Sukses

Hukum Azan dan Iqamah Ketika Salat Fardhu Sendiri, Ini Penjelasan UAS

Azan merupakan seruan atau panggilan untuk memberitahu masuknya waktu salat fardlu. Sementara iqamah adalah kalimat yang menandakan bahwa ibadah salat akan segera dimulai

Liputan6.com, Cilacap - Azan merupakan seruan atau panggilan untuk memberitahu masuknya waktu salat fardhu. Sementara iqamah adalah kalimah yang menandakan bahwa ibadah salat akan segera dimulai.

Kumandang azan dan iqamah sering kita dengar di masjid-masjid atau mushala di mana pelaksanaan salatnya dilakukan dengan berjamaah.

Namun, jika melaksanakan salat fardlu sendiri, apakah perlu mengumandangkan azan dan iqamah dan bagaimana hukumnya?

Perihal hukum mengumandangkan azan dan iqamah ketika salat fardlu sendiri pernah dibahas oleh da’i kondang Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS.

"Di saat salat fardlu sendiri haruskah azan dulu atau iqamah?” kata UAS membacakan pertanyaan salah seorang jamaah sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Kun Ma Alloh, Jum’at (16/9/22).

Sebelum menjawab pada inti persoalan yang ditanyakan, UAS menerangkan bahwa mengumandangkan azan dan iqamah hukumnya tidak wajib, tetapi sunah.

“Azan dan iqamah bukan rukun, bukan sarat, bukan wajib, tapi sunah,” terang UAS.

Kemudian, UAS juga melanjutkan bahwa mengumandangkan azan saat melaksanakan salat fardhu sendiri merupakan hal yang baik.

“Kau sendirian di tengah hutan, kau azan bagus, gunanya untuk apa? mana tau ada orang tersesat yang sama-sama di hutan, dia datang mau salat bersama,” kata UAS

UAS juga menyatakan alasan lainnya yang tak kalah pentingnya, yakni memberitahu waktu salat kepada orang lain sebagaimana tujuan dikumandangkan azan.

“Yang kedua, untuk ngasih tahu waktu mana tau ada orang dekat rumah situ,” imbuhnya.

Selain dua alasan di atas, UAS juga menerangkan bahwa mengumandangkan azan dapat mengusir setan.

“Yang ketiga, untuk mengusir hantu atau setan, karena ketika azan dikumandangkan, maka setan lari,” jelasnya.

Perihal azan dan iqamah dapat mengusir setan dijelaskan dalam sebuah hadis, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Apabila diserukan azan untuk solat, syaitan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar Adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqomat ia berlalu lagi." (HR Bukhari dan Muslim).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lafal Azan

Berikut ini bacaan lafal azan lengkap Arab, latin, dan artinya.

 (٢x) اَللهُ اَكْبَرُ،اَللهُ اَكْبَرُ

(٢x) أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلٰهَ إِلَّااللهُ

 (٢x) اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

 (٢x) حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(٢x) حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

 (١x) اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ

 (١x) لَا إِلَهَ إِلَّااللهُ

Arab- latin:

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)

Asyhadu allaa illaaha illallaah (2x)

Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah (2x)

Hayya 'alashshalaah (2x)

Hayya 'alal falaah (2x)

Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)

Laa ilaaha illallaah (1x)

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah Marilah mendirikan salat Marilah menuju kepada kejayaan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar Tiada Tuhan selain Allah."

Perlu diketahui, bahwa lafal azan subuh terdapat tambahan kalimat, yakni: اَلصَّلاَةُ خَيْرٌ مِنَ النَّوْمِ (Ash-shalaatu khairum minan-nauum), artinya: salat itu lebih baik dari pada tidur. Lafal ini dikumandangkan sebanyak 2 kali setelah lafal "Hayya 'alal falaah".

3 dari 3 halaman

Lafal Iqamah

Pada dasarnya Lafal iqamah tidak jauh berbeda dengan lafal azan. Hanya saja ada perbedaan t pada jumlah pengulangannya. Lafal azan dibaca dua kali sementara iqamah dibaca satu kali.

Selain itu, ada lafal tambahan "qad qaamatish-shalaah" yang dibaca 2 kali setelah lafal "hayya 'alal falaah".

Berikut ini bacaan lafal iqamat lengkap Arab, latin, dan artinya:

 اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ أَشْهَدُ اَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّااللهُ اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ ،قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ اَللهُ اَكْبَرُ ،اَللهُ اَكْبَرُ لَاإِلٰهَ إِلاَّاللهُ

Arab-Latin: "Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Asyhadu allaa illaaha illallaah Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah Hayya 'alashshalaah Hayya 'alalfalaah Qad qaamatish-shalaah, Qad qaamatish-shalaah Allaahu Akbar, Allaahu Akbar Laa ilaaha illallaah."

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah. Marilah menunaikan salat. Marilah menuju kepada kejayaan. Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan salat. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan melainkan Allah.”

Penulis: Khazim Mahrur

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.