Sukses

Perbuatan Salah Tapi Tidak Dosa, Kok Bisa? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Kesalahan yang dilakukan manusia dapat menimbulkan dosa. Namun bukan berarti setiap kesalahan akan berujung dosa. Lantas kesalahan seperti apa yang apabila dilakukan namun tidak menimbulkan dosa?

Liputan6.com, Jakarta - Kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari perbuatan dosa dan kesalahan, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja.

Meskipun demikian, Allah SWT selalu memerintahkan umat manusia untuk berusaha menjauhi segala perbuatan dosa atau kesalahan dan ketika seseorang melakukan sebuah kesalahan hendaknya ia bertaubat.

Allah berfirman dalam sebuah sabda yang disampaikan Rasulullah SAW, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berdosa siang dan malam, dan Aku maha mengampuni dosa, maka mohonlah ampunan kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian,” (HR Muslim).

Kesalahan dan dosa memang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, dan ketika manusia berbuat kesalahan memohon ampunan kepada Allah SWT merupakan hal yang sudah sewajarnya dilakukan.

Terlepas dari itu, kita tahu bahwa kesalahan yang dilakukan manusia dapat menimbulkan dosa. Namun bukan berarti setiap kesalahan akan berujung dosa. Lantas kesalahan seperti apa yang apabila dilakukan namun tidak menimbulkan dosa?

Dalam sebuah tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) dari kanal YouTube Audio Dakwah, ia memberi contoh atau gambaran sebuah kesalahan yang ketika dilakukan namun tak menimbulkan dosa.

 

Saksikan Juga Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Contoh, Pemaparan dari Ustaz Adi Hidayat

UAH menyampaikan kesalahan yang dilakukan walaupun belum tentu di balik kesalahan itu mengandung dosa secara umum dapat disebut sebagai khatar. Ada yang mengandung dosa ada yang tidak sama sekali.

“Jadi dia salah tapi belum tentu berdosa, tapi tetap salah,” ujar UAH dalam tausiyahnya.

Selanjutnya UAH memberi perumpamaan atau contoh saat seseorang telat dalam melaksanakan sholat, UAH mengatakan bahwa seseorang yang menunda waktu sholat merupakan sebuah kesalahan.

“Waktu sholat dzuhur jam berapa?... 11:54, antum sholat jam satu misalnya, jam 13. Salah tidak? Salah, karena yang benar sholat sesuai dengan waktunya,” ujar Ustaz Adi Hidayat.

UAH juga mengatakan, kesalahan dalam menunda waktu sholat tidaklah berdosa jika terdapat halangan atau ada suatu hal yang membuat seseorang tidak memungkinkan untuk melaksanakannya di waktu yang tepat.

“Perintah dalam Qur'annya kan begitu, Qur'an surah ke dua Al-Baqarah ayat 238, posisi paling kanan sebelah atas, Hafidzu 'alassholawat wassholawatil wustha wakumulillahi konitin, jaga waktu-waktu shalat, tunaikan dengan khusyu’,”

“Ingat kalimatnya, Nabi senang dengan orang yang sholat tepat pada waktunya, dipanggil jam 11:54, anda sholat jam satu, salah tidak? Salah, dosa tidak? Belum tentu, jangan disimpulkan dulu. Salah sih iya, dosa belum tentu, barangkali anda terjebak dalam kemacetan, yang belum bisa tunaikan pada saat itu, gada tempatnya, pakaian sedang kena najis belum dibersihkan dan lain sebagainya,” lanjut UAH

UAH menjelaskan ketika dalam keadaan demikian, kesalahan ini belum tentu ditafsirkan juga dengan sesuatu yang mengandung dosa, walaupun ini tetap salah. Kesalahan seperti ini Allah memberikan sifatnya yang Maha Pengampun. Sehingga tidak mengandung dosa dan tidak dicatat sebagai kesalahan.

“Kesalahan semacam ini Allah berikan sifat yang untuk menghapuskan hal hal semacam ini, sehingga tidak mengandung dosa dan tidak dicatat sebagai kesalahan yang akan diperlihatkan di akhirat nanti, sifatnya disebut dengan Al-Afuww,” ucap UAH.

Allahu ‘Alaam

Hamzah Setia Al Muhandisyi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.