Sukses

Siaga Layanan Kesehatan Saat Puncak Haji, 60 Koli Obat-obatan Dikirim ke Arafah dan Mina

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang Kesehatan memastikan kesiapan layanan medis pada operasional puncak ibadah haji di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armuzna).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang Kesehatan memastikan kesiapan layanan medis pada operasional puncak ibadah haji di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armuzna).

Operasional puncak ibadah haji akan dimulai dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023 hingga mabit di Mina dan ritual lempar jumrah pada Sabtu, 13 Dzulhijjah 1444 H atau 1 Juli 2023.

Jemaah haji Indonesia pun mulai diberangkatkan secara bergelombang dari hotel di Makkah ke Arafah hari ini, Senin (26/6/2023).

Koordinator Obat dan Perbekalan Kesehatan (Perbekkes) Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Breni Setyoko, mengatakan sebanyak 60 koli obat-obatan dan alat kesehatan telah dikirim ke Pos Kesehatan (Poskes) di Arafah dan Mina untuk mendukung pelayanan kesehatan jemaah selama prosesi puncak haji.

"Kami siapkan sekitar 60 koli obat-obatan untuk layanan kesehatan di Pos Kesehatan yang ada di Arafah dan Mina," ujar Breni.

Tim kesehatan menyiapkan 135 jenis obat sesuai kebutuhan di Poskes Arafah. Meski durasi pelayanan di poskes tersebut terbatas hanya selama masa wukuf di Arafah, paket obat dan alkes yang disiapkan tetap lengkap namun paling banyak adalah cairan.

"Untuk Poskes Mina, kami siapkan paket obat lengkap terdiri dari 194 jenis obat untuk menunjang pelayanan kesehatan selama (3 hari) prosesi lontar jamrah,” ucap Breni.

Selain paket obat dan perbekkes untuk Poskes dan pos satelit, disiapkan juga 395 paket Armuzna untuk tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter.

Paket Armuzna untuk kloter terdiri dari antibiotik, obat hipertensi, obat diabetes melitus, obat batuk, obat flu, vitamin, antinyeri, pereda demam, dan beberapa Perbekkes lainnya.

Selain obat-obatan dan Perbekkes, untuk menunjang pelayanan Poskes dan pos satelit di Armuzna, juga telah didorong alat medis ke lokasi Poskes Arafah dan Mina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alat Medis Disiapkan untuk Pelaksanaan Wukuf

Kasi Kesehatan PPIH Daker Bandara yang juga pelaksana Poskes Arafah, Imron Cahyono mengungkapkan, alat medis yang disiagakan di antaranya vellbed, kursi roda, EKG portable, oksigen konstrator, Glucometer, monitor vital sign, tensimeter, hingga termometer manual dan digital.

"H-1 kami harapkan sudah selesai (pendorongan alat medis di Arafah) dan siap untuk pelaksanaan wukuf pada 9 Zulhijah atau 27 Juni 2023," kata Imron.

Di lokasi berbeda, Kasi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah yang juga pelaksana Poskes Mina, Thafsin Alfarizi menyampaikan bahwa secara bertahap obat dan Perbekkes serta alat medis telah didorong masuk Mina sejak H-3.

Alat kesehatan yang masuk ke Mina seperti vellbed, syringe pump, SpO2 portable, tensimeter, termometer, kursi roda, alat EKG, oxigen consentrat, tabung oksigen, dan lain-lain.

"Kebutuhan Poskes Mina jumlahnya lebih besar karena durasi pelayanannya lebih lama," kata Alfarizi.

3 dari 3 halaman

Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan ke Arafah Hari Ini

Seluruh jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Arafah secara bergelombang pada hari ini, Senin (26/6/2023). Mereka akan menjalani rangkaian puncak ibadah haji yang dimulai dengan ritual wukuf di Arafah pada Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023.

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Subhan Cholid, mengatakan total ada 209.782 jemaah haji reguler yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini. Seluruh jemaah Indonesia itu kini sudah berada di Makkah bersama jutaan jemaah haji dari berbagai negara.

"Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah untuk bersiap menjalani prosesi puncak haji di Arafah – Muzdalifah – Mina,” ujar Subhan.

Para jemaah Indonesia itu akan diberangkatkan ke Arafah secara bertahap mulai pukul 07.00 hingga 24.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Pemberangkatan telah dijadwalkan sedemikian rupa agar pergeseran ratusan ribu jemaah haji ini bisa berjalan tertib dan lancar.

Karena itu, Subhan meminta seluruh jemaah memperhatikan jadwal keberangkatannya menuju ke Arafah yang telah dibuat petugas. Dia tidak ingin ada jemaah haji yang belum waktunya berangkat sudah bersiap-siap menunggu di lobi hotel dengan mengenakan pakaian ihram.

"Kita tak ingin jemaah yang mustinya jalan jam 4 sore, pagi-pagi sudah siap dan mereka memenuhi lobi, sehingga mengganggu kelancaran pergerakan dari Makkah ke Arafah," ujarnya.

Pada perjalanan dari Makkah ke Arafah ini, pemerintah Arab Saudi telah mengalokasikan 21 bus untuk setiap maktab jemaah haji Indonesia. Dengan jumlah rata-rata sekitar 3.000 jemaah per maktab, 21 bus tersebut diperkirakan hanya membutuhkan 3 kali perjalanan untuk mengangkut seluruh jemaah ke Arafah.

"Nah rentang waktu pemberangkatan ke Arafah itu jam 07.00-24.00, cukup longgar sehingga jemaah yang berangkat siang bisa istirahat dulu tidak perlu buru-buru, demikian juga yang berangkat malam bisa istirahat di kamar tak perlu ke bawah karena itu bisa mengganggu proses pemberangkatan jemaah ke Arafah," kata Subhan kembali mengingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.