Sukses

Yuk Spill Sosok Gus Iqdam Bos Garangan: Santri yang Ternyata Anak Racing

Perjalanan hidupnya yang lahir di lingkungan pesantren sungguh berwarna. Gus Iqdam remaja keranjingan balapan sehingga dia menyebut dirinya dengan istilah 'anak racing'

Liputan6.com, Jakarta - Barangkali ada yang masih belum mengenal siapa Gus Iqdam yang bernama lengkap Muhammad Iqdam Kholid.

Seperti diketahui, beberapa tahun ke belakang, sosok Gus Iqdam sangat menarik perhatian masyarakat hingga menjadi bahan perbincangan yang tidak ada habis-habisnya.

Pasalnya, pendakwah muda satu ini dinilai membawa suasana baru melalui gaya bahasa dan komunikasi yang unik dan nyentrik. Terkesan santai namun tetap sesuai dengan ajaran Agama Islam dibanding pendakwah lain.

Perjalanan hidupnya yang lahir di lingkungan pesantren sungguh berwarna. Gus Iqdam remaja keranjingan balapan sehingga dia menyebut dirinya dengan istilah 'anak racing'.

Dalam beberapa tahun, jemaahnya membeludak. Dari tujuh garangan, kini sudah berkembang menjadi ratusan ribu dan bahkan mungkin mencapai jutaan orang.

Yuk kita spill identitas pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tentang Gus Iqdam Secara Singkat

Gus Iqdam juga merupakan salah satu sosok yang mengawali lahirnya istilah dekengan pusat. Istilah ini menjadi viral saat ia tengah menjelaskan keutamaan dari shalat qabliyah Shubuh dalam salah satu tausiahnya.

"Dekenganmu wes gak trimo pejabat (backingan kamu hanya pejabat), kalau kamu mau melakukan shalat sunnah atau shalat qobliyah atau shalat rawatib apapun, dekenagnmu pusat (backinganmu pusat)," katanya dikutip dari liputan6.com Jumat (29/12/2023).

Sosok pendakwah yang memiliki nama lengkap Muhammad Iqdam Kholid ini lahir di Kota Blitar, 27 September 1994. Ia merupakan anak bungsu dari mpat bersaudara yang lahir dari pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanratul Farida. Diketahui, nasabnya tidak sembarangan, ibunya merupakan salah satu keturunan kyai kharismatik bernama KH Zubaidi Abdul Ghofur yakni seorang Toriqoh di Jawa Timur sekaligus pendiri Pondok Pesntren Manbaul Hikam.

Gus Iqdam disinyalir pernah menempuh pendidikan agama di salah satu pondok pesantren milik pamannya yakni KH Dhiyauddin Azzamzami, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur dibawah asuhan Gus Kautsar.

Dalam suatu kesempatan, Gus Iqdam menceritakan betapa nakalnya ia hingga menjadi anak motor alias anak racing saat memasukin jenjang pendidikan Tsanawiyah. Bahkan ia mengakui dirinya adalah anak yang paling nakan dibanding ketiga saudaranya. Usut punya usut kecintanya terhadap motor dan otomotif inilah yang melatarbelakangi Gus Iqdam sempat enggan mondok ke pesantren.

Saat ini, Gus Iqdam telah memiliki seorang istri bernama Nilatin Nihayah yang merupakan putri dari Al-Maghfurlah KH. Thoha Widodo Zaini Munawir, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo pada 2021 silam. Tidak lama setelah menjadi pasangan suami istri, keduanya dikaruniai seorangputra yang diberi nama Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir atau Gus Novel.

 

3 dari 3 halaman

Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah

Majelis Ta'lim Sabilu Taubah pertama kali didirikan oleh Gus Iqdam pada tahun 2018. Mencatut nama Sabilu Taubah atau jalan taubat, majelis ini diharapkan dapan menjadi salah satu mediator bagi setiap orang untuk kembali ke jalan yang benar.

Ide pendirian majelis ta'lim ini pun karena hal yang tidak disengaja. Bermula dari obrolan warung kopi yang kemudian dikonsultasikan kepada gurunya, hingga ia memberanikan diri mendirikan majelis ta'lim tersebut setelah mendapat persetujuan dari gurunya tersebut.

Tidak dipungkiri, awal majelis ta'lim ini berdiri dan mulai beroperasi, tidak sedikit orang yang masih meragukan Gus Iqdam. Namun dengan dukungan orang-orang terdekatnya, masa-masa sulit itupun dapat terlewati.

Hingga seiring berjalannya waktu, majelis ini kini berkembang pesat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya jamaah yang menghadiri majelis ini bahkan mencapai puluhan ribu orang.

Meski awalnya sulit diterima oleh masyarakat, namun Gus Iqdam memiliki pandangan bahwa harus ada yang mendampingi kaum muda, apalagi mereka yang mendapatkan anggapan mengenai ketidakpastian masa depan.

Dengan bendera Sabilu Taubah inilah, namanya turut berkibar se antero jagad. Bukan hanya di dalam negeri bahkan sudah ke luar negeri, undangan demi undangan kini terus berdatangan,. artis pun silih berganti. Keluarga capres cawapres berduyun duyun butuh doa dan dukungan sosok satu ini.

Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.