Sukses

Makkah Kembali Bergeliat Usai Puncak Haji, Masjidil Haram Padat

Hingga Minggu (2/7/2023) subuh, jemaah masih terus berdatangan, bahkan semakin banyak. Diperkirakan kepadatan jemaah di Masjidil Haram masih akan berlangsung hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Fase puncak ibadah haji 1444 H/2023 M di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armuzna) telah berakhir. Sekitar 2,5 juta jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, telah meninggalkan Mina dan kembali ke hotelnya masing-masing di Makkah.

Kota kelahiran Nabi Muhammad SAW ini pun kembali bergeliat. Masjidil Haram kembali dipadati jutaan jemaah yang melaksanakan tawaf ifadah untuk menyempurnakan rukun haji, hingga tawaf wada' untuk mereka yang akan meninggalkan Kota Makkah.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, situasi di Masjidil Haram sudah dipadati jemaah dari berbagai negara sejak Sabtu (1/7/2023) malam. Kendati saat itu bus sholawat masih belum beroperasi, ribuan jemaah dari berbagai penjuru Kota Makkah terus berbondong-bondong menuju Masjidil Haram dengan berjalan kaki atau naik taksi.

Hingga Minggu (2/7/2023) subuh, jemaah masih terus berdatangan, bahkan semakin banyak. Diperkirakan kepadatan jemaah di Masjidil Haram masih akan berlangsung hari ini. Apalagi bus sholawat yang biasa mengantar jemaah dari hotel ke masjid pergi - pulang (PP) kembali beroperasi mulai hari ini.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief menuturkan, seluruh jemaah haji Indonesia telah kembali ke Makkah setelah menyelesaikan rangkaian prosesi ibadah di Armuzna. Jemaah yang mengambil nafar awal telah meninggalkan Mina sejak 12 Dzulhijjah 1444 H, sementara jemaah yang mengambil nafar tsani kembali ke Makkah pada 13 Dzulhijjah 1444 H atau Sabtu (1/7/2023) kemarin.

"Alhamdulillah, seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan dari Mina menuju hotel mereka masing-masing di Makkah. Ini sekaligus mengakhiri fase puncak haji di Armina," ujar Hilman di Makkah.

Dia memastikan, seluruh jemaah Indonesia telah menjalankan ibadah haji baik secara mandiri maupun dibadalkan. Jemaah yang sakit difasilitasi dengan program safari wukuf. Sementara jemaah yang meninggal sebelum waktu wukuf dan jemaah yang tidak memungkinkan disafariwukufkan maka difasilitasi program badal haji.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah Jemaah Haji Indonesia yang Wafat

Hilman mencatat, terdapat 154 jemaah Indonesia yang wafat sebelum waktu wukuf di Arafah. Adapun rinciannya adalah 10 jemaah wafat di Tanah Air, 143 wafat di Arab Saudi, dan 1 jemaah haji khusus.

"Mereka semua sudah dibadalhajikan," katanya menegaskan.

Setelah semua prosesi rukun haji selesai, jemaah gelombang satu akan dipulangkan ke Tanah Air secara bergelombang mulai tanggal 4 Juli 2023 melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Sementara jemaah haji gelombang dua secara bertahap akan diberangkatkan ke Madinah mulai 10 Juli 2023 untuk melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke Makam Nabi Muhammad SAW. Nantinya mereka akan dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah.

"Alhamdulillah, bersama ini kami tegaskan kembali bahwa fase puncak haji di Armina sudah berakhir," ucap Hilman menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini