Sukses

Kisah Nabi Yusuf Dibebaskan dari Penjara Usai Tafsirkan Mimpi Raja di Bulan Muharram

Nabi Yusuf ‘alaihissalam adalah putra Nabi Ayub ‘alaihissalam yang dicemburui oleh kakak-kakaknya. Ia dimasukkan ke dalam sumur oleh kakak-kakak kandungnya sendiri hingga akhirnya menjadi budak di Mesir.

Liputan6.com, Jakarta - Nabi Yusuf‘alaihissalam adalah putra Nabi Ayub ‘alaihissalam yang dicemburui oleh kakak-kakaknya. Ia dimasukkan ke dalam sumur oleh kakak-kakak kandungnya sendiri hingga akhirnya menjadi budak di Mesir.

Selama di Mesir, Nabi Yusuf menghadapi berbagai cobaan. Salah satunya adalah fitnah dari istri perdana menteri bernama Zulaikha. 

Nabi Yusuf dituduh telah merayu Zulaikha. Faktanya, Nabi Yusuf menolak rayuan tersebut. Hal ini dapat diketahui dari baju Nabi Yusuf yang robek bukan bagian depan, tapi belakang. Itu artinya pelakunya bukan Nabi Yusuf, melainkan Zulaikha yang menarik baju Nabi Yusuf dari belakang.

Namun, Nabi Yusuf tetap dijebloskan ke penjara. Di dalam penjara, ia bertemu dengan orang yang bermimpi tentang nasib mereka. Atas izin Allah, Nabi Yusuf mampu menafsirkan mimpi mereka dengan tepat.

Menurut tafsir Nabi Yusuf, satu dari mereka akan dibebaskan dan kembali bekerja sebagai pelayan raja, sedangkan satunya lagi akan disalib dan dimakan burung.

Tafsir mimpi tersebut kejadian. Nabi Yusuf meminta kepada pelayan raja yang pernah bersama-sama mendekam di penjara agar menyebutkan namanya kepada raja agar dibebaskan juga. Namun, pelayan itu lupa dan Nabi Yusuf pun harus rela tidur di hotel prodeo beberapa tahun lamanya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menafsirkan Mimpi Raja

Suatu waktu, Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus. Kemudian tujuh tangkai gandum hijau dimakan oleh tujuh tangkai gandum kering.

Raja bingung dengan mimpi tersebut. Ia ingin mengetahui arti mimpinya dengan meminta pendapat para pembesar dan ahli mimpi di istananya. Namun, penafsirannya tidak meyakinkan.

Pelayan raja teringat dengan Nabi Yusuf dan menghadapnya untuk menanyakan arti mimpi raja. Menurut Nabi Yusuf, mimpi tersebut menandakan akan datangnya tujuh tahun kemakmuran dengan diikuti oleh tujuh tahun kekeringan.

Nabi Yusuf juga menyarankan agar raja mengumpulkan persediaan makanan di tahun-tahun baik dan menghematnya di tahun-tahun buruk.

Penafsiran Nabi Yusuf ini membuat raja terkesan akhirnya dibebaskan dari penjara. Namun, Nabi Yusuf ingin keluar sebagai orang suci dan terhormat. Ia meminta masalah fitnah Zulaikha diselesaikan terlebih dahulu.

Raja pun memanggil Zulaikah dan para wanita yang pernah terpesona dengan ketampanan Nabi Yusuf. Mereka mengakui bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah. Zulaikha juga mengakui bahwa ia yang menggoda Nabi Yusuf.

Setelah masalah tersebut diselesaikan, Nabi Yusuf bebas dari penjara pada 10 Muharram yang kemudian diangkat sebagai perdana menteri. (Disarikan dari situs Universitas Islam An-Nur Lampung dari NU Online Jateng)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.