Sukses

Golongan Manusia yang Terpotong Tangan dan Kakinya di Hari Kiamat, Siapa Mereka?

Golongan Manusia yang Terpotong Tangan dan Kakinya di Hari Kiamat, Ampuni Kami Ya Rabb..

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kiamat ada sekelompok manusia yang bangkit dari kuburnya dalam kondisi tangan dan kakinya terpotong. Azab ini merupakan ganjaran atas perilakunya selama hidup di dunia.

Sebab perilaku sekecil apapun sebagaimana keterangan Al-Qur’an akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT di hari kiamat.

Pada tataran ini, Islam mengajarkan untuk berbuat baik kepada siapapun, termasuk juga kepada tetangganya. Islam telah mengatur hubungan ini, supaya terjalin hubungan yang baik dan saling merasa nyaman

Namun, sebagian manusia mengabaikan hal ini, bahkan sebagian mereka ada yang memiliki perilaku senang mengganggu tetangganya. Padahal perbuatannya ini mengundang murka Allah SWT.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ini Azab Bagi yang Suka Mengganggu Tetangganya

Ada sekelompok orang yang menerima azab Allah, di mana tangan dan kakinya ini dalam kondisi yang terpotong-potong. Azab yang dialami golongan manusia karena perilaku tercelanya sewaktu hidup di dunia.

Mereka selalu mengganggu tetangganya. Sikapnya jauh dari perbuatan yang menyebabkan rasa tenteram tetangganya ini.

Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan ini akan mendapatkan konsekuensi mengerikan dari Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

وبعضهم مقطعة أيديهم وأرجلهم، والمقطعة أيديهم وأرجلهم: فالذين يؤذون الجيران

Artinya: “Ada yang terpotong tangan dan kakinya. Yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya.”

3 dari 3 halaman

Larangan Mengganggu Tetangga

Menukil rumahzakat.org, sebagai muslim yang beriman, kita harus memuliakan tetangga kita. Meskipun misalnya, tetangga rumah kita bukan termasuk keluarga kita dan berbeda agama dengan kita. Islam pun melarang kita menyakiti tetangga.

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya.'' (H.R. Bukhari dan Muslim).

Termasuk menyakiti tetangga adalah perbuatan mengganggu yang tak hanya secara fisik, tapi juga bisa secara verbal dan perbuatan. Misalnya: menyakiti hatinya dengan kata-kata yang menyakitkan, mengusik ketentramannya, hingga mengintai rahasianya.

Terkait menjaga hubungan baik dengan tetangga ini dijelaskan dalam surah An-Nisa’ ayat 36 berikut ini:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.”

Dari ayat Al-Qur’an di atas, posisi tetangga rupanya tidak kalah dengan keluarga (orangtua dan karib kerabat). Ini menandakan bahwa tetangga memiliki posisinya tersendiri untuk diperlakukan baik.

Bahkan, Rasulullah Saw. mengingatkan tentang adanya dosa bagi orang yang gemar menggangu atau mengusik kenyamanan tetangganya. Peringatan itu dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Berikut haditsnya:

Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Lalu ada yang bertanya, ‘Siapa wahai Rasulullah?’ Jawabnya, ‘Yaitu seseorang yang bertetangga tidak aman dari gangguan-gangguannya."

 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.