Sukses

Mengenal Kokam, Pasukan Loreng di Muktamar Muhammadiyah 2022 di Solo

Kokam adalah pasukan loreng-loreng milik Muhammadiyah, pasukan itu selalu hadir di setiap kegiatan muhammadiyah dengan ciri khas baret merah, dan baju loreng. Sepintas agak mirip dengan TNI.

Liputan6.com, Solo - Dalam perhelatan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Kota Surakarta/Solo, ada yang istimewa dari aktivitas sibuknya para peserta, panitia dan lainnya.

Tampak pasukan loreng dengan baret merah di kepala nan gagah persis tentara, siapakah mereka? Mereka bukan TNI, melainkan Kokam.

Kokam Muhammadiyah adalah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah. Sejak perhelatan Muktamar, pasukan tersebut telah disebar di beberapa titik.

Mulai dari jalanan depan kegiatan muktamar digelar, pintu masuk, dan area dalam ruangan Muktamar Muhammadiyah 2022 di Auditorium UMS, Colomadu.

Bahkan, ketika ribuan orang tumpah ruah di jalanan menjelang pembukaan Muktamar Muhammadiyah 2022 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ratusan orang berseragam kokam ikut berbaur di tengah-tengah mereka.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Pemuda Muhammadiyah

Anggota Kokam, Ragil mengaku senang menjadi bagian dari salah satu organisasi otonom Muhammadiyah di bawah naungan Pemuda Muhammadiyah.

"Sebagai barisan kaum-kaum muda senang bisa terpilih menjadi bagian dari Kokam. Bantu pihak TNI-Polri dalam pengamanan Muktamar Muhammadiyah di Solo ini," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (19/11/2022).

Ia bercerita awal mula didapuk sebagai KOKAM, ketika itu Ragil masih menjadi salah satu mahasiswa di universitas di Bali dan tergabung dalam organisasi kemuhammadiyahan.

"Awalnya ikut organisasi, terus ditawari gabung KOKAM. Ya, saya terima bentuk pengabdian dan juga cari tantangan di kegiatan-kegiatannya KOKAM," tutur dia.

Menurut dia, d di setiap cabang Muhammadiyah terdapat KOKAM. Apabila ingin mendaftar maka wajib menjadi anggota Muhammadiyah atau kuliah aktif di kegiatan Muhammadiyah, berusia antara 17 hingga 35 tahun.

"Syarat mutlaknya jadi anggota muhammadiyah dulu, sehat jasmani dan rohani. Membantu muhammadiyah menjaga agama, bangsa, dan negara dengan kapasitas kemampuan kami," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.