Sukses

Penuh Cucuran Air Mata, Kisah Sepanggung 2 Orang 'Log In' Dibimbing Gus Iqdam

Ini kisah satu panggung dua orang log in bareng Gus Iqdam, penuh haru dan air mata

Liputan6.com, Jakarta - Proses log in atau mualaf seseorang di pengajian Gus Iqdam atau Muhammad Iqdam Kholid selalu membawa kisah tersendiri.

Bagaimana tidak, dua orang pemeluk agama Buddha dan Nasrani dalam satu panggung, dibimbing 'log in' oleh Gus Iqdam dalam waktu yang hampir bersamaan.

Tak hanya mengundang rasa haru, proses mualaf dua insan sepanggung ini diringi derasnya cucuran air mata.

Bagaimana kisah dua orang beda agama membaca dua kalimat syahadat? simak kisah ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Gus Iqdam Jadi Buruan Orang Log In

Gus Iqdam sepertinya bukan hanya jadi buruan jemaah beragama Islam, jemaah nonmuslim pun banyak yang memburunya, baik untuk mendengar tausiyah, maupun untuk urusan masuk Islam.

Kisah log ini sepanggung dua agama hampir bersamaan masuk Islam ini salah satunya tayang di TikTok dengan akun @Santri KTP, yang dicuplik pada 10 Oktober 2023.

Tampak seorang perempuan yang pertama bernama Ayu yang mengenakan jilbab merah tua kombinasi baju berwarna hitam ini sepanggung dengan Gus Iqdam.

3 dari 6 halaman

Keinginan Syahadat Ayu yang Kuat

"Ini mau apa tadi, mau apa?," tanya Gus Iqdam.

"Mau Syahadat Gus," kata Ayu. Keinginan kuat kuat Ayu ini bertujauan untuk memperbaiki diri atas kesalahan sebelum-sebelumnya. 

Mendapati jawaban tersebut Gus Iqdam 'dekengane pusat' ini sedikit terkejut. "Lho mau masuk Islam, agama sebelumnya memangnya apa?," tanya Gus Iqdam.

"Buddha Gus," jawabnya.

"Oh Buddha, kesini sama siapa mbak Ayu," tanya Gus Iqdam. Dijawab oleh Ayu, kedatangannya bersama rekannya.

4 dari 6 halaman

Kisah Ayu dan Agamanya

Ayu mengisahkan, jika dirinya memeluk Agama Buddha ini tidak sejak kecil. Semula dirinya yang muslim ini masuk Buddha karena mengikuti agama suaminya yang saat itu di Bali.

Kini ingin masuk Islam lagi.

"Sebelumnya saya Buddha, mengikuti suami, karena saya kerja di Bali," ujarnya.

Kisah asmaranya dengan suaminya, menurutnya kandas, sekarang pisah dengan suami, dan bertekad bulat tanpa paksaan ingin log in ke Islam lagi.

Derai air mata terus membanjiri kelopak mata. Sesekali Ayu mengusap air mata di pipinya, saat melafazkan dua kalimat syahdat yang dibimbing murid Gus Kautsar Ploso, Kediri ini.

5 dari 6 halaman

Kisah Ayu yang Log In Log Out

Hingga usai membaca syahdat, Ayu masih terus tak kuasa menahan tangisnya. Sebagai 'bebungah' malam itu Ayu diberi hadiah uang Rp1 juta, dan sebuah helm berwarna senada jilbabnya.

Pesan Gus Iqdam untuk Ayu di depan ribuan jemaah agar dirinya bisa menjadi Islam yang taat, dan tidak keluar masuk agama Islam.

"Jadilah Islam yang taat, jangan log in, log out ya," pesan Gus Iqdam.

Sejurus kemudian Gus Iqdam meminta Ayu untuk bergeser, memberikan kesempatan untuk peserta log in berikutnya.

6 dari 6 halaman

Bu Mujinah Bercita-cita Diimami Suaminya

Beda lagi dengan kisah satu ini. Ini adalah cerita Bu Mujian masuk Islam.

"Selamat malam,namanya siapa Bu?" tanya Gus Iqdam mengawali pembicaraan.

"Selamat malam, nama saya Bu Mujinah, Kalipare Malang," kata Bu Mujinah yang sebelumnya beragama Nasrani.

Kisah ini diawali, jika dirinya pernah menyaksikan pengajian di tempat yang sama saaat Maulid Nabi. Dirinya duduk di bawah pohon bambu, di situlah hatinya teraduk-aduk. Hidayah turun.

Ibu ini mengaku, suaminya beragama Islam. Dirinya memiliki cita-cita ingin menjadi makmum, di saat suaminya menjadi imam sholatnya.

"Saya ingin ada yang ngimami, saya ingin ada imam di depan saya," ucap dia.

"Baik-baik, disegerakan saja syahadatnya," kata Gus Iqdam, tak berselang lama pembimbingan itupun berjalan lancar.

Demikianlah kisah log in dua insan saat pengajian Gus Iqdam, semoga manjadi Islam yang taat dan mendapat ridho Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.