Sukses

Beda Mandi Wajib dan Junub yang Jarang Diketahui, Penting!

Mandi wajib dan junub memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama bertujuan untuk menghilangkan hadas besar agar bisa melakukan ibadah seperti puasa, sholat, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta - Mandi wajib dan junub memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama bertujuan untuk menghilangkan hadas besar agar bisa melakukan ibadah seperti puasa, sholat, membaca Al-Qur’an, dan sebagainya.

Kendati demikian, ada sedikit yang membedakan antara mandi wajib dan junub. Mandi wajib adalah mandi yang disebabkan karena beberapa hal, termasuk junub. Sedangkan mandi junub hanya disebabkan karena junub saja. 

Mengutip kitab Al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Khamsah karya Muhammad Jawad Mughniyah, ada dua hal yang menyebabkan seorang muslim wajib mandi junub.

Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak, baik dalam keadaan tidur maupun bangun. Kedua, melakukan jimak atau bersetubuh, meskipun tidak sampai keluar mani.

Ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal tersebut maka wajib mandi junub. Perintah mandi junub juga sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 6.

وَإِنْ كُنتُمْ حُنُبًا فَاطَّهَّرُوا 

Artinya: "Jika kamu junub maka mandilah."

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sebab-sebab Mandi Wajib

Sementara itu, mandi wajib bukan hanya karena junub (keluar air mani dan bersetebuh) saja. Ada beberapa penyebab seseorang harus mandi wajib. Mengutip NU Online, ada lima sebab mandi wajib.

1. Berhubungan Suami Istri

Setelah berhubungan badan dengan pasangan, maka kedua suami istri tersebut diwajibkan untuk melakukan mandi. Walaupun dalam prosesnya tidak mengeluarkan mani sekalipun.

Sesuai dengan hadits Nabi yang berarti, "Apabila dua yang dikhitan bertemu, sesungguhnya telah diwajibkan mandi meskipun tidak keluar mani." (HR. Muslim)

2. Keluar Air Mani

Jika seorang pria mengeluarkan mani, baik disengaja maupun tidak disengaja, maka diwajibkan baginya untuk bersuci dari hadas besar tersebut dengan mandi wajib.

3. Meninggal Dunia

Hukum untuk melakukan mandi wajib setelah meninggal adalah fardu kifayah. Artinya, orang yang meninggal bukan mandi sendiri, namun orang yang masih hidup wajib memandikannya, kecuali mayit meninggal dalam keadaan syahid.

 
3 dari 3 halaman

Sebab-sebab Mandi Wajib

4. Suci dari Haid

Ketika haid, wanita dilarang untuk melakukan ibadah-ibadah termasuk sholat dan puasa. Setiap wanita yang sudah selesai haid, dirinya wajib untuk membersihkan dari hadas besar tersebut dengan mandi janabah dan kembali menjalankan kewajiban sholat dan lainnya.

5. Setelah Bersih dari Nifas

Darah nifas juga digolongkan sebagai hadas besar. Oleh karena itu, seorang ibu yang sudah selesai masa nifasnya diwajibkan bersuci dengan cara mandi besar.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan perbedaan mandi wajib dan junub terletak pada penyebabnya. Mandi wajib disebabkan karena junub, haid, nifas, dan meninggal dunia (bukan syahid). Sedangkan mandi junub hanya disebabkan karena junub saja, yakni keluar mani secara sengaja atau tidak dan bersetubuh meskipun tidak keluar mani. Wallahu a’lam.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.