Sukses

Welleh.. Gus Iqdam Tes Pemuda yang Ingin Jadi Tentara tapi Tak Mau Jadi Banser

Gus Iqdam Bertemu Anak Sekolah yang Ingin Jadi Tentara, Jawaban dan Responnya Bikin Gemas

Liputan6.com, Jakarta - Bukan Gus Iqdam kalau tidak bisa buat gerrr seluruh jemaah yang hadir. Ia ahlinya membuat joke agar yang hadir dalam pengajiannya tidak bosan dan suasana mencair.

Baik saat ngaji, maupun dalam sesi dialog. Baru-baru ini pengajian Gus Iqdam di salah satu SMA di Madiun, suasananya pun luar biasa ger-geran, ramai riuh.

Kala itu, dalam sesi dialog, Gus Iqdam menemukan teman dialog bernama Riko. Sejak awal Riko sudah mencuri perhatian, dengan badan yang kurus dan tinggi.

Awalnya mungkin tidak terlalu asyik, namun begitu ditanya cita-citanya oleh Gus Iqdam, suasananya jadi begitu mencair.

Guyonan ala Gus Iqdam pun tumpah ruah saat itu. Setelah tahu namanya, dan alamat rumah, serta kelasnya, Gus Iqdam menanyakan cita-citanya.

"Ko, koe due keingnan dadi opo, cita- cita Ko," kata gus Iqdam.

"Tentara Pak, eh Gus," jawab Riko enteng, seperti diunggah akun TikTok @PATNER GUS IQDAM.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kalau Tidak Jadi Tentara Riko Pilih Seperti Gus Iqdam, Gus Iqdam Merasa Terhina

"Lha tentara, kowe kudu nglemoke awak. Wong kowe awak kuru koyo aku ngono. Mengko nek diklat, ngloyet malah pretel," ujar Gus Iqdam memberi saran agar Riko menambah berat badannya agar saat diklat atau sekolah tentara tidak pretel, atau sakit-sakitan.

"Nggih gus, niki otw lemu gus," jawab Riko.

Gus Iqdam ternyata penasaran, lantaran pelajar ini ingin jadi tentara. "Nyapo koe pingin dadi tentara?," tanya suami Ning Nila ini.

"Nggih pingin mawon, nek mboten dados tentara nggih dados kados guse," jawab Riko tanpa beban.

"Wah dadi koyo aku iki keinginan terakhir. Nek wis ra dadi tentara, njuk dadi koyo aku. Wah kowe ngenyek aku, kowe ngenyek aku tenan," kata Gus Iqdam yang merasa terhina, namun bukan terhina sesungguhnya, Gus Iqdam hanya bercanda mengenai terhinanya profesi Gus Iqdam tersebut.

"Ora Ko, opo wong tuane due sejarah sing dadi tentara, opo piye. Opo tentara mungguh piye. Koe dadi tentara kerono milih memang pingin dadi tentara ngono," tanya Gus Iqdam.

"Inggih," ujar Riko, yang ingin jadi tentara bukan karena orang tuanya yang tentara atau ada sejarah soal tentara.

3 dari 4 halaman

Gus Iqdam Berkhayal Riko Jadi Jenderal Bintang 4

"Beh tentara macam apa kamu ini," ujar Gus iqdam bercanda yang disambut tawa jemaah.

"Muga-muga suk iso dadi tentara tenanan Ko," ujar guse mendoakan.

"Aamiin, aamiin aamiin," sambar Riko.

Gus Iqdam iseng agar Riko disuruh latihan dulu jadi Banser. Namun buru- buru dijawab Riko, jika dirinya tidak ingin jadi Banser.

"Mboten, mboten. Langsung tentara kulo, emoh Banser," ujar Riko semangat.

Gus Iqdam pun menjawab, ia akan mengusahakan Riko jadi tentara, namun langsung menjaga perbatasan negara di Papua.

"Opo tak usahake dadi tentara, ning langsung jaga neng perbatasan negara, Papua kono," katanya.

"Nggih gus, mpun ready gus," jawabnya tegas.

"Whooo lha iki tentara tenanan," kata Gus Iqdam memuji sikap Riko yang siap ditempatkan di ujung perbatasan negara Indonesia, menjaga kedaulatan NKRI.

"Yo wes ngko tak usahake golet info. Tapi yo kui koe langsung gowo senjata laras panjang kui, neng Papua. Khusus koe mangane telo," ujar Gus Iqdam.

"Mboten nopo-nopo gus, penting perang kulo," jawab Riko.

"Behh, tentara ki njogo ben ora perang, malah kowe pingin perang. Bocah iki keleru, tentara nyawang koe iso gedeg-gedeg Ko. Ngapunten Pak Tentara," kata Gus Iqdam lagi.

Untuk mencoba nasionalisme 'calon tentara' asal Madiun ini, Gus Iqdam pun memberikan tes agar ia meyebutkan Pancasila dengan benar. Awalnya sempat salah, namun di kesempatan kedua, pemuda ini lancar menyebutkan urutan Pancasila.

Di akhir obrolan, Gus Iqdam berkhayal, jika suatu saat Riko ini akan jadi TNI beneran, dan bertemu dirinya kelak di suatu hari. Dan Riko sudah berjejer bintang empat di pundaknya.

"Wis pirang tahun kas, gus, kulo Jenderal Riko weeeh, bintang papat," kata Gus Iqdam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

4 dari 4 halaman

Dites Gus Iqdam

"Yo wes ngko tak usahake golet info. Tapi yo kui koe langsung gowo senjata laras panjang kui, neng Papua. Khusus koe mangane telo," ujar Gus Iqdam.

"Mboten nopo-nopo gus, penting perang kulo," jawab Riko.

"Behh, tentara ki njogo ben ora perang, malah kowe pingin perang. Bocah iki keleru, tentara nyawang koe iso gedeg-gedeg Ko. Ngapunten Pak Tentara," kata Gus Iqdam lagi.

Untuk mencoba nasionalisme 'calon tentara' asal Madiun ini, Gus Iqdam pun memberikan tes agar ia meyebutkan Pancasila dengan benar. Awalnya sempat salah, namun di kesempatan kedua, pemuda ini lancar menyebutkan urutan Pancasila.

Di akhir obrolan, Gus Iqdam berkhayal, jika suatu saat Riko ini akan jadi TNI beneran, dan bertemu dirinya kelak di suatu hari. Dan Riko sudah berjejer bintang empat di pundaknya.

"Wis pirang tahun kas, gus, kulo Jenderal Riko weeeh, bintang papat," kata Gus Iqdam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.