Sukses

Top 3 Islami: Umat Nabi Muhammad yang Tertinggal di Padang Mahsyar, Wujud dan Ukuran Dahsyat Sangkalala Kiamat

Di antara mereka, ada pula golongan yang tertinggal di Padang Mahsyar karena tidak dikenali oleh Nabi SAW. Soal golongan yang tak dikenali oleh Nabi Muhammad SAW ini, buya yahya menjelaskannya dengan gamblang

Liputan6.com, Jakarta - Kiamat merupakan keniscayaan yang akan terjadi. Saat hari akhir itu tiba, seluruh makhluk akan mati, terkecuali yang dikehendaki Allah SWT.

Namun, tak ada seorangpun yang tahu, kapan waktu pasti terjadinya kiamat. Meski begitu, Allah dan Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk mengenai tanda-tanda kiamat.

Pada hari kiamat, semua manusia sejak zaman Nabi Adam AS hingga zaman terjadinya kiamat akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Beruntunglah umat Nabi Muhammad SAW yang diakui oleh Rasulullah.

Sebab, di antara mereka, ada pula golongan yang tertinggal di Padang Mahsyar karena tidak dikenali oleh Nabi SAW. Soal golongan yang tak dikenali oleh Nabi Muhammad SAW ini, buya yahya menjelaskannya dengan gamblang.

Artikel mengenai umat Islam yang tidak dikenali oleh Nabi Muhammad SAW ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Senin (16/10/2023). Artikel kedua yang tak kalah menyita perhatian adalah wujud dan ukuran sangkakala kiamat.

Sementara, artikel ketiga yang cukup menjadi perhatian pembaca adalah kisah Gus Huda, dai yang aktif berdakwah di lokalisasi. Karena sikapnya yang terbuka, Gus Huda kepada semua kalangan, Gus Huda dijuluki Gus Iqdam-nya Cilacap.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami. 

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Ini Umat Nabi Muhammad SAW yang Tertinggal di Padang Mahsyar, Naudzubillah!

Kehidupan manusia di dunia tak akan selamanya. Pada waktunya manusia akan meninggal. Kehidupan dunia akan berakhir pada hari kiamat.

Kedahsyatan hari kiamat sudah banyak digambarkan dalam Al-Qur'an dan hadis nabi. Pada intinya, pada hari akhir itu alam semesta beserta isinya hancur.

Beruntunglah bagi orang beriman. Sebab, mereka akan menghirup angin lembut dan tidak akan merasakan huru-hara di hari kiamat.

Setelah kiamat, Allah SWT akan membangkitkan seluruh umat manusia sejak zaman Nabi Adam hingga yang paling terakhir. Peristiwa ini disebut Yaumul Ba'ats.

Kemudian manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan telanjang seperti bayi yang baru dilahirkan.

Beruntunglah bagi orang yang diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW saat di Padang Mahsyar. Sebab, di Yaumul Hasyr itu bakal ada umat Nabi Muhammad SAW yang tertinggal di Padang Mahsyar.

Lantas, siapa yang umat Nabi Muhammad SAW yang tertinggal di hari kiamat? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Wujud dan Penciptaan Terompet Sangkakala yang Ditiup Malaikat Israfil di Hari Kiamat

Peristiwa kiamat merupakan satu kepastian yang akan terjadi. Tak ada seorang pun yang mengetahui kapan waktunya. 

Manusia hanya tahu bahwa Allah memerintahkan Malaikat Israfil meniup terompet sangkakala yang berukuran sangat besar pada hari kiamat. Bahkan menurut riwayat, ukuran terompetnya menutupi langit dan bumi.

Semua kehidupan di langit dan di bumi akan hancur dan musnah ketika terompet  dibunyikan, hal tersebut sebagaimana yang termaktub dalam firman Allah QS. Az-Zumar : 68

"Dan tiuplah Sangkakala maka matilah siapa yang dilangit dan di bumi kecuali Siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup Sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusan nya masing-masing)"

Lantas seperti apa bentuk wujud sangkakala yang akan ditiup oleh Malaikat Israfil dan bagaimana temuan ilmuwan tentang sangkakala tersebut? Berikut ulasannya selengkapnya dikutip dari laman merdeka.com.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Kisah Gus Huda, Gus Iqdam-nya Cilacap yang Berdakwah di Kalangan PSK

Gus Huda adalah sapaan akrab untuk Kiai muda asal Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, KH Hizbullah Huda. Gus Huda merupakan putra dari pasangan suami istri Kiai Imam Mahdy bin KH Maqsudy dan Ibu Nyai Mahabbah Hidayah binti H. Zainuddin Darudy.

Gus Huda merupakan sosok yang ramah, pembawaanya wellcome kepada siapa saja. Meski demikian, tidak lantas mengurangi kewibawaannya sebagai seorang kiai yang alim. Selain pandai masalah agama, beliau juga jago bahasa asing, yakni bahasa Inggris dan Arab. 

Beliau merupakan kiai yang berani dan berhasil mengubah daerah puncak yang semula menjadi bisnis esek-esek menjadi kawasan agamis. Boleh dibilang Gus Huda adalah Gus Iqdamnya Cilacap.

Segmen dakwah Gus Huda ini memang sama dengan Gus Iqdam dan Gus Miftah. Beliau mengambil objek dakwah bagi kaum marginal yang selama ini tidak tersentuh pengetahuan agama Islam.

Perjuangan Gus Huda tidak mudah, semudah membalikan telapak tangan. Banyak rintangan dan hambatan yang kerap beliau hadapi.

Namun, atas kegigihan dan keikhlasannya yang hanya mengharapkan ‘dekengane pusat’ ini, akhirnya beliau berhasil mengubah daerah gelap menjadi terang penuh pancaran cahaya keimanan. Berikut ini kisahnya.

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.