Sukses

Sempat Mengering, Ini Kisah Danau di Israel yang Disebut Rasulullah Sebagai Tanda Kiamat

Danau Tiberias atau Thabariyah dalam bahasa Arab pernah mengering dan menyebabkan spekulasi makin dekatnya hari kiamat. Namun, pada 2022 lalu danau yang berada di utara Palestina dan dikuasi Israel ini kembali terisi air

Liputan6.com, Jakarta - Danau Tiberias atau Thabariyah dalam bahasa Arab pernah mengering dan menyebabkan spekulasi makin dekatnya hari kiamat. Namun, pada 2022 lalu danau yang berada di utara Palestina dan dikuasi Israel ini kembali terisi air.

Sebab, dalam riwayat, salah satu tanda kiamat adalah mengeringnya Danau Tiberias, lantaran diminum oleh Ya'juj dan Ma'juj.

Syahdan, air danau persediaan air tawar terbesar Palestina-Suriah yang kini dikuasai Israel ini menyusut drastis. Kondisi mencekam terjadi pada 2015, dan terparah pada 04 April.

Akan tetapi, enam tahun kemudian, level volume air Danau Tiberias kembali meningkat. Menurut laporan The Times of Israel seperti dikutip Kompas, volume air Danau Tiberias atau juga bisa disebut Danau Galelia ini mengalami kenaikan sejak awal April 2022.

Tinggi permukaan air Danau Tiberias hanya terpaut 32 cm dari kapasitas maksimumnya. Ini merupakan tinggi permukaan air tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Para ilmuwan menjelaskan, mengeringnya air Danau Thabariyah lantaran kurangnya curah hujan dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, curah hujan kembali normal sehingga suplai air di Danau Tiberias kembali normal.

Level permukaan air Danau Tiberias saat ini mencapai 209 meter atau 686 kaki di bawah permukaan laut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Disebut Rasulullah SAW Sebagai Tanda Kiamat

Dalam khazanah Islam, danau Tiberias cukup populer. Danau ini dalam bahasa Arab disebut dengan danau Thabariyah.

Nama danau ini begitu familier karena dikaitkan dengan tanda kiamat. Konflik di wilayah sekitarnya juga menjadikan danau ini kerap diperbincangkan.

Mengutip Republika, Danau Tiberias terkadang disebut juga dengan nama Laut Al-Jalil atau Danau Al-Jalil. Dalam buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al-’Areifi seperti dikutip Republika, danau ini terletak di utara Palestina yang menjadi muara Sungai Yordania.

Airnya mengaliri seluruh kawasan delta Yordania. Panjang Danau Tiberias adalah 23 km lebar 13 km dan kedalamannya tidak lebih dari 44 km. Danau ini 210 meter lebih rendah daripada permukaan laut.

Danau ini secara geografis masuk di wilayah Palestina dan Suriah. Namun, secara politis atau de facto, kini dkuasai Israel.

Menjelang hari kiamat nanti, air Danau Tiberias disebut Rasulullah SAW akan disedot habis oleh Ya’juj dan Ma’juj.

عن النواس بن سمعان -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله عليه وسلم- قال :وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا

Dari An-Nuwas Rasulullah SAW bersabda, “Kemudian Allah SWT mengeluarkan Yajuj dan Majuj, mereka turun dengan cepat dari bukit-bukit yang tinggi. Setelah itu gerombolan atau barisan pertama dari mereka melewati Danau Thabariyah dan meminum habis semua air dalam danau tersebut. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah).

 

3 dari 4 halaman

Kondisi Faktual Danau Tiberias

Mengutip Wikipedia Danau Galilea disebut juga Danau Genesaret, Danau Kineret, Danau Kinerot, Laut Tiberias, atau Danau Tiberias terletak dekat Dataran Tinggi Golan, adalah danau air tawar terbesar di Israel. Danau ini memiliki luas sebesar 166 kilometer persegi, dan kedalaman mencapai 43 meter.

Terletak 211,315 meter di bawah permukaan laut, danau ini merupakan danau air tawar terendah di dunia dan danau terendah kedua setelah Laut Mati, yang merupakan danau air asin.Danau ini diairi sebagian dari mata air di bawah tanah, meskipun sumber utamanya adalah sungai Yordan yang mengalir melaluinya dari utara ke selatan.

Danau ini terletak di jalur kuno Via Maris, yang menghubungkan Mesir dengan kerajaan-kerajaan di sebelah utara. Kerajaan Yunani, Hasmonean, dan Romawi mendirikan kota-kota dan pemukiman di sekitar danau ini, termasuk Gadara, Hippos, dan Tiberias.

Sejarawan abad pertama Flavius Yosefus menulis tentang wilayah ini, "Orang dapat mengatakan tempat ini 'Ambisi Alam'." Yosefus juga melaporkan industri perikanan yang maju pada waktunya, dengan 230 kapal bekerja teratur di danau ini. Arkeolog menemukan salah satu perahu dari abad pertama Masehi, dijuluki "Perahu Yesus", pada tahun 1986.

Air hangat Danau Galilea memiliki banyak flora dan fauna yang hidup. Pada danau ini terdapat flora Fitoplankton, fauna terdapat Zooplankton, Benthos, dan ikan-ikan, contohnya Tilapia. Belum lama ini dilaporkan bahwa Platanistoidea telah kembali ke danau ini setelah menghilang hampir selama empat dasawarsa.

Dalam agama Islam, Danau Galilea adalah danau yang akan menjadi tanda akhir zaman, karena danau inilah yang dimaksudkan dalam hadis[8] akan habis airnya diminum oleh Ya’juj dan Ma’juj jadi ketika airnya mulai berkurang dan semakin berkurang sampai kering, maka itulah pertanda akhir zaman telah tiba dan Dajal.

 

4 dari 4 halaman

Aktivitas Ekonomi

Aktivitas ekonomi utama di daerah ini adalah turisme. Banyak tempat bersejarah dan ziarah di sekitar danau ini terutama di kota utamanya Tiberias, dikunjungi oleh jutaan pengunjung lokal maupun asing setiap tahunnya. Pada bulan April 2011, pemerintah Israel meresmikan jalur hiking sepanjang 40 mil (64 km) di Galilea untuk peziarah Kristen, yang disebut "Jesus Trail" ("Jejak Yesus"), yang meliputi jalur pejalan kaki, sepeda dan mobil.

Jalur ini menghubungkan tempat-tempat yang penting dalam sejarah hidup Yesus dan murid-murid-Nya, yang berakhir di kota Kapernaum di pantai danau Galilea, di mana Yesus pernah mengajar.[10]

Lomba renang melintasi air terbuka yang terkenal di Israel, "the Kinneret Crossing", diadakan tiap tahun pada bulan September. Para turis juga dapat membangun rakit di Lavnun Beach, yang disebut "Rafsodia". Di sini banyak orang dari segala usia bersama-sama membuat rakit dengan tangan dan kemudian menggunakannya berlayar melintasi danau Kineret.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.