Sukses

Penerbangan Haji Terlambat, Sekarga Sampaikan Permohonan Maaf

Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga), mengeluarkan pernyataan permohonan maaf kepada berbagai pihak yang terdampak dari keterlambatan penerbangan Haji 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Serikat Karyawan PT Garuda Indonesia (Sekarga), mengeluarkan pernyataan permohonan maaf kepada berbagai pihak yang terdampak dari keterlambatan penerbangan Haji 2023.

"Khususnya jamaah haji mengenai adanya keerlambatan penerbangan haji 1444H atau 2023 Masehi, yang terjadi pada fase keberangkatan jamaah haji beberapa waktu lalu, maka kami atas nama seluruh Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terkait," ungkap Dwi Yulianta, Ketua Umum Sekarga dalam siaran tertulisnya, Senin (13/6/2023).

"Khususnya para jamaah haji, dan kami di internal berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan ketepatan waktu operasional penerbangan haji berikutnya," lanjutnya.

Dalam surat permohonan maaf tersebut, Sekarga turut memohon dukungan dari seluruh pihak terkait untuk memastikan agar pelaksanaan operasional penerbangan Haji yang sudah berjalan secara regular setiap tahunnya, dapat berjalan lancar. Sehingga memberikan manfaat untuk seluruh jamaah dalam melaksanakan Ibadah Haji.

"Selain itu, kami berharap Garuda Indonesia sebagai Flag Carrier Indonesia agar tetap dipercaya untuk melaksanakan penugasan operasional penerbangan ibadah Haji di periode-periode selanjutnya," ujar Dwi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji

Seperti diketahui sebelumnya, keterlambatan penerbangan untuk mengantar jemaah haji ke Tanah Suci masih terjadi hingga hari ke 13 musim Haji 2023.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab meminta maskapai penerbangan untuk serius dalam memperhatikan kenyamanan jemaah haji. Hal itu ditunjukkan dengan sikap yang lebih kooperatif dan informatif.

“Maskapai, baik Saudia Airlines maupun Garuda Indonesia, harus lebih kooperarif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” kata Saiful Mujab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.