Sukses

20 Ribu Ton Daging Kerbau Impor Asal India Masuk Indonesia Jelang Ramadhan

Sebanyak 20 ton daging kerbau impor asal India akan tiba di Indonesia pada Maret ini. Daging kerbau tersebut sengaja disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idulf Fitri 2023

Liputan6.com, Jakarta  Sebanyak 20 ton daging kerbau impor asal India akan tiba di Indonesia pada Maret ini. Daging kerbau tersebut sengaja disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2023.

"InsyaAllah nanti menjelang puasa, artinya sudah mau datang. Kita untuk tahap awal ini sekitar 20 ribu ton untuk persiapan puasa," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, menyampaikan bahwa di Pasar Kramat Jati, Jakarta, dikutip Senin (20/3/2023).

Bos Bulog menerangkan, kedatangan daging kerbau tersebut bagian dari penugasan pemerintah untuk mengimpor sebanyak 100 ton pada tahun ini. Dia optimistis keberadaan daging kerbau beku tersebut dapat menekan harga jual pada saat puasa maupun lebaran.

"Iya, Insya Allah (menstabilkan harga), asalkan tepat sasaran," pungkasnya.

Bebas dari PMK

Sebelumnya, Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, Bulog mendapat penugasan impor 100 ribu ton daging kerbau hingga akhir tahun. Angka ini lebih besar dari kuota impor di tahun sebelumnya sebesar 80 ribu ton.

"Kita mendapatkan penugasan daging 100 ribu ton dari pemerintah yang sudah kita yakini higienisnya dan cara pemotongannya. Tahun 2021 80 ribu ton kita serap semua. 2022 ini 100 ribu ton sudah kita kontrak semua tinggal atur kedatangannya," kata Febby dalam Talk Show, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (27/7).

Pihaknya mengklaim seluruh daging kerbau beku asal India tersebut bebas dari infeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini berdasarkan seleksi ketat oleh Perum Bulog sebelum melakukan perjanjian impor daging dengan pihak India.

"Kami pergi ke India sendiri untuk memastikan sebenarnya yang kita beli sudah bebas dari PMK. Saya membawa tim dan dokumentasi sendiri. Kita selalu uji PCR terus, untuk ambil sampel dan meyakinkan bahwa daging ini bebas dari PMK," terangnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Impor Daging Sapi dan Gula Jelang Lebaran, Pemerintah Siapkan Rp 8 Triliun

Pemerintah bakal menggelontorkan anggaran Rp 8 triliun kepada Holding BUMN Pangan ID Food, untuk melakukan impor daging sapi dan gula kristal putih atau gula konsumsi. Tujuannya, untuk menjaga ketersediaan stok dan harga kedua komoditas tersebut saat Lebaran 2023.

Rincian alokasinya, sebesar 100.000 ton untuk impor daging sapi dari Brazil dan 250.000 ton gula konsumsi.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, pendanaan impor daging sapi dan gula memang ditanggung pemerintah. Namun, ID FOOD bakal memakai uang kas perusahaan terlebih dahulu sebelum anggaran dicairkan.

"Sebenarnya kita ada skema pendanaan dari pemerintah, tapi sebelum itu turun kita pakai (modal) sendiri. Kurang lebih Rp 8 triliun," jelas Frans di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

Frans menyatakan, kedatangan stok impor diupayakan segera masuk sebelum Ramadhan dan Lebaran 2023 pada Maret 2023. Sehingga harga dan ketersediaannya cukup selama bulan suci.

"Untuk HBKN (Hari Besar Keagamaan dan Nasional) saya lagi persiapkan percepatan kedatangannya. Karena HBKN itu maju kurang lebih tanggal 23 Maret," ujar Frans.

Berbeda dengan ID Food, Perum Bulog justru tidak mendapat kuota untuk mengimpor gula kristal putih. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, berdasarkan rapat koordinasi terbatas (rakortas) pemerintah tidak memberikan penugasan kepada pihaknya untuk menyuplai komoditas tersebut.

"Gula saya sedang usahakan, kemarin udah rakortas, sudah diputus dan Bulog ini tidak mendapatkan jatah untuk gula kristal putih," kata Buwas.

Padahal, ia menyatakan, pemerintah seharusnya memberi penugasan kepada Bulog untuk mendatangkan 100.000 ton gula konsumsi. Asumsi itu didasarkan pada kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

"Sekarang hari besar keagamaan Puasa dan Lebaran ini kita harus punya amunisi paling tidak 100.000 ton untuk kita supply ke seluruh Indonesia. Sehingga nanti kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia tentang gula bisa terpenuhi, tapi hari ini kita enggak ada amunisinya, nggak dapat," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Harga Daging Sapi Masih Mahal, di Kisaran Rp 140 Ribu per Kg

Harga daging sapi di pasar tradisional semakin tinggi. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi (PIHPS) nasional, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, bawang putih, cabai, minyak goreng, beras sampai gula mengalami kenaikan.

Begitu pula di pasar tradisional. Pantauan Liputan6.com di Pasar Tigaraksa Tangerang Banten, Kamis (5/1/2023), harga daging sapi kini mencapai Rp 140 ribu per kilogram (kg). Angka ini naik dari harga sebelumnya yang dikisaran Rp 130 ribu per kg.

Wawan (26), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa sebelum tahun baru, daging sapi masih berada pada batas normal yaitu di kisaran Rp 120 ribu per Kg.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi tersebut dirasa karena usai Natal dan Tahun Baru tak lama kemudian disambut dengan Idul Fitri dalam beberapa bulan lagi.

Dampak dari kenaikan harga tersebut, Wawan harus mengalami penurunan pendapatan. Hal itu terjadi karena sepinya pembeli. Ia berharap pemerintah menurunkan harga supaya pembeli daging sapi kembali ramai dan bisa terjangkau oleh rakyat kecil.

“Harapan saya harganya turun. Sekilo daging bisa mencapai Rp 140 ribu per kg sedangkan gaji orang-orang enggak seberapa, jadi mereka sayang kalau beli daging. Kalau daging murah kemungkinan bisa dibeli sama semua orang,” kata Wawan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.