Sukses

Niat Puasa Rajab Siang Hari, Tetap Sah Berpuasa Meski Tidak Sahur

Niat puasa sunnah boleh dilafalkan di siang hari dengan syarat tidak atau belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan atau minum) sejak fajar hingga niat dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Niat memiliki posisi penting dalam setiap ibadah seorang muslim. Niat menjadi penentu apakah perbuatan yang dilakukannya dianggap sebagai ibadah atau tidak.

Salah satu ibadah yang harus diawali dengan niat adalah puasa. Waktu niat puasa secara umum (wajib dan sunnah) adalah sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. 

Namun, khusus puasa sunnah ada sedikit kelonggaran. Seorang muslim diperkenankan membaca niat puasa sunnah di siang hari, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur).

Niat puasa sunnah boleh dilafalkan di siang hari dengan syarat tidak atau belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan atau minum) sejak fajar hingga niat dilakukan.

Hal tersebut juga berlaku pada niat puasa Rajab. Sebab, puasa Rajab salah satu puasa sunnah, bukan puasa wajib. 

Oleh karenanya, bagi muslim yang lupa membaca niat puasa Rajab di malam hari boleh niatnya di siang hari selama memenuhi persyaratan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lafal Niat Puasa Rajab Siang Hari

Menukil NU Online, berikut lafal niat puasa Rajab siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”  

3 dari 3 halaman

Puasa Tanpa Sahur Tetap Sah

Jika niat puasa Rajab di siang hari bisa dianggap orang tersebut tidak sahur. Lantas, apakah puasanya tetap sah jika tidak sahur?

Pengasuh Pondok Pesantren Al Munawwirussholeh Bandar Lampung, KH Ainul Ghoni menjelaskan, dalam kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi, sahur merupakan ibadah sunnah. Apabila tidak melaksanakan sahur ketika berpuasa, tidak menjadi masalah dan juga tidak menjadi sebab batalnya ibadah puasa. 

“Mengapa sahur disunnahkan? Karena hal itu sebagai bentuk itba`atau mengikuti apa yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW. Nabi bersabda, ‘Sahurlah kalian, karena dalam sahur tersebut terdapat keberkahan’,” tulisnya di NU Online Lampung, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Dengan begitu, maka puasa Rajab tanpa sahur tetap sah asalkan niat di siang hari dengan catatan belum atau tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar sampai niat dilakukan. Wallahu a’lam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.