Sukses

Yuk Berbagi Makanan Sehat dengan Duafa dan Fakir Miskin, Ini Caranya

Setiap hari, 250 nasi bungkus dijual seharga Rp 2.000 kepada para pemulung sampah dan keluarganya di 6 lokasi penimbunan sampah. Total dalam setahun terdistribusi sebanyak 75.000 bungkus.

Liputan6.com, Jakarta - Terinspirasi oleh pepatah China, Habsari Budhi Utami bersama temannya, Sonnie Wicaksono, sepakat mendirikan Warung Ikhlas. Tujuannya hanya satu, ingin berbagi dengan sesama dan menjadikan hidup lebih bermanfaat.

Pepatah itu sendiri berbunyi:"Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama satu jam, tidur sianglah. Jika Anda menginginkan kebahagiaan untuk satu hari, pergilah memancing. Jika Anda menginginkan kebahagiaan selama satu tahun, warisilah kekayaan. Jika Anda menginginkan kebahagiaan seumur hidup, bantulah seseorang."

Ide Warung Ikhlas tercetus pada 2012. Pada Februari 2013, Warung Ikhlas mulai beroperasi.

Setiap hari, 250 nasi bungkus dijual seharga Rp 2.000 kepada para pemulung sampah dan keluarganya di 6 lokasi penimbunan sampah. Total dalam setahun terdistribusi sebanyak 75.000 bungkus.

Pendiri Warung Ikhlas berharap, program amal ini bisa tetap berjalan dan menjangkau lebih banyak orang tidak mampu. Untuk terus melanjutkan aksi mulia ini, pendiri Warung Ikhlas mengajak pembaca Liputan6.com untuk bergabung, berbagi makanan sehat bagi masyarakat yang kurang mampu.

Bagaimana cara donasinya?

1. Klik "Donasi Sekarang"

2. Pilih Metode Pembayaran

3. Transfer ke rekening yang tertera

Terima kasih kepada sahabat-sahabat yang berkenan menyisihkan sebagian rezekinya untuk men-support Warung Ikhlas. Semoga berbalik kebaikan kepada teman-teman semuanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.