Sukses

Top 3 Islami: Karomah Luar Biasa KH Hasyim Asyari sang Pendiri NU

Artikel mengenai karomah luar biasa KH Hasyim Asy'ari menjadi top 3 Islami, bersama dua artikel lainnya yakni mengenai kisah Rabi'ah al-Adawiyah dan Puasa Muharram (Asyura) yang bukan meniru kaum Yahudi

Liputan6.com, Jakarta - Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari merupakan salah satu ulama paling terkemuka yang pernah dimiliki Indonesia. Pada 1926, KH Hasyim Asy'ari mendirikan Nahlatul Ulama (NU).

Sepanjang perjalanan organisasi, NU telah bersumbangsih sejak masa pra-kemerdekaan, kemerdekaan, dan berjasa mengembangkan pendidikan untuk anak-anak negeri. Peran NU juga sangat vital dalam bidang lain, sosial kemasyarakatan.

KH Hasyim dikenal sangat alim. Selain itu, ada sejumlah karomah KH Hasyim Asy'ari yang banyak dikisahkan oleh para kiai dan santri.

Karomah Kiai Hasyim ini menjadi salah satu artikel yang paling menyedot perhatian pembaca kanal Islami Liputan6.com, Minggu (23/7/2023)..

Sementara, dua artikel lainnya yakni mengenai Rabi'ah al-Adawiyah dan artikel mengenai puasa Muharram (puasa Asyura) bukanlah meniru kaum Yahudi.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 4 Karomah Spektakuler KH Hasyim Asy'ari, Nahdliyin Wajib Tahu!

KH Hasyim Asyari adalah seorang ulama besar dan salah satu tokoh sentral dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia serta pendiri dan pemimpin pertama Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di dunia.

Lahir pada tahun 1871 di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur, KH Hasyim Asy'ari berasal dari keluarga ulama yang terkenal. Dia belajar agama Islam dari ayahnya dan meneruskan pendidikannya di berbagai pesantren terkenal di Jawa Timur.

Pada tahun 1926, KH Hasyim Asyari menjadi kunci dalam pendirian Nahdlatul Ulama. Organisasi ini bertujuan untuk melawan paham modernisasi Islam yang dianggapnya bertentangan dengan ajaran agama dan budaya Jawa.

NU tumbuh menjadi kekuatan besar dalam masyarakat Indonesia (nahdliyin), terutama di kalangan pesantren (pondok pesantren) yang merupakan pusat pendidikan tradisional agama Islam.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, KH Hasyim Asy'ari terus berperan sebagai seorang ulama dan tokoh spiritual yang dihormati, hingga meninggal di tahun 1947.

Sebagai tokoh dan ulama besar, juga karena kesalehan serta kedekatannya dengan Allah SWT maka tak mengherankan jika KH Hasyim Asyari memiliki sejumlah karomah.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Mengenal Tokoh Sufi Rabi'ah al-Adawiyah dan Karomahnya Taklukkan Binatang Buas

Rabi'ah al-Adawiyah (Rabi'a al-Basri) adalah seorang tokoh sufi dan mistikus Muslim yang sangat terkenal dalam sejarah Islam. Dia lahir sekitar tahun 717 Masehi di Basra, yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi Irak.

Rabi'ah dikenal karena kesalehannya, kebijaksanaannya, dan kedalaman spiritualitasnya.

Rabi'ah al-Adawiyah hidup pada zaman puncak perkembangan sufisme, sebuah aliran dalam Islam yang menekankan pada pencarian cinta dan kecintaan kepada Allah, serta hubungan pribadi yang erat dengan-Nya. Dia merupakan salah satu tokoh awal yang berkontribusi pada pengembangan dan penyebaran ajaran sufisme.

Kisah hidup Rabi'ah penuh dengan cerita-cerita inspiratif tentang kesederhanaan, ketulusan, dan cintanya kepada Allah. Dia dikenal meninggalkan dunia duniawi dan hidup dalam kesendirian, mengabdikan dirinya sepenuhnya pada ibadah dan meditasi spiritual.

Salah satu aspek yang paling terkenal dari ajaran Rabi'ah adalah pandangannya tentang cinta ketuhanan. Dia memandang cinta kepada Allah sebagai tujuan tertinggi dan menyatakan bahwa dia mencintai-Nya karena-Nya sendiri, tanpa mengharapkan imbalan atau surga-Nya. Pendekatan ini mengekspresikan tingkat ketulusan dan dedikasi dalam mencari kehadiran Allah.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Puasa 10 Muharram Mengikuti Orang Yahudi, Benarkah? Simak Penjelasannya

Rasulullah SAW bersabda, puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. Puasa Muharram boleh dilakukan hanya sehari, dua hari, tiga hari, atau bahkan sebulan penuh.

Puasa yang diutamakan pada Muharram adalah puasa ‘Asyura yang bertepatan pada 10 Muharram. Dalam hadis riwayat Muslim disebutkan bahwa keutamaan puasa 10 Muharram adalah dapat meleburkan dosa setahun yang lalu.

Ternyata, puasa 10 Muharram juga dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Lantas, benarkah puasa 10 Muharram orang Islam mengikuti kaum Yahudi?

Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya menuturkan, Rasulullah SAW mengetahui orang Yahudi menjalankan puasa 10 Muharram saat di Madinah.

“Ceritanya nabi masuk kota Madinah. Sampai di kota Madinah, Nabi SAW melihat orang orang Yahudi pada berpuasa. Lalu nabi bertanya, kenapa kalian semuanya berpuasa?” tutur Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (22/7/2023).

Orang Yahudi itu menjawab bahwa ia berpuasa pada 10 Muharram karena ungkapan syukur kepada Allah yang telah menyelamatkan Nabi Musa. 

Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.