal.

Atas dasar itu, sejak 10 tahun terakhir ini dirinya mengajak masyarakat terutama ibu-ibu untuk gemar bercocok tanam jenis sayuran ini. Minimalnya, kata dia, hasil budidaya mereka itu mampu menyediakan bahan pangan untuk keluarganya.

"Minimalnya untuk kebutuhan pangan mandiri. Selebihnya, kita bantu pasarkan juga," kata perempuan pegiat pertanian itu.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan dari Swasta

Menurut Eni, berkebun sayuran itu tak melulu harus dilakukan di lahan luas dengan udara sejuk. Karena, kegiatan ini juga bisa dilakukan dengan cara membuat perkebunan mini dengan memanfaatkan lahan kecil kosong di sekitar rumah.

"Kita beruntung, karena ada PT East-West Seed Indonesia, produsen benih sayur unggulan yang bisa bermitra dengan masyarakat," jelas Eni yang juga merupakan salah satu petani binaan PT East-West Seed Indonesia (EWINDO) itu.

Eni menambahkan, dirinya sudah menjadi petani binaan EWINDO sejak 7 tahun terakhir. Saat ini pihaknya juga telah memiliki anggota aktif yang tergabung dalam kelompok Hidroponik Purwakarta (KHP). Jumlahnya, sekitar 1.700 anggota yang sebagian besar di antaranya merupakan kaum milenial.

"Alhamdulillah, animo masyarakat terutama kaum milenial di kita cukup tinggi. Banyak yang tertarik untuk bercocok tanam. Apalagi, selama ini ada dukungan benih yang berkualitas dari EWINDO. Sehingga, proses cocok tanam pun lebih mudah," tambah dia.

Menurut pengalaman dirinya, benih yang diproduksi EWINDO itu penggunaannya sangat praktis. Secara kualitas juga sudah tak diragukan lagi, bahkan cocok untuk segala iklim. Jadi, untuk masyarakat di perkotaan pun benih dari produsen ini bisa digunakan.

"Wilayah perkotaan kan cuacanya cukup panas, tapi sayuran yang identik untuk dataran tinggi itu, di sini ternyata masih bisa tumbuh subur. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk kembali gemar bercocok tanam," tambah dia.

Sementara itu, dalam kegiatan tersebut turut hadir Pj Bupati Purwakarta Benni Irwan, Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan, serta perwakilan dari PT East-West Seed Indonesia (EWINDO). Terpantau, antusias warga juga cukup tinggi untuk menerima Takjil sayuran tersebut.

Dibagian lain, GM Corporate Secretary PT East West Seed Indonesia, Faisal Reza yang hadir dalam kesempatan itu menambahkan, melalui kegiatan berbagi sayuran ini pihanya berharap masyarakat bisa terdorong untuk menyukai sayuran untuk dikonsumsi.

"Kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan konsumsi sayuran untuk menjaga kebugaran di bulan puasa, di mana kesehatan semakin menjadi yang utama," ujarnya singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.