Sukses

Mudik Lebaran 2022, Masyarakat Diminta Tetap Jaga Kesehatan dan Imunitas Tubuh

Kemenhub memperkirakan jumlah orang yang akan mudik pada Lebaran 2022 meningkat menjadi 85,5 juta orang.

Liputan6.com, Jakarta - Mudik lebaran tahun 2022 menjadi hal yang berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Dimana, pemerintah telah melonggarkan aturan dalam perjalanan mudik lebaran 2022, setelah dua tahun belakangan dilakukan pembatasan untuk mencegah penularan Covid-19.

Meski begitu, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu dua kali vaksin dan satu kali booster untuk pemudik 18 tahun ke atas. Sedangkan yang 18 tahun ke bawah, cukup dengan dua kali vaksin, serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Direktur PT Neumedik Indonesia, Sudibyo menyebutkan, langkah yang diambil pemerintah ini tepat, mengingat penyebaran virus Corona masih merupakan ancaman, terutama di saat musim mudik Lebaran seperti sekarang ini.

"Apalagi kurang istirahat, kepadatan, dan kemacetan panjang, berisiko membuat badan tidak fit yang mengakibatkan turunnya imunitas tubuh," kata dia, Selasa (26/4/2022).

Yang mana, jika itu terjadi serangan virus akan dengan mudah menggerogoti daya tahan tubuh (imunitas) para pemudik. Apalagi sebagian besar pemudik sedang berpuasa.

"Salah satu cara menjaga daya tahan tubuh agar selalu prima dan fit saat mudik yaitu dengan mengkonsumsi suplemen penunjang, misalnya AVIMAC," ujarnya.

Diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2022 meningkat menjadi 85,5 juta orang. Angka tersebut didapat dari survei mudik Lebaran 2022.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebelumnya juga menyampaikan bahwa tiket kereta api tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur pada 27 April hingga 1 Mei 2022 sudah terjual hingga sekitar 95-99 persen.

"Artinya, perjalanan mulai tanggal 27 April sampai dengan 1 Mei 2022 tingkat keterisiannya sudah sangat padat, sudah 95-99 persen," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (26/4/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jarak Sedang Masih Tersedia

 

Ia mengatakan, pada periode itu tiket yang masih tersedia hanya untuk jenis KA perjalanan jarak sedang, seperti Cirebon dan Bandung.

"Kalau untuk Jawa Tengah atau Jawa Timur okupansinya sudah sangat padat sekali," tuturnya, yang dilansir dari Antara.

Ia menyarankan kepada pengguna jasa KA yang baru akan melakukan pemesanan tiket untuk memilih tanggal usai perayaan Lebaran jika tetap ingin menggunakan kereta api sebagai transportasi mudik.

"Ada tanggal-tanggal yang masih dalam momen Lebaran, misalnya seperti H+1 H+2 H+3, ini bisa menjadi alternatif. Pada tanggal 3-5 Mei masih dapat ketersediaan tempat duduk sekitar 50 persen," tuturnya.

Eva mengimbau kepada para pemudik yang menggunakan jasa kereta api untuk mengatur barang bawaannya mengingat jumlah penumpang yang cukup padat.

"Mohon untuk mengatur barang bawaannya. Artinya jangan membawa barang terlalu berlebihan dan bisa menimbulkan resiko tertinggal ataupun juga karena kerepotan hingga akhirnya ditinggal di KA," katanya.

Di samping itu, ia juga mengimbau kepada para pemudik untuk memperhatikan keterangan waktu pemberangkatan.

"Ada dua keterangan waktu. Pertama waktu keberangkatan dari Stasiun awal, yang kedua waktu kedatangan KA di Stasiun tujuan. Nah ini ada beberapa yang salah membaca akhirnya tertinggal KA. Jadi perhatikan kembali pada tiket tanggal dan jam keberangkatan," tuturnya.

 

3 dari 3 halaman

H-6 Lebaran, Kendaraan Masuk ke Jabar Meningkat 10 Persen

Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut, kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Barat meningkat 10 persen pada H-6 Lebaran 2022 dibandingkan hari sebelumnya.

"Info di lapangan, kendaraan sudah ada peningkatan sebesar 10 persen," kata Ibrahim di Bandung, Selasa.

Menurutnya, kendaraan yang mulai masuk ke daerah Jawa Barat itu mengakses jalan tol dan juga jalur arteri. Informasi tersebut, kata dia, diperoleh dari pantauan personel yang berjaga di lapangan.

Meski begitu, ia belum menyebut secara rinci jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah Jawa Barat itu. Namun peningkatan itu menurutnya merupakan tanda sudah adanya mobilitas pemudik dari arah barat ke timur.

Dengan adanya peningkatan tersebut, ia mengimbau kepada para pemudik untuk mengatur jadwal keberangkatan dengan kondisi lalu lintas di jalur yang akan dilalui.

"Memantau arus lalu lintas bisa lewat Google Maps, sehingga mudik bisa lebih efisien," katanya.

Selain itu, ia pun meminta kepada para pemudik untuk beristirahat jika merasa lelah saat dalam perjalanan. Di sepanjang jalur mudik di Jawa Barat, menurutnya tersedia tempat rehat baik di jalan tol maupun jalur arteri.

"Mempersiapkan diri dan kendaraan agar semua aman dan tidak terkendala di jalan, selalu taat aturan lalu lintas," kata Ibrahim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.