Sukses

Lebaran Makin Meriah dengan Oleh-Oleh Baru Khas Garut

Cokelat Dodol alias Chocodot, asal Garut, Jawa Barat kembali meluncurkan varian oleh-oleh cemilan menarik.

Liputan6.com, Garut - Kurang dari dua pekan menjelang datangnya Idul Fitri 1440, PT Tama Cokelat Indonesia selaku induk perusahaan Cokelat Dodol alias Chocodot, asal Garut, Jawa Barat kembali meluncurkan varian oleh-oleh cemilan menarik.

Sebut saja Dodol Kukus, Kerupuk Dodol, Baso Dodol Instan, Cokelat Goyobod hingga sepasang Mata Lembu, cemilan dengan rasa manis berbahan dasar cokelet, siap memanjakan lidah, selama berlibur di kota Intan Garut.

Pemilik sekaligus kreator utama PT Tama Cokelat Indonesia Kiki Gumelar mengatakan, datangnya lonjakan pengunjung selama liburan Idulfitri memang memberikan keberkahan tersendiri bagi Chocodot, termasuk seluruh otlet binaannya.

"Biasanya (omzet) naik 300 persen atau tiga kali lipat," ujarnya di sela-sela buka bersama dengan komunitas, mitra binaan dan kalangan media di area Goal Gumelar, kawasan Paris Van Java, Garut, beberapa waktu lalu. 

Sebagai salah satu dapur kreasi makanan enak dan lezat di Garut, pihaknya, ujar dia, terus berkreasi menghasilkan produk untuk melengkapi, ragam merk yang sudah ada saat ini. "Intinya kita buat seunik dan seenak mungkin yang orang lain belum buat," ujar dia bangga.

Untuk liburan lebaran tahun ini, ada lima varian produk baru yang akan beredar di pasaran, untuk memanjakan lidah konsumen Chocodot yang sudah dikenal maniak fanatik cokelat tersebut. "Ada tiga varian kedodolan dan dua varian kecokelatan," ujar Kiki.

Penggabungan kedua jenis makanan dodol dan cokelat ujar dia, merupakan ide kreatif Chocodot dengan memperhatikan tren makanan kekinian, yang tengah digandrungi konsumen. "Yang pasti kedodolan ini juga menggandeng beberapa UKM lokal yang menggeluti usaha dodol," ujar dia.

Selain itu, inovasi yang dihasilkan, diharapkan memberikan warna berbeda terhadap pilihan yang akan dibeli pengunjung. "Kan Garut tidak hanya dikenal dodolnya saja, tetapi juga cokelatnya juga," ujar dia.

Selain itu, peluncuran tersebut diharapkan memberikan respon positif bagi pasar produk makanan oleh-oleh khas Garut. "Semoga apa yang sudah saya ciptakan bisa dinikmati pendatang (tamu) dan masyarakat Garut," kata dia.

Dalam demo yang langsung diperagakan juru dapur produksi Chocodot, ada tiga varian produk dodol atau kedodolan yang diluncurkan.

Deni, salah satu juru racik Chocodot mengatakan, produk pertama yang akan diluncurkan yakni dodol kukus, penganan dengan bahan dasar utama dodol itu memberikan keunikan rasa tersendiri. "Produk ini pun ada turunannya, seperti rasa cheetar, ohleo, my love dan chocodot," kata dia.

Untuk dodol kukus rasa cheetar, keunikannya terletak pada toping keju yang menutupi permukaan dodol kukus. "Topping kejunya itu yang akan membuat lidah menggeliat," ujar dia mencoba pengunjung tengah menunggu berbuka puasa.

Kemudian ciri khas kukus rasa my love, terletak pada parutan serbuk cokelat yang khas ala Chocodot, yang dijamin bikin ketagihan. "Ini cocok untuk diberikan bagi mertua atau calon mertua agar cepat diresmikan, itu loh serbuk susu cokelat mantap," kata dia. 

Sementara keunikan kukus ohleo, terletak pada taburan permukaan dodol yang dibaluri biskuit mungil, sehingga tampilan dodol menjadi ciamik. "Saya jamin membuat anda makin so sweet deh dengan pasangannya setelah dibelikan my love ini," ujar Deni kembali menggoda pengunjung milenial.

Sedangkan untuk kukus khusus chocodot, dodol yang disajikan mayoritas dibaluri dengan cokelat khas chocodot yang selama ini menjadi panganan utama produk PT Tama. "Silahkan anda mencoba mumpung ada promo diskon besar-besaran," kata dia.

Produk lain yang tak kalah unik yakni krupuk dodol. Namanya juga sudah dodol, produk ini tentu memiliki cita rasa dodol dengan balutan makanan khas asal Garut tersebut.  "Yang jelas berbeda dengam produk lainnya, semakin mencoba makin ketagihan," ujar dia.

Terakhir produk unik chocodot saat ini yakni bakso dodol instan. Produk ini memadukan dodol dengan bakso. "Ada dua varian yakni kuah original dan tomyam," ujar Bagus, juru produk lainnya dari dapur Chocodot.

Menurut Bagus, perbedaan antara bakso dodol dengan bakso yang sudah beredar saat ini di pasaran, terletak pada sensasi kenyalnya. "Ayo sejak kapan anda merasakan bakso dodol? Silahkan segera mencoba," pinta dia. (Jayadi Supriadin)

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.