Sukses

Bolehkah Muslim Membaca Alkitab dan Mempelajari Bedanya dengan Al-Qur'an?

Ada pertanyaan menggelitik, bagaimana hukum Islam seorang remaja muslim membaca Alkitab dan mempelajari perbedaannya dengan Al-Qur'an?

Liputan6.com, Jakarta - Umat beragama memiliki kitabnya masing-masing. Misalnya, umat Islam memiliki kitab suci Al-Qur'an, sedangkan umat Nasrani berkitab suci Injil.

Dalam sejarah Islam, injil juga diakui sebagai kitab yang diwahyukan kepada Nabi Isa AS. Ada pula Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS dan Taurat kepada Nabi Musa AS.

Selanjutnya, kitab-kitab itu dalam khazanah Islam lazim disebut Alkitab.

Ada pertanyaan menggelitik, bagaimana hukumnya seorang muslim membaca Alkitab dan mempelajari perbedaannya dengan Al-Qur'an.

Hal ini ditanyakan oleh Gazali kepada pengasuh kanal Ulama Menjawab mui.or.id. "Bagaimana hukumnya seorang remaja muslim membaca Al Kitab utk sekedar mengetahui dan mempelajari perbedaannya dengan Al-Qur'an?" demikian pertanyaan Gazali, dikutip dari laman MUI, Minggu (29/10/2023).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hukum Muslim Membaca Alkitab

Menjawab pertanyaan ini, KH Zia Ul Haramein Lc. M. Si menjelaskan, membaca Injil, Alkitab, Bible, dan sejenisnya pada dasarnya sama seperti membaca manuskrip kuno dan buku-buku lainnya.

Alkitab yang dianggap kitab suci umat Nasrani saat ini bukanlah Injil otentik yang dahulu diturunkan pada Nabi Isa AS.

Dalam Alkitab telah terjadi banyak perubahan (tahrif), baik tulisan maupun hukumnya. Maka secara umum hukumnya boleh, sebagaimana dalam Kaidah Fiqih;

الأصل في الأشياء الإباحة

Hukum dasar dalam melakukan hal-hal (selain ibadah) ialah dibolehkan.

Namun hal ini bukan tanpa syarat. Setidaknya ada 5 syarat dalam kasus ini.

3 dari 3 halaman

Syarat Membaca Alkitab bagi Seorang Muslim

Yaitu:

1. Meluruskan niat hanya untuk membaca atau berdiskusi, dan lebih baik jika diniatkan untuk meneguhkan Iman Islam.

2. Tidak berniat atau bertujuan untuk membandingkan dan mencari kebenaran pada Alkitab dengan meragukan al-Quran.

3. Tidak meyakini huruf dan kalimat yang ada pada Alkitab saat ini sebagai Kalamullah.

4. Tidak meyakini bahwa Alkitab tersebut adalah kitab yang pernah diturunkan pada Nabi Isa as.

5. Tetap mengimani Kitab Injil asli yang secara umum pernah Allah turunkan pada Nabi Isa as. (meskipun ada sebagian teks/hukum yang masih terabadikan dalam Alkitab hari ini)

Rasulullah SAW telah mewanti-wanti umatnya dalam hadis sahih riwayat Abu Hurairah;

لا تصدقوا أهل الكتاب ولا تكذبوهم وقولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا

"Janganlah engkau percayai Ahlul Kitab, jangan pula engkau dustakan mereka. Namun katakanlah, "kami beriman pada Allah dan apa yang diturunkan pada kami".

wallahu a'lam bisshawab

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.