Sukses

Bagaimana Jika Timbangan Amal dan Dosa Imbang pada Yaumul Mizan Hari Kiamat? Ini Penjelasan Gus Baha

Jika sebuah pertandingan hasil skor akhir adalah sama, bahasa lainnya draw, maka tidak ada yang menang ataupun kalah. Lalu bagaimana jika hal ini berlaku pada perhitungan amal manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari kiamat manusia akan menjalani Yaumul Hisab atau hari perhitungan dan Yaumul Mizan atau hari penimbangan.

Berbahagialah untuk golongan yang timbangan amalnya lebih berat. Sebaliknya, golongan yang timbangan dosa atau perbuatan buruknya lebih berat akan celaka.

Lantas, bagaimana nasib orang-orang yang antara amal baik dan dosanya imbang, bagaimana nasibnya?

Soal ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau lebih dikenal sebagai Gus Baha mengatakan, jika antara amal dan keburukan draw maka ada tempat khusus baginya.

Nama tempat yang disebut Gus Baha adalah A'raf.

Hal ini diungkapkan Gus Baha pada sebuah ceramah tanya jawab, yang diunggah di channel YouTube Nuha Channel pada 30 Maret 2023 lalu.

"Nanti diantara surga dan neraka itu ada sebuah pagar pembatas. Disitulah nanti yang amal baik dan amal buruknya sembang," ujar Gus Baha, dikutip Jumat (16/6/2023).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berapa Lama Allah SWT Menghisab Seluruh Manusia?

Ulama yang berasal dari Rembang Jawa Tengah dan dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam seputar Al-Qur'an ini menjelaskan, jika Allah SWT hanya membutuhkan waktu 2,5 jam saja untuk menghisab seluruh umat manusia di dunia

"Hizab itu satu dunia dihisab dalam waktu 2,5 jam," katanya.

Ia mengibaratkan, jika manusia yang dihisab tersebut ada indikasinya, gambarannya jika orang beramal baik wajah dan tubuhnya bersinar terang, sedangkan yang banyak beramal buruk berwarna hitam. Keduanya terpisah, bercahaya terang, hitam gelap berada di sebelah kiri.

Sedangkan untuk yang amal dan keburukannya seimbang diindikasikan warna abu-abu atau kelip-kelip. Dan akan berada di tengah-tengan jembatan tersebut.

"Yang ditengah-tengah ini jika melihat surga Ya Allah saya ini hamba engkau yang paling tidak sial, dan engkau maha rohman, jangan engkau palingkan wajahku ke neraka lagi karena menyiksa, karena neraka sungguh tidak enak. baunya saja t,idak enak, bahkan merusak wajah saya. Saya minta hadapkan surga," ungkapnya.

Singkatnya, saat melihat surga orang yang ada di tengah ini selalu ingin masuk surga. Dengan merayu Allah bisa saja orang-orang ini masuk surga, tetapi waktu yang dibutuhkan sangat lama.

3 dari 3 halaman

Penjelasan dalam Surat Al-A'raf

A'raf ini juga menjadi nama surat dalam Al-Qur'an, yakni surat Al-A'raf.

Penjelasannya ada dalam surat Al-A'raf, ayat 46-49:

“Dan di antara keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A'raf itu orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum". Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

Dan ingatlah mereka dialihkan ke Arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang-orang yang zalim itu".

Dan ingatlah mereka dialihkan ke Arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang-orang yang zalim itu".

Dan orang-orang yang di atas berbicara tentang orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka kenal dengan tanda-tandanya dengan mengatakan: "Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu bisa sombongkan itu, beri tahu bermanfaat kepadamu".

Orang-orang di atas A'raf bertanya kepada penghuni neraka, "Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?". (Kepada orang mukmin yang dikonfirmasi): "Masuklah ke surga, tidak ada yang menentangmu dan tidak (kamu) kamu bersedih hati". (QS: al-A'raf ayat 46-49)

Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata:

ﻭاﺧﺘﻠﻔﺖ ﻋﺒﺎﺭاﺕ اﻟﻤﻔﺴﺮﻳﻦ ﻓﻲ ﺃﺻﺤﺎﺏ اﻷﻋﺮاﻑ ﻣﻦ ﻫﻢ؟ ﻭﻛﻠﻬﺎ ﻗﺮﻳﺒﺔ ﺗﺮﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﻣﻌﻨﻰ ﻭاﺣﺪ ﻭﻫﻮ ﺃﻧﻬﻢ ﻗﻮﻡ ﺳﺘﻮﺕ ﻭﺳﻴﺌﺎﺗﻬﻢ، ﻧﺺ ﻋﻠﻴﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺣﺬﻳﻔﺔ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﻭ ﺣﺪ ﻟﻠﻪ

Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang siapa penghuni A'raf ini? Keseluruhan pendapat hampir sama, yaitu orang yang sama antara pahala dan dosanya. Hal ini dibahas oleh Sahabat Hudzaifah, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud dan banyak ulama Salaf dan Khalaf. Semoga Allah merahmati mereka.

Menurut sebagian riwayat, pada akhirnya penghuni A'raf ini akan masuk surga setelah semua temuan telah rampung tergantung di tempat masing-masing, surga atau neraka. Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.